Hasil Renovasi Kanjuruhan Kalah Megah dari Stadion yang Lebih Murah
Stadion Kanjuruhan telah mengalami renovasi dan sebentar lagi dapat kembali digunakan. Namun, hasil renovasinya banyak mendapat kritik dari publik bahkan dibanding-bandingkan dengan stadion lain yang tampak lebih megah.
Renovasi Stadion Kanjuruhan dilaksanakan mulai 4 September 2023. Kementerian PU mengungkapkan bahwa total anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 357,84 miliar.
Salah satu hal yang disorot publik terkait hasil renovasi Stadion Kanjuruhan adalah desainnya yang tidak memasang atap secara penuh. Atap tetap hanya terpasang di salah satu sisi tribune.
Kapasitasnya pun cuma 21.603 penonton. Rinciannya tribune barat VVIP 108 seat, VIP 2.465 seat, media 134 seat, disabilitas 16 seat, tribune timur 4.352 seat, tribune utara 7.264 seat, dan tribune selatan 7.264 seat.
Dari total 21 stadion Indonesia yang direnovasi sejak Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang, pagu anggaran untuk Stadion Kanjuruhan adalah yang termahal kedua. Anggaran untuk Kanjuruhan hanya kalah dari anggaran renovasi Stadion Utama Sumut yakni Rp 587 miliar.
Anggaran renovasi Kanjuruhan bahkan lebih tinggi dari Stadion Manahan Solo yang sudah dipakai untuk event internasional seperti Piala Dunia U-17 dan Piala AFF. Biaya renovasinya pada 2020 adalah Rp 301,33 miliar.
Memang, kapasitas Manahan hanya 20.000 penonton. Namun, desainnya tampak lebih megah dengan atap berbentuk melingkar dan menutupi seluruh tribune.
Selain itu, hasil renovasi Stadion Kanjuruhan juga dibandingkan dengan Buriram Stadium atau Chang Arena di Thailand. Dibangun pada 2010, menurut sejumlah media Thailand, biaya pembangunannya lebih dari 500 juta Baht (sekitar Rp 235 miliar).
Secara desain, memang full atap tetapi atap Buriram Stadium menjangkau lebih banyak tribune ketimbang Stadion Kanjuruhan. Kapasitas awal Buriram Stadium adalah 24.000 penonton, lalu sejak 2014 diekspansi ke 32.600 penonton.
Pada 2023, Endra Sahli selaku Jubir Kementerian PUPR mengungkap bahwa fokus renovasi Stadion Kanjuruhan bukan tentang desain megah tapi yang penting mewadahi fungsi keamanan, keselamatan, dan kenyamanan. Yang ditekankan bermasalah adalah akses keluar dan tribune.
“Karena renovasi total, kalau struktur-struktur utama yang masih bisa dipakai maka akan kami pertahankan, mungkin akan kami ubah bagian-bagian yang bermasalah. Yang bermasalah itu kan di exit-nya, kita akan fokus perbaikan di tempat penonton tribune ke exit keluar yang sempat terjal, kita buat lebih landai mungkin dan lebih luas,” ucap Endra kala itu kepada kumparan.
“Kemudian pintu, tangga, fasilitas penonton, itu kan ada seat yang berdiri juga, enggak single seat, itu akan kita buat single seat. kemudian atap tribune barat kan terbuka, jadi penonton kehujanan, sama pengaman luar. Jadi perbaikan struktur akan kita lakukan sesuai standar dan sertifikasi layak fungsi. Yang masih oke kita pertahankan, yang lemah kita perkuat atau perbaiki strukturnya,” tambahnya.