Informasi Terpercaya Masa Kini

8 Khasiat Kayu Manis untuk Diabetes,Selain Stabilkan Gula Darah juga Punya Sederet Manfaat Ini

0 15

TRIBUNHEALTH.COM – Siapa sangka, meski punya rasa yang manis, kayu manis ternyata  baik untuk kesehatan, termasuk untuk penderita diabetes.

Kayu manis adalah rempah yang berasal dari kulit bagian dalam pohon dari keluarga Cinnamomum, yang dikenal karena rasa dan aromanya yang khas. 

Kayu manis telah digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan tradisional dan memasak. 

Kayu manis bermanfaat bagi penderita diabetes karena kemampuannya untuk meningkatkan sensitivitas insulin, menurunkan kadar gula darah, mengurangi stres oksidatif, dan memberikan efek anti-inflamasi. 

Manfaat ini didapatkan akibat keberadaan senyawa bioaktif seperti cinnamaldehyde dan polifenol, yang meningkatkan fungsi insulin, memperlambat pemecahan karbohidrat, dan melindungi sel dari kerusakan. 

Memasukkan kayu manis ke dalam makanan dapat membantu penderita diabetes mengelola kadar gula darah mereka dan mengurangi risiko komplikasi terkait diabetes. 

Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini sederet manfaat kayu manis untuk penderita diabetes.

1. Meningkatkan sensitivitas insulin

Kayu manis terbukti dapat meningkatkan sensitivitas insulin, membuat sel-sel lebih responsif terhadap insulin, hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur kadar gula darah. 

Manfaat ini terjadi karena adanya senyawa bioaktif seperti sinamaldehida dan polifenol dalam kayu manis, yang meningkatkan jalur pensinyalan insulin.

Baca juga: Manfaat Jalan Kaki Setelah Makan untuk Penderita Diabetes, Dapat Mencegah Gula Darah Melonjak Tinggi

2. Menurunkan kadar gula darah

Kayu manis memiliki dampak langsung pada penurunan kadar gula darah puasa. 

Hal ini terutama disebabkan oleh kemampuannya untuk memperlambat pemecahan karbohidrat dalam saluran pencernaan, sehingga mengurangi peningkatan glukosa darah setelah makan. 

Komponen aktif dalam kayu manis menghambat enzim seperti amilase, yang bertanggung jawab untuk memecah karbohidrat menjadi glukosa.

3. Mengurangi stres oksidatif

Stres oksidatif merupakan masalah serius bagi penderita diabetes, karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk penyakit kardiovaskular. 

Kayu manis kaya akan antioksidan, seperti polifenol, yang menetralkan radikal bebas dan mengurangi kerusakan oksidatif dalam tubuh.

Baca juga: 5 Gaya Hidup yang Berbahaya untuk Ginjal, Termasuk Kebanyakan Konsumsi Garam dan Gula

4. Sifat anti-inflamasi

Peradangan kronis merupakan faktor lain yang dapat memperburuk diabetes dan komplikasinya. 

Kayu manis mengandung senyawa antiperadangan yang kuat, seperti asam sinamat, yang membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.

5. Meningkatkan profil lipid

Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung karena kadar lipid yang tidak normal, termasuk kolesterol dan trigliserida yang tinggi. 

Kayu manis terbukti dapat memperbaiki profil lipid dengan menurunkan kolesterol total, kolesterol LDL (jahat), dan trigliserida, sekaligus meningkatkan kolesterol HDL (baik).

6. Meningkatkan kesehatan pencernaan

Masalah pencernaan umum terjadi pada penderita diabetes, sering kali disebabkan oleh pilihan makanan yang buruk dan kadar gula darah yang tinggi. 

Kayu manis membantu pencernaan dengan meningkatkan sekresi enzim pencernaan, yang membantu pemecahan dan penyerapan nutrisi secara efisien.

Baca juga: 10 Makanan Terbaik untuk Rambut Sehat, Ada Bayam hingga Kayu Manis

7. Membantu dalam manajemen berat badan

Kayu manis dapat membantu mengelola berat badan, aspek penting dalam perawatan diabetes. 

Dengan meningkatkan sensitivitas insulin dan menstabilkan kadar gula darah, kayu manis membantu mengurangi rasa lapar dan keinginan makan, sehingga lebih mudah mengendalikan asupan kalori.

8. Mendukung kesehatan otak

Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi mengalami penurunan fungsi kognitif dan kondisi seperti penyakit Alzheimer, yang terkadang disebut diabetes tipe 3. 

Kayu manis mengandung senyawa yang melindungi sel otak dari stres oksidatif dan peradangan, yang keduanya terkait dengan penurunan fungsi kognitif.

(TribunHealth.com)

Leave a comment