Informasi Terpercaya Masa Kini

NATO Terbelah, Ukraina Tersudut, Rusia dapat Angin dari Trump

0 8

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA — Sikap Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terhadap konflik Ukraina-Rusia mulai terbelah. Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius menyatakan, AS seharusnya tidak memberikan konsesi kepada Rusia yang mengenyampingkan Ukraina gabung NATO sebelum perundingan perdamaian dimula.

Boris Pistorius, yang tiba di pertemuan menteri pertahanan NATO di Brussels, menyuarakan rasa frustrasi Eropa setelah pernyataan Presiden AS Donald Trump yang siap berunding dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

“Menurut saya, akan lebih baik untuk berbicara tentang kemungkinan keanggotaan NATO untuk Ukraina atau kemungkinan hilangnya wilayah di meja perundingan,” kata Pistorius.

Pada Trump mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan Putin selama lebih dari satu jam dan kedua negara akan memulai perundingan untuk mencoba mengakhiri perang Ukraina.

Pete Hegseth, Menteri Pertahanan AS, menambahkan bahwa ‘tidak realistis’ bagi Ukraina untuk memulihkan perbatasannya sebelum tahun 2014 dan bahwa Ukraina tidak akan diizinkan untuk bergabung dengan NATO.

Deklarasi sepihak tersebut memicu kekecewaan dan pertentangan di Eropa. Sekelompok negara terbesar – Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Polandia, dan Spanyol – mengatakan semalam bahwa mereka siap untuk meningkatkan dukungan bagi Ukraina dan berkomitmen pada kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas teritorial negara tersebut.

“Tujuan bersama kita adalah menempatkan Ukraina pada posisi yang kuat. Ukraina dan Eropa harus menjadi bagian dari setiap negosiasi. Ukraina harus diberikan jaminan keamanan yang kuat,” kata kelompok negara Weimar.”

   

Pada Kamis pagi, Hegseth sempat ditanya oleh wartawan apakah AS mengkhianati Ukraina? “Itu bahasa Anda, bukan bahasa saya. Tentu saja bukan pengkhianatan,” katanya. “Tidak ada pengkhianatan. Ada pengakuan bahwa seluruh dunia dan AS berinvestasi dalam perdamaian, dalam perdamaian yang dinegosiasikan.”

Trump, tambahnya, adalah negosiator terbaik di planet ini.

Kremlin mengatakan bahwa mereka terkesan dengan posisi Trump dan Hegseth dalam sebuah pengarahan. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan ada ‘keinginan politik’ di kedua belah pihak untuk mencapai akhir perang melalui negosiasi.

Ia menambahkan, Pemerintahan AS sebelumnya berpandangan bahwa segala sesuatu perlu dilakukan untuk menjaga agar perang terus berlangsung.

Pemerintahan saat ini, sejauh yang Rusia pahami, menganut sudut pandang bahwa segala sesuatu harus dilakukan untuk menghentikan perang dan agar perdamaian terwujud. “Kami lebih terkesan dengan posisi pemerintahan saat ini, dan kami terbuka untuk berdialog.”

Kanselir Jerman, Olaf Scholz, sedikit lebih berhati-hati daripada Pistorius dalam reaksi langsungnya terhadap pengumuman Trump. “Tugas berikutnya adalah memastikan bahwa tidak ada perdamaian yang dipaksakan,” katanya dalam sebuah wawancara.

Ia menekankan bahwa AS harus terlibat dalam upaya apa pun untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun.

John Healey, menteri pertahanan Inggris, mengatakan Ukraina harus menjadi ‘inti dari setiap pembicaraan’ tentang gencatan senjata dengan Rusia.

“Tidak akan ada negosiasi tentang Ukraina tanpa Ukraina,” katanya.

Trump berbicara kepada Volodymyr Zelenskyy pada hari Rabu setelah panggilan teleponnya dengan Putin. Presiden Ukraina tersebut berkata setelah itu, “Donald Trump memberi tahu saya tentang apa yang dikatakan Putin kepadanya. Kami percaya bahwa kekuatan Amerika cukup untuk menekan Rusia dan Putin agar berdamai.”

Sekitar seperenam wilayah Ukraina diduduki oleh Rusia, termasuk Krimea, yang dianeksasi oleh Moskow pada 2014, dan sebagian besar wilayah timur dan selatan yang sebagian besar direbut setelah invasi skala penuh pada tahun 2022.

Meskipun para pemimpin Kyiv telah mengisyaratkan bahwa mereka mungkin bersedia untuk bernegosiasi mengenai wilayah, hingga pernyataan Hegseth pada  Rabu, negara tersebut dan sekutunya secara resmi berkomitmen untuk mencoba memulihkan perbatasannya yang diakui secara internasional, sebelum tahun 2014.

Leave a comment