Informasi Terpercaya Masa Kini

Misteri Keberadaan Lendir dan Darah Mulai Terjawab,Muchtar Effendi Duga Kuat Vina Tak Dirudapaksa

0 9

TRIBUNJAKARTA.COM – Misteri keberadaan lendir dan darah di alat vital Vina perlahan mulai terjawab.

Adanya lendir dan darah tersebut pertama kali diungkap oleh pemandi jenazah bernama Nenek Euis kepada politikus Dedi Mulyadi.

“Alat vitalnya dikorek dibersihin, keluar lendir-lendir campur darah Pak,” ucap Nenek Euis.

“Kok banyak,” imbuhnya.

Menduga Tak Ada Rudapaksa

Muchtar Effendi, Kuasa hukum dua teman dekat Vina, Widia dan Mega, menduga kuat Vina dan Eky, tewas karena mengalami kecelakaan lalu lintas. 

Dugaan tersebut muncul setelah melihat dua foto yang dikirimkan kuasa hukum Saka Tatal, Titin Prialianti kepadanya. 

Foto itu berkesuaian dengan keterangan yang diceritakan oleh dua kliennya tersebut menjelang detik-detik Vina meninggal dunia. 

“Ada dua foto yang membuat saya meyakini apa yang dikirimkan oleh Ibu Titin tentang alur kejadian kematian Vina dan Eky,” kata Muchtar seperti dikutip dari Bravos Channel yang tayang pada Minggu (28/7/2024). 

Ia mengatakan foto pertama bergambar perempuan memakai kaos hitam dan rompi putih-putih. 

Foto itu berkolerasi dengan keterangan kliennya, Widia. 

“Bahwa sebelum Vina keluar rumah, meminjam bajunya Widia itu cocok sesuai,” katanya. 

Muchtar melanjutkan foto kedua yang menurutnya agak sensitif. 

Kendati demikian, ia perlu menyampaikannya ke publik demi membongkar kasus ini agar kian benderang. 

“Mau tidak mau saya harus ungkap ini. (Korban perempuan) Hanya memakai celana dalam (foto kedua yang dikirimkan Titin),” katanya. 

Foto kedua itu diambil pada saat korban perempuan itu berada di rumah sakit. 

Berdasarkan keterangan Titin, kata Muchtar, perempuan itu sedang dicek. 

“Nah, saya sempat bertanya, bu (Titin) ini foto laki-laki atau perempuan? Ibu Titin menyampaikan “Pak, itu foto perempuan. Itu lah foto Vina”,” kata Muchtar menceritakan percakapannya dengan Titin. 

Muchtar pun sempat mengerutkan dahi. 

Ia kembali bertanya kepada Titin soal hal janggal yang dilihatnya pada foto tersebut. 

“Loh kok beda, mohon maaf, di bagian selangkangannya?” kata Muchtar kepada Titin. 

“Itu seorang perempuan yang sedang memakai pembalut”,” jawab Titin.  

Muchtar pun menyimpulkan apa yang disampaikan Titin Prialianti bersesuaian dengan kesaksian Widia. 

Sebab, sore itu Vina meminjam uang Rp 50.000 kepada Widia untuk membeli mie instan dan pembalut. 

Patut diduga darah dan lendir yang ditemukan Nenek Ais, karena Vina tengah mengalami menstruasi.

Lalu Muchtar meyakini bahwa peristiwa ini bukanlah pembunuhan dan pemerkosaan melainkan kecelakaan. 

Ia beralasan karena di dalam foto yang dikirimkan Titin, Vina masih memakai celana dalam dengan rapih. 

“Nah logikanya, kalau memang Vina adalah korban rudapaksa paling tidak celana dalamnya melorot, tidak di tempatnya atau mungkin tidak sama sekali memakai celana dalam. Ini rapih seolah-olah tidak ada yang mengubah posisi celana itu,” pungkasnya. 

Kendati demikian, Muchtar tetap berkesimpulan bahwa sosok yang hanya bisa membongkar kasus ini adalah Iptu Rudiana sendiri. 

“Saya akhirnya tetap berpegang kepada pemikiran saya. Yang tahu semua ini adalah Rudiana, karena dari awal Rudiana membuat alur peristiwa pidana yang meyakinkan ke publik bahwa ini harus begini. Padahal, peristiwa yang sebenarnya tidak seperti itu,” pungkasnya.

Mungkinkah Terjadi Dalam 12 Menit?

Muchtar Effendi menjelaskan di dalam berkas perkara persidangan tahun 2017, disampaikan bahwa sekitar jam 22.30 WIB Sabtu (27/8/2016), Eky dan Vina dinyatakan meninggal dunia.

Sementara berdasarkan keterangan Mega dan Widia, sekitar jam 22.18 WIB, Vina masih menghubungi Widia. 

“Kalau enggak salah jam 22.18 menit itu Vina masih missed called berulang kali kepada Widi sebagai teman yang paling didekatinya, karena sebelumnya Widi ditelepon sama Vina diajak main sekitar jam 22 lebih belasan menit itu, Widi ditelepon oleh Vina diajak main.”

“Cuman karena memang Widi tidak berkenan untuk main keluar akhirnya (panggilan) telepon itu atau ajakan itu diabaikan,” ujar Muchtar Effendi seperti dikutip dari iNews yang tayang pada Minggu (28/7/2024). 

Mega yang melihat panggilan tak terjawab dari Vina kemudian meminta Widi untuk menjawab panggilan itu. 

Namun, Widi sudah merasa bahwa panggilan itu untuk mengajaknya main keluar. 

Karena tak dijawab Widi, Mega lalu mengirimkan pesan kepada Vina. 

“Mega itu mengirim SMS ke Vina, dengan panggilan ‘dek’, seolah-olah menyapa, tapi panggilan yang disampaikan lewat SMS itu tidak pernah direspons oleh Vina. Kedua orang sahabatnya ini berpikir jangan-jangan memang lagi arah pulang itu ya,” ujarnya. 

Sekitar pukul 23.00 WIB, lanjut Muchtar, ramai di status Blackberry Messenger (BBM) bertuliskan ucapan duka cita Rest in Peace (beristirahat dalam damai) untuk Eky. 

Di sini lah letak kecurigaan Muchtar Effendi. 

Keterangan Mega dan Widia kemudian didalami oleh Muchtar.

Ia justru menyingkap fakta baru dan menarik.

“Kenapa (menarik)? Karena hanya berselang bebeberapa belas menit saja atau mungkin kan 22.30 WIB aja Vina udah enggak jawab, artinya dari 22.18 WIB sampai 22.30 WIB itu hanya beberapa belas menit saja, kami berpikir apakah iya, pembunuhan yang sebegitu kejam dan dilakukan juga rudapaksa kepada Vina berlangsung beberapa menit?” pungkasnya.  

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Leave a comment