Kata Kemenlu soal Banyak Warung Pecel Lele di Kamboja, Terkait Judi Online?
Kementerian Luar Negeri atau Kemenlu merespons viralnya warung-warung kuliner khas Indonesia seperti warung pecel lele di Kamboja, dan kekhawatiran warganet terkait judi online.
Direktur Informasi dan Media Hartyo Harkomoyo menyebutkan ada sekitar 89 ribu Warga Negara Indonesia atau WNI yang memiliki izin tinggal di Kamboja. “Besarnya komunitas ini menjadi salah satu pendorong munculnya bisnis restoran dengan makanan khas Indonesia,” kata dia kepada Katadata.co.id, Kamis (21/11).
Ia tidak dapat memastikan jumlah WNI yang bekerja di sektor judi online di Kamboja. Terlebih lagi, ada warga negara yang belum mau melaporkan diri tinggal di Kemboja ke KBRI Phnom Penh.
“Dari 89 ribu WNI, hanya sekitar 17 ribu yang melakukan lapor diri secara aktif,” ujar Hartyo.
Meski begitu, pasal 67 UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia mengatur larangan penempatan Pekerja Migran Indonesia atau PMI pada jenis pekerjaan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
Kementerian Komunikasi dan Digital atau Komdigi, saat masih bernama Kominfo menyatakan Kamboja dan Filipina menjadi negara yang paling banyak mengedarkan situs judi online ke Indonesia.
“Maka, kami tutup akses internetnya,” kata Usman Kansong saat menjabat Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo pada Juli (26/7).
Kominfo sudah meminta seluruh penyelenggara jasa telekomunikasi layanan gerbang akses internet atau network access point (NAP) memutus akses komunikasi internet yang diduga untuk judi online, terutama dari dan ke Kamboja dan Davao, Filipina.
Sebelumnya viral di media sosial, warganet di X dengan nama akun @_n0t4lfiaccount mengunggah tangkapan layar atau screenshot yang menampilkan warung makan nusantara di kawasan Bavet, Kamboja, lewat platform Google Maps.
Nama warung yang ditampilkan seperti Pecel Lele Srikandi, Arena Angkringan, dan Gultik Blok M.
Akun lain bernama @howtodresvvell membagikan foto warung Indonesia di Kamboja. Unggahan ini mendapatkan 20 ribu suka, 200 komentar, dan tiga ribu kali dibagikan per pukul 12.28 WIB, Kamis (21/11).
Netizen lain berkomentar mencurigai banyaknya WNI yang bekerja di sana di bidang judi online. Mereka juga menyematkan video dari YouTube Harian Kompas terkait WNI yang bekerja di Kamboja di bisnis judi online.
“Kompas mungkin menjadi media pertama yang menginvestigasi judi online sampai ke jantungnya, yakni di Kamboja,” kata jurnalis Kompas dikutip dari YouTube Harian Kompas pada 15 November.
Katadata.co.id menelusuri Google Maps dan menemukan beberapa nama kedai kuliner bernuansa Indonesia. Ada yang bernama Kedai Yeci – Masakan Indonesia di Cendana, Preah Sihanouk, Kamboja.
Tempat makan itu mendapatkan rating 4,7 dari lima di Google Maps. Berdasarkan foto-foto yang diunggah oleh konsumen, masakan yang disajikan berupa tempe goreng hingga ayam goreng.
Di sekitar kedai tersebut, terdapat tempat makan lain khas Indonesia bernama Kedai Ayam Oneng The Best Indonesia.
Selain itu, di kawasan Bavet, Kamboja, terdapat kedai Inafood, IndoFood, dan Café Indonesia.