4 Tanda Bunda dan Ayah adalah Orang Tua Menyenangkan Menurut Psikolog
Menjadi orang tua memang penuh tantangan, tetapi juga bisa menjadi role model yang penuh keceriaan bagi anak. Nah, seperti apa saja tanda Bunda dan Ayah merupakan orang tua yang menyenangkan menurut psikolog?
Salah satu konsep yang kini semakin populer dalam dunia parenting adalah menjadi ‘orang tua menyenangkan’ atau ‘fun parent’. Meski istilah ini sering kali menimbulkan beragam persepsi, baik yang positif maupun negatif, ada beberapa tanda yang dapat membantu orang tua memahami arti kata ‘menyenangkan’ menurut para psikolog.
Menurut psikolog klinis, Dr. Tamar Z Kahane, Psy.D., menjadi orang tua yang menyenangkan biasanya berarti tahu cara bermain-main, bertingkah lucu, serta bersedia untuk menurunkan kewaspadaan.
“Orang tua yang menyenangkan tidak menganggap diri mereka terlalu serius, tidak perlu menjadi sempurna. Mereka dapat sedikit mengolok-olok diri mereka sendiri dan bersikap spontan,” kata Kahane, seperti dikutip dari Parents.
Tanda-tanda orang tua menyenangkan
Lalu seperti apa saja tanda-tanda orang tua yang menyenangkan secara lebih detail? Yuk, simak dalam ulasan berikut ini, Bunda:
1. Mampu bermain secara spontan
Menurut Kahane, orang tua yang menyenangkan sepatutnya tidak takut untuk menurunkan kewibawaan demi terhubung dengan anak-anak.
Sifat spontan dan seru ini bukan hanya terlihat dalam cara orang tua menghibur anak, tetapi juga mau terlibat langsung dalam kegiatan yang disukai anak, seperti bermain bersama, bernyanyi, atau bahkan melakukan aktivitas fisik yang seru. Keterlibatan seperti ini membantu mempererat ikatan antara orang tua dan anak.
Baca Juga : 9 Tanda Balita Stres dan Cara Mengatasinya, Kenali Sejak Dini Bun2. Menciptakan petualangan dan kegiatan seru
Selain memiliki kemampuan untuk bermain, orang tua yang menyenangkan juga sering kali berperan sebagai pengatur petualangan bagi anak-anak.
Mereka mampu merencanakan kegiatan-kegiatan yang menarik seperti berlibur, pergi ke taman, atau mengadakan acara spesial di rumah. Aktivitas seperti ini tidak hanya seru, tetapi juga memberikan pengalaman yang berharga bagi anak untuk belajar dan bereksplorasi.
Sebagai contoh, orang tua merencanakan sebuah petualangan akhir pekan ke taman hiburan atau mungkin sekadar piknik di halaman rumah, yang memberikan kesempatan bagi anak untuk menikmati waktu berkualitas bersama keluarga.
3. Mampu menurunkan ketegangan
Bermain dengan anak-anak juga memiliki manfaat psikologis yang besar, baik untuk anak maupun orang tua itu sendiri.
Kahane menjelaskan bahwa bermain dengan anak-anak dapat menjadi ‘obat’ yang efektif untuk mengurangi stres di rumah. Ketika anak-anak merasa santai, mereka lebih mudah untuk mengeksplorasi, mengekspresikan diri, dan belajar.
Hal ini karena saat rileks, tercipta lingkungan yang aman bagi anak untuk berkembang secara sosial dan emosional. Bagi orang tua, terlibat dalam permainan dan aktivitas kreatif juga bisa menjadi cara untuk mengurangi stres dan lebih terhubung dengan anak-anak mereka.
4. Menjaga batasan sehat dalam hubungan dengan anak
Meski memiliki sifat yang spontan dan seru, orang tua yang menyenangkan juga tetap menjaga batasan-batasan yang jelas dengan anak-anak.
“Sangat penting untuk tetap mempertahankan peran sebagai orang dewasa dalam keluarga. Keterlibatan dalam permainan yang menyenangkan harus tetap seimbang dengan pengaturan aturan dan disiplin yang baik,” pesan Kahane.
Jika orang tua terlalu fokus hanya pada kesenangan, tanpa memperhatikan aturan, maka ini dapat menyebabkan kebingungan pada anak tentang peran ‘orang tua’ yang sesungguhnya.
Dalam situasi tertentu hal ini dapat menciptakan konflik, terutama jika satu orang tua lebih menekankan aturan dan yang lain lebih berfokus pada kesenangan.
Oleh karena itu, penting bagi kedua orang tua untuk bekerja sama dalam menjaga keseimbangan antara disiplin dan kesenangan agar anak-anak merasa aman dan tahu batasan yang ada di rumah.
Tips menjadi orang tua menyenangkan
Menjadi orang tua menyenangkan bukan berarti harus selalu bermain tanpa aturan atau mengabaikan tanggung jawab. Sebaliknya, Bunda dan Ayah perlu tahu kapan harus terlibat dalam dunia anak yang menyenangkan. Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:
1. Melibatkan anak dalam kegiatan sehari-hari
Tak perlu melakukan aktivitas yang rumit atau keluar rumah, kegiatan sederhana seperti memasak, bermain musik, atau sekadar membaca buku bersama sudah cukup untuk menciptakan kenangan indah bersama anak-anak.
“Jika orang tua suka memasak, ajak anak untuk ikut membantu di dapur. Atau jika orang tua senang membaca, ajak anak pergi ke toko buku dan cari buku-buku seru untuk dibaca bersama,” imbuh Kahane.
2. Biarkan anak memimpin permainan
Luangkan waktu sejenak untuk mendengarkan dan mengamati dengan saksama ketika bermain bersama anak. Minta mereka untuk memberi Bunda peran atau sekadar menceritakan permainan mereka alih-alih mengarahkannya terus-menerus.
3. Cari permainan yang menyenangkan
Cobalah sesekali bereksperimen dengan pola asuh yang tidak kaku. Misalnya, buatlah kegiatan menonton film bersama di rumah pada malam hari. Jangan lupa sediakan camilan dan susun bantal di bersama-sama.
Apa pun cara yang Bunda pilih untuk menambah keseruan bersama anak, jangan lupa tetap menghargai diri sendiri.
Pilihan Redaksi
- 7 Kesalahan Orang Tua Bisa Menghambat Kreativitas Anak Menurut Pakar
- 9 Kesalahan Membesarkan Anak dalam Dua Bahasa Menurut Pakar
- 5 Karakteristik & Tantangan Didik Anak Generasi Beta yang Lahir Mulai 2025
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!