Jakarta, IDN Times – Presiden Prabowo Subianto mendapat tanda kehormatan Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati Pangkat Pertama (D.K I Johor), saat kunjungannya ke Malaysia, Senin (27/1/2025). Sebelum menerima anugerah tanda kehormatan, Prabowo disambut terlebih dulu secara kenegaraan oleh Yang Dipertuan Agung XVII Sultan Ibrahim dan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.
Dalam upacara kenegaraan itu, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Negaraku berkumandang. 21 dentuman meriam turut menyambut sebagai penghormatan untuk Presiden Prabowo.
1. Tanda kehormatan diberikan Sultan Ibrahim
Setelah itu, Prabowo bersama Anwar Ibrahim dan Sultan Ibrahim masuk ke dalam Istana Negara Malaysia. Prabowo kemudian menerima tanda kehormatan diberikan langsung oleh Sultan Ibrahim.
Penghargaan Darjah Kerabat Johor pertama kali ada pada 31 Juli 1886. Penghargaan itu merupakan salah satu tanda kehormatan tertinggi kerajaan Johor.
Dalam tanda kehormatan itu, ada seruan “Muafakat itu Berkat”. Artinya, tanda kehormatan itu diberikan kepada raja-raja Melayu, kerabat dekat kerajaan dan juga pemimpin negara asing yang bersama dalam memperkuat hubungan bilateral.
Baca Juga: Prabowo Bakal Terima Penghargaan dari Kesultanan Johor
Baca Juga: Prabowo Bakal Terima Penghargaan dari Kesultanan Johor
2. Prabowo dipakaikan kalung emas
Dalam pemberian Darjah Kerabat Johor Pangkat Pertama, Prabowo dipakaikan kalung emas bertuliskan nama Sultan Abu Bakar berbahasa aksara Jawi.
Hal itu memiliki makna kejayaan dan persatuan. Kemudian, ada tanda bintang besar berdesain sembilan sudut menggambarkan nilai-nilai kepemimpinan dan kebersamaan yang dijunjung tinggi oleh Kerajaan Johor.
Baca Juga: Prabowo Naik Kereta Kuda di Perayaan HUT ke-76 India
Baca Juga: Prabowo Naik Kereta Kuda di Perayaan HUT ke-76 India
3. Daftar pemimpin negara asing yang pernah menerima Darjah Kerabat Johor Pangkat Pertama
Presiden Prabowo Subianto merupakan pemimpin negara asing ketujuh yang menerima tanda kehormatan Darjah Kerabat Johor Pangkat Pertama. Berikut daftarnya:
- Sultan Omar Ali Saifuddien Saadul Khairi Waddien (1960)
- Sultan Hassanal Bolkiah Mu’izzadin Waddaulah (1969)
- Presiden Soeharto (1990)
- Pengiran Isteri Mariam (1997)
- Hamad bin Isa al Khalifa (2017)
- Pengiran Muda Mahkota al-Muhtadee Billah (2023).
- Presiden Prabowo Subianto (2025).