Menu Sarapan untuk Menghilangkan Perut Buncit dan Menurunkan Berat Badan
TRIBUNHEALTH.COM – Penelitian menunjukkan mengonsumsi telur dapat membantu penurunan berat badan secara signifikan.
Baik dimasak mejadi orak-arik ataupun direbus, telur menawarkan lebih dari sekadar protein.
Mengandun berbagai nutrisi penting seperti tembaga, besi, magnesium, mangan, selenium, dan seng, membuat telur sangat bermanfaat untuk kesehatan.
Apa lagi, telur juga dapat membantu mengurangi lemak perut dan meningkatkan penurunan berat badan.
Ahli gizi Isabela Ramos Podboi, dari MyHealthChecked, mengatakan kepada Express.co.uk: “Telur dapat membantu mengendalikan rasa lapar dan mengatur asupan makanan.”
“Mereka tinggi protein, yang membuat Anda kenyang, dan membantu mengatur kadar gula darah, menjadikannya bermanfaat untuk pengelolaan berat badan.”
“Konsumsi telur juga dapat mengurangi kadar ghrelin (hormon yang meningkatkan nafsu makan), yang selanjutnya mendorong pengendalian berat badan.”
Perkataan ahli tersebut didukung penelitian sebelumnya, yang telah menunjukkan bahwa protein putih telur mampu mengurangi lemak visceral pada model hewan.
Baca juga: 10 Makanan untuk Memperkuat Stamina Saat Diet, Tetap Semangat dan Berenergi meski Makan Porsi Kecil
Tersembunyi jauh di dalam perut Anda, lemak visceral, juga dikenal sebagai lemak perut, mengelilingi beberapa organ vital, seperti hati, pankreas, dan usus.
Karena lokasinya yang rumit ini, penumpukan lemak berbahaya ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk penyakit jantung dan diabetes .
Konsumsi dalam jumlah sedang
Meskipun telur sebelumnya dianggap sebagai berita buruk bagi kesehatan jantung, Podboi menjelaskan bahwa mengonsumsinya dalam jumlah sedang adalah kuncinya.
Dia berkata: “Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi hingga dua butir telur utuh setiap hari dianggap sebagai jumlah yang aman tanpa berdampak negatif pada kesehatan jantung.”
Meskipun telur dapat membantu menurunkan berat badan, para ahli menambahkan bahwa pola makan Anda secara keseluruhan lebih penting daripada satu makanan saja.
Dia berkata: “Mencapai penurunan berat badan sering kali memerlukan diet defisit kalori, di mana asupan energi lebih rendah daripada energi yang dikeluarkan. Prinsip dasar matematika berperan di sini.”
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)