Informasi Terpercaya Masa Kini

22 Tahun Hilang dan Dianggap Meninggal, TKW Tarsinah Pulang ke Cirebon Disambut Isak Tangis Keluarga

0 3

CIREBON, KOMPAS.com – Tangis haru bahagia pecah di rumah Tarsinah, warga Dusun Karangturi, RT 02 RW 04, Desa Gebang Ilir, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Rabu (8/1/2025) siang.

Keluarga bersama tetangga dan warga sekitar melakukan tradisi surak atas kebahagiaan yang diterima.

Mereka mengungkapkan syukur dan bersuka cita bersama.

Bukan tanpa sebab, kebahagiaan ini diungkap lantaran Tarsinah berhasil kembali ke tanah kelahirannya setelah terpisah selama 22 tahun.

Baca juga: TKW Asal Bali Tewas Diduga Dibunuh di Malaysia, Suami Tak Menuntut

Selama puluhan tahun itu, Tarsinah menjadi pekerja migran Indonesia di negara Malaysia.

Dia bekerja sebagai asisten rumah tangga di sebuah rumah di daerah Selangor, Malaysia.

Dengan mata yang terus berkaca-kaca, Tarsinah mengungkapkan syukur dapat kembali menemui keluarganya.

Dia mengaku sempat hilang ingatan dan lupa terhadap keluarga.

“Banyak bahagia saya. Jumpa famili. Tak terduga. Banyak-banyak bahagia saya,” kata Tarsinah saat ditemui Kompas.com di rumahnya pada Rabu (8/1/2025) siang.

Tarsinah mengaku sudah tidak bisa berbahasa Cirebon dan juga tampak kesulitan menggunakan Bahasa Indonesia.

Waenah (33), adik kandung Tarsinah, mengungkapkan, kisah haru Tarsinah ini bermula saat Tarsinah pergi merantau menjadi tenaga kerja wanita (TKW) ke Malaysia pada Maret tahun 2002.

Sejak meninggalkan rumah, Tarsinah tidak pernah menghubungi keluarga dengan cara apa pun.

Begitu pun, keluarga tidak pernah bisa menghubungi Tarsinah.

Keluarga bahkan kaget saat paspor dan dokumen Tarsinah dikembalikan pihak PT ke keluarga pada Agustus 2002.

Pihak PT mengaku telah mendapat kabar dari majikan Tarsinah di Malaysia bahwa Tarsinah kabur dan tidak dapat ditemukan oleh majikan dan otoritas setempat.

Tarsinah dinyatakan hilang.

Kabar tersebut membuat keluarga panik dan sangat bersedih.

Mereka melakukan berbagai upaya, namun tak membuahkan hasil.

Bahkan satu tahun setelahnya, Tarsinah diisukan meninggal dunia di wilayah Selangor, Malaysia.

“2002, setelah itu, empat bulan tidak pernah kontak, tidak pernah kirim surat, tiba-tiba ada paspor dikirim ke rumah katanya kakak kabur. Terus hilang. Setelah itu dicari, tidak ketemu. Sampai satu-dua tahun diisukan begitu (meninggal dunia),” kata Waenah saat ditemui Kompas.com di rumahnya.

Sejak saat itu, pihak keluarga hanya mampu berdoa dan memohon pertolongan Sang Maha Kuasa.

Namun, Sana, sang ibu kandung yang sudah berusia 80 tahun, tetap meyakini Tarsinah masih hidup.

Seluruh keluarga pun masih meyakini Tarsinah masih hidup.

Seakan keajaiban, Sana, bersama lima anaknya, kembali bertemu dengan putrinya yang telah hilang selama 22 tahun.

Tangis haru bahagia sejak kedatangan Tarsinah pada pukul 13.40 tak pernah berhenti.

“Tidak bisa diceritakan, bahagia banget, keluarga sangat menanti kakak, akhirnya bisa bertemu. Terima kasih banyak Pak Kuwu, Pak Sekdes, dan semua perangkat Desa Gebang Ilir. Terima kasih,” kata Waenah tak kuasa menahan tangis.

Bagaimana Tarsinah ditemukan?

Subandi, Kepala Desa Gebang Ilir, Kecamatan Gebang, menyampaikan bahwa pihaknya menemukan titik terang keberadaan Tarsinah pada Mei 2024.

Mereka mendapatkan kabar dari jaringan pemerintahan terkait keberadaan Tarsinah.

Subandi langsung bekerja sama dengan Abdul Rohman, Sekretaris Desa yang juga menjadi Sekretaris DPC Serikat Buruh Migran Kabupaten Cirebon.

Mereka berusaha mencari tahu keberadaan Tarsinah dengan menghubungi beberapa pihak.

Singkat cerita, pemerintah mendapatkan kiriman foto berisi wajah yang diduga Tarsinah.

Setelah dikroscek ke keluarga, seluruh keluarga meyakini bahwa foto tersebut adalah Tarsinah yang telah terpisah 22 tahun.

“Singkatnya, ada orang Bandung yang menginformasikan bahwa ada PMI di Malaysia asal Cirebon Gebang Ilir yang tidak pernah pulang. Orang itu mengirim foto dan kami cek ke keluarga, dan ternyata benar, orang dalam foto adalah Tarsinah,” kata Subandi saat ditemui Kompas.com di rumah Tarsinah.

Subandi langsung menghubungkan antara keluarga dengan orang Bandung yang mengenali majikan di Malaysia.

Baca juga: Keluarga TKW Buleleng Dihabisi di Malaysia Galang Donasi buat Pemulangan Jenazah

Subandi dan keluarga semakin percaya saat Tarsinah dan keluarga sudah melakukan video call hingga berhasil tersambung pada Juni 2024.

Majikan Tarsinah berjanji kepada keluarga untuk memulangkan Tarsinah pada Januari 2025.

Sebagaimana janjinya, Tarsinah dipulangkan ke Indonesia.

Subandi bersama pemerintah desa menjemput Tarsinah di bandara dan membawanya ke kampung halaman.

Kini, Tarsinah sudah kembali ke keluarga dan dapat menjalani kehidupan di tanah kelahirannya.

Leave a comment