Informasi Terpercaya Masa Kini

Karyawan Toko Roti Lindayes Kompak andquotResignandquot,Dwi Bongkar Tabiat Ibu George Sugama Sering Tahan Gaji

0 2

TRIBUNSUMSEL.COM- Sejumlah karyawan toko roti Lindayes milik orangtua George Sugama Halim tersangka penganiayaan kompak memilih berhenti (resign).

Kabar pengunduran diri sejumlah karyawan itu disampaikan oleh Dwi Ayu Darmawati, korban penganiayaan George Sugama.

Adapun, alasan rekan-rekan Ayu memilih resign tersebut lantaran gajinya tak kunjung dibayar.

“Teman-teman saya masih bekerja karena berharap gaji keluar terlebih dahulu. Tapi memang tetap nggak keluar (gajinya), akhirnya teman saya keluar semuanya, sekitar 3 orang (bagian depan atau kasir),” kata D di kantor Kompas.com, Jumat (20/12/2024).

Baca juga: Skakmat Linda Pantjawati, Dwi Korban Penganiayaan George Jawab Tudingan Korupsi Uang Setoran Roti

 

Dwi juga menjelaskan bahwa ketakutan pegawai di toko roti tersebut disebabkan oleh tidak adanya kontrak kerja dan ketidakpastian tanggal gajian.

“Emang kan di sini gajinya tidak ada tanggalnya ya. Jadi mungkin keresahan dari teman-teman itu sih,” ujarnya.

Ditambah lagi, gaji bulan Oktober pun belum dibayarkan oleh Linda ibunda George.

“Itu gaji saya yang belum dibayar hanya bulan Oktober. Di situ bos saya sempat untuk saya ngambil ke tokonya. Tapi kan karena kondisi saya yang kayak gini nggak memungkinkan untuk saya mengambil gaji ke sana,” terangnya.

Dwi Ayu mengungkapkan bahwa Linda Pantjawati memang sering menahan gaji karyawannya tiga bulan sekali.

“Ada beberapa teman saya yang gajinya ditahan, dia bisa mengambil tahun depan, Januari. Setahu saya ya, setiap penahanan gaji itu tiga bulan,” jelas D.

Bantah Dituding Korupsi

Dwi Ayu Darmawati juga membantah tudingan dirinya korupsi uang setoran roti.

Sebelumnya, tudingan tersebut dilayangkan oleh Linda Pantjawati, ibunda George Sugama Halim sekaligus bos toko roti di Cakung, Jakarta Timur.

Dwi Ayu dinilai kerap menunggak uang setoran yang nilai diatas gaji perbulan.

Terkait hal ini, Dwi Ayu memberikan jawabannya terkait kesaksian dari para rekan kerjanya.

“Kalo uang setoran tuh kalau dapatnya segitu yaudah saya setorin segitu, kalau emang ada minus dia mau potong gaji ya potong, tapi selama saya kerja disitu saya gak pernah dipotong gaji, mala saya dikasih duit tambahan,” terang Ayu, dilansir dari Youtube Intens Investigasi, Jumat, (20/12/2024).

Dwi Ayu menyebut justru ibunda George lah yang sering semena-mena menyalahkan karyawannya.

“Dia tu selalu kayak ‘kok segini doang’ ya saya ngomong ’emang dapatnya segitu bu mau gimana lagi’ dia juga selalu nuduh ke karyawan teman saya ‘ini toko sepi gara-gara kalian’, teman-teman saya kayak kok nyalahin kita sih, gitu,” beber Ayu.

Baca juga: Linda Pantjawati Bongkar Tabiat Dwi Pegawai Korban Aniaya Anaknya, Tuding Korupsi Uang Setoran Roti

Sebelumnya, Linda Pantjawati menuding Dwi Ayu Darmawati sering melakukan korupsi terhadap uang hasil penjualan roti.

Hal tersebut lantaran Dwi Ayu Darmawati selama bekerja kerap menunggak uang setoran yang nilai diatas gaji perbulan.

Melansir dari Tribunnewsbogor.com, Kamis (19/12/2024) awalnya Linda menjawab soal tudingan menunggak gaji sang karyawati sejak bulan Oktober 2024.

Linda mengatakan bahwa ia sudah menyiapkan gaji tersebut, tapi Ayu enggan mengambilnya.

“Temenya sudah datang gajian, si Ayu saya juga suruh ambil gajian tapi dia gak mau datang, Karena sudah viral mungkin dia juga merasa gimana, saya suruh dia datang ambil datang ini sudah dihitung,” katanya.

Menurutnya, Ayu mendapat gaji sekitar Rp 2,1 juta.

Tapi kata Linda, Dwi Ayu Darmawati juga ternyata memiliki tunggakan setoran.

“Kekurangan setoran dia itu sekitar Rp 2 juta lebih. Bulan lalu kalau gak salah sekitar lebih dari itu. Tiap bulan setorannya kurang,” kata Linda ibu George Sugama Halim.

Saat berkomunikasi soal gaji pun, Linda sudah mengutarakan kekurangan ini ke Ayu.

“Dia bilang gak bisa (datang ambil gaji). Saya cuma jelasin ‘gaji kamu ada Rp 2,1 juta tapi duit yang kamu hilangkan sekitar Rp 2 juta lebih. Setorannya kurang, setiap hari,” katanya.

Linda pun membuka borok Dwi Ayu Darmawati selama bekerja di toko roti Cakung Jakarta.

