Apakah Pound Fit Bisa Dilakukan di Rumah Tanpa Instruktur?
JAKARTA, KOMPAS.com – Pernahkah kamu melihat sekelompok orang yang sedang latihan pound fit?
Di antara mereka pasti ada sosok instruktur atau yang dikenal dengan istilah Pound Pro.
Pound Pro akan mengarahkan para anggota untuk melakukan setiap gerakan sesuai dengan ritme lagu. Mereka pun akan memimpin jalannya latihan sampai selesai.
Baca juga:
- Kapan Waktu Ideal untuk Latihan Pound Fit?
- Bukan Asal Heboh, Teriak Saat Pound Fit Bermanfaat untuk Melepas Stres
Akan tetapi, bagi orang-orang yang tidak punya banyak waktu untuk keluar, apakah pound fit boleh dilakukan di rumah saja tanpa instruktur? Berikut penjelasannya
Apakah pound fit bisa dilakukan di rumah?
Menanggapi hal tersebut, instruktur pound fit atau Pound Pro asal Bekasi Ekarani Nopiyanti mengungkapkan bahwa olahraga ini lebih direkomendasikan untuk dilakukan dengan dampingan Pound Pro.
“Pound fit sebetulnya lebih disarankan pakai instruktur, karena memang setiap gerakan ada lisensi dan sertifikatnya,” ungkap Rani saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Sebab, setiap bagian gerakan yang Pound Pro tidak serta merta dilakukan begitu saja, melainkan ada lisensi yang mengatur setiap gerakannya.
Sehingga, kamu tidak bisa asal menciptakan gerakan-gerakan sesuai dengan keinginan.
Bahkan untuk menjadi Pound Pro bukan hanya bermodalkan hobi dan pengetahuan soal pound fit. Mereka pun harus menempuh berbagai proses untuk mendapatkan sertifikat resmi.
“Jadi memang sebaiknya dibawakan sama orang-orang yang sudah mendapatkan sertifikat atau lisensi itu, supaya fokus latihannya benar,” ujar dia.
Rani juga menegaskan, apabila latihan pound fit dilakukan secara online melalui video, maka tidak ada Pound Pro yang mengoreksi benar atau salahnya gerakan peserta.
Baca juga:
- 4 Manfaat Pound Fit, Tak Cuma Latih Otot
- Serupa tapi Tak Sama, Ini 3 Perbedaan Pound Fit dan Senam Aerobik
Khususnya bagi para pemula, mereka sangat membutuhkan bantuan Pound Pro agar mengurangi risiko cedera.
“Alhasil akan asal gerak aja tanpa tau benar atau salah, serta enggak sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur). Hal ini juga dikhawatirkan akan memicu risiko kesehatan, seperti cedera,” tutup Rani.