Cerita Iqbaal Ramadhan Jadi Produser Sekaligus Pemain Film Perayaan Mati Rasa
JAKARTA, KOMPAS.com– Iqbaal Ramadhan tak hanya berperan sebagai aktor dalam film Perayaan Mati Rasa, tetapi juga terlibat sebagai eksekutif produser.
Menjalani dua peran tersebut, Iqbaal mengaku pengalaman ini tidaklah mudah, mengingat proses pembuatan film panjang yang memerlukan perhatian lebih.
“Bahwa bikin film panjang prosesnya dan enggak semudah membalikkan telapak tangan,” ujar Iqbaal di Epicentrum XXI Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (23/1/2025).
Baca juga: Ungkap Kesamaan dengan Karakter di Film, Iqbaal Ramadhan: Punya Ambisi yang Besar
Ia menjelaskan selama ini, ia sebagai aktor hanya perlu mendalami karakter sesuai dengan skrip yang sudah jadi.
Namun, kini sebagai eksekutif produser, ia harus terlibat lebih jauh sejak tahap awal, bahkan sebelum skrip ada.
“Selama ini ditawarin bentuknya udah jadi skripnya kita harus mendalami karakternya tapi (jadi eksekutif produser kita harus tahu) bagaimana ikut berproses dari skrip belum ada. Jadi banyak belajar banget,” lanjut Iqbaal.
Baca juga: Iqbaal Ramadhan Kesal Saat Baca Naskah Film Perayaan Mati Rasa
Iqbaal mengatakan, dirinya tertarik menjadi eksekutif produser karena merasa bahwa peran tersebut memberikan kepuasan tersendiri.
“Saya melakukan apa yang dibayangkan saya menyenangkan karena kalau enggak menyenangkan di bayangan saya, saya enggak akan ngelakuin itu,” ucap Iqbaal.
Meski sudah mulai ketagihan dengan tantangan di belakang layar, Iqbaal menegaskan ia tidak berniat untuk berhenti berkarier di dunia akting.
“Jadi ada kemungkinan terus menjadi ikutan proses di balik layar, tapi enggak juga tiba-tiba stop di depan layar. Saya ikutin arusnya aja,” lanjut Iqbaal.
Baca juga: Cerita di Balik Film Perayaan Mati Rasa: Bukan Film Gen Z dan Mimpi Iqbaal Ramadhan
Selama proses pembuatan film Perayaan Mati Rasa, Iqbaal mengaku sempat terlibat adu argumen dengan sutradara Umay Shahab.
Meski demikian, keduanya selalu menjaga hubungan profesional yang baik, berbekal kedekatan sebagai teman.
“Emang basic temenan dan kita sadar bahwa level pertemanan kita akan lebih tinggi dari level pekerjaan kita. Jadi ketika ngobrol berdiskusi bahkan ketika harus beradu argumen harus paham bahwa pekerjaan itu satu hal tapi pertemanan kita dan hubungan jauh lebih tinggi dari segalanya,” tutur Iqbaal.
Film Perayaan Mati Rasa mengisahkan kakak beradik, Ian Antono (Iqbaal) dan Uta Antono (Umay) yang punya jalur nasib berbeda.
Ian, masih merintis karier musiknya bersama grup band indie bernama Midnight Serenade yang dibentuknya bersama Ray Alvero (Devano Danendra), Saka Wijaya (Dul Jaelani), Dika Ardana (Randy Danistha).
Baca juga: Mimpi Iqbaal Ramadhan Terwujud lewat Perayaan Mati Rasa
Midnight Serenade terus menjajal dari satu panggung ke panggung audisi lain, untuk bisa tembus label dan karya-karya musik mereka didengarkan banyak orang. Sementara Uta, adalah podcaster idola banyak anak muda dengan ketenaran di media sosial hingga dianugerahi sebuah penghargaan berkat konten podcast-nya.
Mereka pada akhirnya semakin menjauh. Ian merasa ia harus mengeiar mimpinya di tengah tekanan dan ekspektasi keluarga. Sementara Uta, adalah seperti ‘anak emas’ bagi kedua orangtuanya, Satya Antono (Dwi Sasono) dan Dini Antono (Unique Priscilla). Keduanya, baru bisa mencair ketika ayah mereka meninggal.
Situasi semakin rumit ketika keduanya harus membuat skenario kebohongan pada ibunya yang semakin memperparah situasi krisis keluarga.
Film Perayaan Mari Rasa akan tayang di bioskop pada 29 Januari 2025.