Dunia Penerbangan Berduka: 4 Insiden Pesawat Terjadi dalam Sepekan,3 Kasus dalam 24 Jam
TRIBUNJABAR.ID – Dunia penerbangan menghadapi hari kelam setelah tiga kecelakaan pesawat terjadi dalam kurun waktu 24 jam di berbagai belahan dunia. Beberapa hari sebelumnya, masih dalam pekan yang sama, insiden lainnya pun terjadi.
Kejadian-kejadian ini mengguncang publik dan mengingatkan kembali akan risiko dalam dunia penerbangan.
KLM Royal Dutch Airlines Tergelincir di Norwegia
Pada Sabtu (28/12/2024) malam waktu setempat, pesawat KLM Royal Dutch Airlines tergelincir saat melakukan pendaratan darurat di Bandara TORP Sandefjord, Norwegia.
Pesawat Boeing 737-800 yang terbang menuju Amsterdam, Belanda, mengalami kesulitan saat mendekati landasan.
Setelah berhasil mendarat, pesawat tersebut keluar dari landasan pacu dan tergelincir ke area berumput. Beruntung, semua 182 orang di dalam pesawat, terdiri dari 176 penumpang dan enam awak. selamat tanpa cedera.
Menurut laporan The Express Tribune, kerusakan pada sistem hidrolik memaksa pilot untuk melakukan pendaratan darurat.
Otoritas setempat menyebut kerusakan tersebut juga menjadi penyebab tergelincirnya pesawat.
Pesawat dengan nomor penerbangan KL1204 itu awalnya berangkat dari Bandara Oslo, namun dialihkan ke Bandara TORP Sandefjord yang berjarak 110 kilometer.
Dalam pernyataannya, KLM Airlines menyebut pendaratan darurat berjalan lancar, tetapi pesawat kehilangan kendali setelah mendarat dan keluar dari sisi kanan landasan pacu.
Saat ini, penyelidikan tengah berlangsung untuk mengungkap penyebab pasti kegagalan sistem hidrolik tersebut.
Jeju Air Jatuh di Korea Selatan
Tragedi lain terjadi di Korea Selatan ketika pesawat Jeju Air jatuh di Bandara Internasional Muan pada Minggu (29/12/2024).
Insiden ini diduga dipicu oleh tabrakan dengan burung, yang menyebabkan pesawat Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan 7C2216 mengalami kegagalan roda pendaratan.
Dilansir dari The Korea Herald, pesawat yang membawa 181 penumpang dan awak tersebut terbakar setelah keluar dari landasan pacu dan menabrak pagar pembatas.
Sebanyak 127 korban tewas telah teridentifikasi hingga pukul 16.30 waktu setempat, dan jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 179 jiwa.
Menurut Kementerian Perhubungan Korea Selatan, lima menit setelah pilot mengumumkan keadaan darurat, pesawat mengalami kecelakaan fatal.
Tim penyelamat hanya berhasil menemukan dua orang yang selamat, yang keduanya merupakan awak pesawat.
Sementara itu, sebagian besar penumpang yang terdiri dari 173 warga Korea Selatan dan dua warga Thailand dipastikan meninggal dunia.
Presiden Jeju Air Co Ltd., Kim E-bae, menyampaikan permintaan maaf mendalam kepada keluarga korban.
“Terlepas dari penyebabnya, saya sangat merasa bertanggung jawab sebagai CEO. Jeju Air akan melakukan segala daya untuk mempercepat upaya pemulihan dan memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban,” ucapnya.
Kim juga menambahkan bahwa maskapai masih menunggu hasil investigasi resmi dari otoritas terkait untuk mengungkap penyebab kecelakaan.
Saksi mata di lokasi kejadian, Yoo Jae-yong, mengatakan ia melihat api keluar dari mesin jet sebelum pesawat jatuh.
“Saya mendengar beberapa suara ledakan keras sebelum pesawat itu menabrak tembok pagar,” ujar Yoo, seperti dikutip dari Yonhap.
Saksi lain melaporkan melihat kilatan cahaya di udara diikuti asap tebal sebelum ledakan terjadi.
Air Canada Tergelincir
Selain dua insiden di atas, kecelakaan penerbangan lainnya melibatkan pesawat Air Canada di Bandara Internasional Halifax Stanfield, Kanada.
Pesawat Air Canada terbakar saat mendarat di Bandara Halifax, Nova Scotia, Kanada pada Sabtu (28/12/2024) malam waktu setempat.
Insiden tersebut terjadi hanya berselang dua jam setelah kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan.
Dikutip dari Jagran, Minggu, pesawat Air Canada terbang dari St John’s menuju Halifax. Kecelakaan ini diduga karena pesawat mengalami kerusakan pada bagian roda saat melakukan pendaratan.
Berdasarkan rekaman video yang diklaim sebagai rekaman insiden kecelakaan itu, sayap pesawat Air Canada menyentuh landasan pacu hingga mengeluarkan api.
Pesawat tersebut dilaporkan milik PAL Airlines yang mengoperasikan penerbangan Air Canada AC2259.
Insiden Udara Hantam Azerbaijan Airlines
Sebelumnya, pesawat milik Azerbaijan Airlines juga mengalami kecelakaan fatal di Kazakhstan pada Kamis (26/12/2024).
Maskapai penerbangan dan Menteri Transportasi Azerbaijan pada Jumat (27/12/2024) mengatakan, hasil penyelidikan awal menunjukkan, pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan ini karena mengalami gangguan fisik dari luar.
Hal itu menunjukkan serta menambah spekulasi bahwa pesawat tersebut ditabrak oleh sistem pertahanan udara Rusia.
Diketahui, pesawat itu jatuh di dekat Kota Aktau di Kazakhstan pada Rabu, menewaskan 38 dari 67 orang di dalamnya, setelah mencoba mendarat di tujuannya di Kota Grozny, Rusia, dan kemudian berbelok jauh dari jalurnya melintasi Laut Kaspia.
Beragam investigasi kini tengah berlangsung untuk menentukan penyebab pasti dari serangkaian kecelakaan ini.
Tragedi dalam dunia penerbangan ini menimbulkan duka mendalam di berbagai negara dan menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan penerbangan global.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Daftar 3 Pesawat yang Mengalami Kecelakaan Hari Ini di Dunia, Jeju Air Diduga Tewaskan 179 Orang.