Bocah Kelas 2 SD Mendadak Buta Permanen Gegara Ortu Selalu Beri Makanan Cepat Saji Sosis dan Nugget
TRIBUNTRENDS.COM – Seorang pelajar di Malaysia yang masih duduk di kelas 2 SD mengalami tragedi kehilangan penglihatannya sepenuhnya akibat pola konsumsi makanan yang tidak sehat.
Anak tersebut diketahui mengonsumsi makanan olahan secara berlebihan, seperti nugget dan sosis, yang menjadi bagian utama dari pola makannya sehari-hari.
Kisah memilukan ini mencuat ke publik melalui unggahan viral di Facebook yang dibagikan oleh seorang pengguna bernama Erna Nadia.
Dalam unggahannya, Erna menjelaskan bahwa kebutaan yang dialami anak tersebut bukanlah akibat konsumsi makanan olahan sesekali, melainkan dampak dari kebiasaan pola makan yang sepenuhnya bergantung pada makanan olahan sejak kecil.
Pola makan ini menyebabkan defisiensi nutrisi yang parah, hingga akhirnya berdampak serius pada kesehatan anak tersebut, termasuk fungsi penglihatannya.
Baca juga: Kisah Wanita Buta Huruf Tapi Gemar Membuat Puisi, Suami Setia Siap Siaga Menuliskan Selama 10 Tahun
“Dia hanya diberi makanan olahan seperti nugget, sosis, dan kue, sejak lahir hingga sekarang, ketika dia baru di kelas 2,” tulis Erna.
Anak tersebut sempat bertanya kepada gurunya mengapa ia tidak bisa melihat, sebuah pertanyaan yang mengungkapkan betapa besarnya kebingungannya.
Setelah beberapa waktu, anak itu akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Tak Bisa Ditolong
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kebutaan total yang dialaminya disebabkan oleh kekurangan vitamin A, suatu kondisi yang sebelumnya tidak disadari oleh orang tua maupun pihak sekolah.
Sayangnya, kerusakan yang terjadi pada penglihatannya sudah bersifat permanen dan tidak dapat diperbaiki meski dengan pengobatan.
Vitamin A, menurut Cleveland Clinic, memiliki peran yang sangat penting dalam metabolisme tubuh, terutama dalam menjaga kesehatan penglihatan.
Kekurangan vitamin ini bisa menyebabkan kerusakan serius, seperti kebutaan, yang terjadi secara perlahan jika tidak segera ditangani.
Baca juga: Sediakan Makan Gratis Tiap Rabu tapi Warungnya Tutup, Pemilik Dikecam, Ternyata Punya Maksud Lain
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin A yang optimal, disarankan untuk mengonsumsi berbagai sumber makanan yang kaya akan vitamin A, seperti sayuran hijau berdaun, buah-buahan berwarna oranye dan merah seperti wortel dan mangga, serta sumber protein hewani seperti daging, produk susu, dan ikan berlemak seperti salmon.
Pola makan yang kaya akan makanan bergizi ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, serta menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Erna, yang juga seorang dokter, membagikan kisah ini dari seorang temannya dengan harapan dapat memberikan pembelajaran penting bagi semua orang.
Dalam unggahan tersebut, Erna menjelaskan beberapa gejala kekurangan vitamin A, seperti mata kering, penglihatan kabur, dan gangguan penglihatan lainnya yang seringkali tidak disadari sejak dini.
Gejala-gejala ini, meskipun tampak sepele, bisa berujung pada kerusakan permanen jika tidak segera diatasi.
Tujuan utama unggahan tersebut, menurut Erna, bukanlah untuk menyalahkan orang tua atau pihak lainnya, tetapi untuk mengingatkan semua pihak termasuk dirinya sendiri tentang betapa pentingnya menjaga pola makan sehat dan bergizi, terutama untuk anak-anak.
Baca juga: Makan Gratis untuk Siswa Dimulai Besok, Ibu Hamil & Balita juga Dapat, Ini Bocoran Menu Tiap Daerah
Erna menekankan bahwa meskipun kesibukan sering kali dijadikan alasan, orang tua seharusnya tetap berusaha menyediakan makanan bergizi untuk keluarga mereka.
Bahkan menu sederhana seperti nasi dengan telur dan kecap sudah cukup untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan gizi yang dibutuhkan tubuh.
Lebih lanjut, Erna mengingatkan bahwa makanan olahan, meskipun praktis, umumnya tidak memiliki kandungan nutrisi yang memadai.
Konsumsi berlebihan terhadap makanan seperti ini dapat menimbulkan dampak jangka panjang yang serius bagi kesehatan, termasuk masalah pada penglihatan, yang mungkin akan kita sesali di kemudian hari.
Dengan pesan ini, Erna berharap dapat memotivasi semua orang untuk lebih bijak dalam memilih jenis makanan yang dikonsumsi dan selalu mengutamakan makanan yang segar dan bergizi.
Kisah ini menjadi pengingat pentingnya kesadaran akan gizi seimbang dalam tumbuh kembang anak, terutama bagi para orang tua yang cenderung memilih makanan instan untuk kemudahan.
***
(TribunTrends/Jonisetiawan)