JAKARTA, KOMPAS.com – Masyarakat bisa melakukan perjalanan dari Jakarta ke Bandung naik Kereta Cepat Whoosh hanya dengan biaya tiket sebesar Rp 175.000.
General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa mengatakan, harga spesial tiket Whoosh ini bisa diperoleh calon penumpang yang sudah memiliki Frequent Whoosher Card atau Kartu Berlangganan Whoosh.
Dengan menggunakan Frequent Whoosher Card, perjalanan Whoosh dari Stasiun Halim ke Stasiun Padalarang atau Stasiun Tegalluar Summarecon maupun sebaliknya dipatok seharga Rp 175.000 untuk kelas Premium Economy.
Baca juga: Pakai Kartu Berlangganan Whoosh, Jakarta-Bandung Cuma Rp 175.000
Dengan menggunakan kartu ini, penumpang bisa menikmati 10 perjalanan Whoosh kelas Premium Economy dengan tarif flat meskipun perjalanan dilakukan pada jam sibuk atau pada hari libur maupun akhir pekan.
“Frequent Whoosher Card menawarkan berbagai keuntungan, termasuk kemudahan perjalanan yang lebih efisien, khususnya bagi penumpang dengan mobilitas tinggi seperti pekerja di Jakarta dan Bandung,” ujar Eva, dikutip dari keterangan resmi.
Frequent Whoosher Card bisa didapatkan di Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar Summarecon.
Dengan harga Rp 1,75 juta, pemilik Frequent Whoosher Card berhak mendapatkan 10 perjalanan Whoosh kelas Premium Economy. Ada pun masa berlaku kartu terhitung 30 hari sejak tanggal pembelian.
Penumpang dapat memanfaatkan kuota 10 perjalanan tersebut ke berbagai rute selama tempat duduk pada perjalanan yang diinginkan masih tersedia.
Baca juga: Ada Diskon Tiket Whoosh 20 Persen, Khusus Penumpang Rombongan
Proses pengambilan kuota atau redeem ticket dilakukan di loket stasiun Whoosh mulai pukul 05.30-20.30 WIB setiap hari.
Akan tetapi, tiket yang didapatkan dari penukaran kuota Frequent Whoosher Card tidak dapat dibatalkan dan diubah jadwalnya.
Selain itu, Frequent Whoosher Card hanya bisa digunakan oleh satu orang dan tidak bisa dipindahtangankan.
Sementara jika masa berlaku kartu sudah habis, maka sisa kuota perjalanan tidak dapat digunakan atau diuangkan.