Wacana Sekolah Libur 1 Bulan saat Ramadan 2025, Begini Penjelasan Kemenag
JAKARTA, KOMPAS.TV – Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) tengah menggodok wacana meliburkan aktivitas sekolah selama satu bulan penuh pada Ramadan 2025.
Wacana ini mencuat setelah mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk efektivitas proses belajar mengajar selama bulan puasa, serta kebutuhan siswa dan guru untuk menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk.
Isu mengenai libur sekolah selama Ramadan menjadi perhatian publik seiring semakin dekatnya bulan suci tersebut.
Baca Juga: Baznas Buka Lowongan Relawan Ramadan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
Berdasarkan kalender Hijriyah yang disusun oleh Kemenag, awal Ramadan diperkirakan jatuh pada 1 Maret 2025, yang berarti kurang dari dua bulan lagi.
Dengan waktu yang semakin singkat, masyarakat menanti kepastian dari pemerintah terkait kebijakan tersebut.
Wacana ini memicu berbagai tanggapan dari masyarakat. Beberapa pihak mendukung rencana libur panjang selama Ramadhan dengan alasan agar siswa dapat lebih fokus menjalankan ibadah puasa, tarawih, dan memperdalam ilmu agama.
Di sisi lain, sebagian orang khawatir jika libur panjang akan memengaruhi capaian akademik siswa, terutama yang menghadapi ujian sekolah atau persiapan kelulusan.
Lantas, benarkah selama Ramadan 2025 sekolah akan diliburkan satu bulan?
Pembahasan Sekolah Libur 1 Bulan saat Ramadan 2025
Wakil Menteri Agama, Romo HR Muhammad Syafi’i, mengonfirmasi wacana libur sekolah selama Ramadan 2025.
Meskipun demikian, kata Syafi’i, kebijakan ini belum dibahas lebih lanjut di Kementerian Agama.
“Heeh (iya) sudah ada wacana (libur selama puasa). Oh kami belum bahas, tapi bacaannya kayaknya ada, tapi saya belum bahas itu,” ujar Syafi’i pada 30 Desember 2024 lalu, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Ketum PBNU Pertanyakan Aktivitas Siswa bila Sekolah Libur selama Ramadan
Menteri Agama Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa Kementerian Agama mempertimbangkan libur sekolah Ramadan untuk madrasah dan pondok pesantren.
“Ya, sebetulnya sudah warga Kementerian Agama, khususnya di pondok pesantren, itu libur,” tutur Nasaruddin.
Sementara untuk sekolah umum, kebijakan serupa masih dalam pertimbangan. Ia meminta masyarakat bersabar menunggu pengumuman resmi.
Dampak Sekolah Libur 1 Bulan saat Ramadan 2025
Menanggapi wacana ini, pengamat sosial dan keagamaan, Anwar Abbas, memberikan tanggapan yang positif
Menurutnya, dengan sekolah libur selama Ramadan, dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk lebih memahami esensi bulan suci dan fokus beribadah.
“Adanya rencana dari Kemenag untuk meliburkan anak-anak selama bulan puasa patut disambut gembira agar anak-anak tahu bulan puasa itu adalah bulan suci yang harus dihormati,” ucapnya pada Kamis (2/1/2025).
Meskipun demikian, Anwar menegaskan, libur sekolah selama 1 bulan bukan berarti siswa tidak belajar.
Ia mengatakan, pendidikan harus tetap berlangsung dan bisa dilakukan secara daring, sehingga siswa tetap dapat belajar meskipun tidak berada di sekolah.
Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, anak-anak sekolah di Indonesia pernah menikmati libur sekolah selama satu bulan penuh saat Ramadan.
Kebijakan ini diterapkan pada tahun 1999, setelah Gus Dur dilantik sebagai Presiden ke-4 menggantikan BJ Habibie.
Tujuannya adalah memberikan kesempatan bagi siswa Muslim untuk lebih fokus menjalankan ibadah dan memperdalam ajaran Islam selama bulan suci.
Selama masa libur tersebut, sekolah-sekolah juga diimbau untuk menggelar pesantren kilat, yang diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan seperti tadarus Al-Qur’an, ceramah, dan praktik ibadah.
Baca Juga: Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf Tanggapi Wacana Libur Sekolah 1 Bulan Penuh saat Ramadan