Menurutnya, setoran uang yang diberikan tak sesuai dengan laporan.

“Dia kan menjual, diinput di komputer sekian, tapi yang disetor kurang,” kata Linda.

Sekitar 5 bulan bekerja di toko roti, kata Linda, sikap Ayu memang tidak begitu baik.

“Sikapnya memang menganggap remeh. Saya tidak mau menceritakan kejelekan orang, biarkanlah. Dia mau menjelekkan saya gak apa-apa,” katanya.

Linda menjelaskan selama ini ia mendiamkan tunggakan uang setoran yang diambil Ayu.

“Saat kejadian Goorge itu memukul itu omongan dia semua, kekurangan itu bisa dibuktikan kalau mau lihat, tapi saya punya hati nurani, keadaan dia begini, saya pikir gak tega, ya sudahlah kasih aja supaya dia kan belum kerja juga, tapi dia jadi jumawa. Makanya teman sekerjaan dia jadi kesal sama dia,” kata Linda ibu George Sugama Halim.

Sedangkan Dwi Ayu Darmawati mengaku tak mengambil gaji karena merasa trauma.

“Gaji saya yang Oktober belum dikasih, bahkan dia tuh gak via transfer maunya ketemu ngasih cash. Saya kan takut, dia tinggal di toko juga kan. Saya bilang transfer aja bu, dia gak mau. Saya chat lagi gak dibalas,” kata Ayu.

Soal tunggakan uang setoran toko roti, Dwi Ayu Darmawati menyangkalnya.

“Kalau uang setoran memang dapatnya segitu saya setor segitu, kalau minus kalau mau potong gaji potong gaji, saya selama saya kerja malah saya dikasih duit tambahan,” kata Dwi Ayu Darmawati.

Ibu George Ancam Laporkan Pihak yang Menghujat

Linda Pantjawati, ibunda George Sugama Halim mengambil langkah tegas melaporkan pihak yang terus menghujat keluarganya pasca sang anak viral kasus penganiayaan terhadap karyawan.

Adapun, imbas dari kasus penganiayaan yang dilakukan oleh George, pihak keluarga kini terus dihujat hingga menerima sejumlah teror.

Bahkan, usaha toko rotinya pun ikut kena imbas diancam akan didemo massa.

“Pada intinya kita udah rembukan juga dengan keluarga, kita akan melakukan pelaporan ya, tolong orang-orang diluar siap menghadapi laporan kami,” ujar Michael Pardede, kuasa hukum ibu George Sugama Halim,

Michael menyayangkan kurangnya empati terhadap keluarga pelaku yang sudah kooperatif dengan polisi menangani kasus anaknya.

“Tolonglah pakai hati nurani ini orang-orang yang melakukan usaha jangan kemana-mana, George sudah menjalani hukumannya,” katanya.

Baca juga: Linda Pantjawati Ancam Laporkan Pihak Menghujat Imbas Kasus Anak Aniaya Karyawati, Pakai Hati Nurani

Tak main-main, keluarga akan melaporkan pihak yang terus menghujat dengan pasal UU ITE.

“UU ITE ini gak main-main loh, jangan dianggap remeh, stop gunakan jarinya dan berfikir dengan nalar, jangan ganggu toko dan keluarga ini, 

Mereka ini dilindungi oleh hukum dan negara Indonesia adalah negara hukum seperti itu,” sambungnya.

Sambil menangis, ibunda George sendiri mengaku hingga kini masih tertekan dengan banyaknnya hujatan yang menerpa keluarganya. 

“Sebagai manusia diperlakukan seperti itu tertekan ya, saya percaya Tuhan, Tuhan baik, semua ada hikmahnya saya taat agama, manusia boleh menjudge tapi Tuhan tahu sebenarnya, secara duniawi saya pasti juga ikut tertekan,” ungkap Linda dengan berderai air mata.

Linda mengaku sering menangis di kamar merasa bersalah atas perbuatan putra ketiganya.

“Kadang saya di kamar merasa bersalah, merasa seperti ibu yang tidak baik tapi saya percaya hukuman dunia itu ada masanya, sementara hukuman Allah kekal, lebih bagus dihukum dunia dari pada dihukum Allah,” kata Linda.

Linda hanya berharap agar kasus putranya itu bisa diselesaikan dengan berakhir damai.

Pun, Linda mengaku telah meminta maaf kepada korban.

“Tidak ada niatan sedikitpun saya ataupun anak saya dan keluarga saya untuk menganiayai karyawan, jadi saya mohon semua pihak yang sudah melihat video ini yang terpancing emosinya tapi video ini sebenarnya secara implisit sudah terlihat, kalau memang menyelidiki sesungguhnya tidak demikian seperti apa yang dikata-katain di luar, 

Jadi saya tolong semua ini berjalan dengan damai dan saya sudah meminta maaf kepada Ayu, supaya masalah ini diperpanjang,” pintanya.

Sebelumnya, Linda menunjukkan salah satu bukti chat yang bernada intimidatif dan mengamuk terhadap dirinya kepada awak media pada Selasa (18/12/2024).

“Ini satu contoh, setiap hari, setiap detik, setiap jam saya diteror, ditelepon lalu dimaki-maki. Saya enggak kenal orang itu,” ujar Linda seperti dikutip dari Intens Investigasi yang tayang di Youtube pada Rabu (18/12/2024). 

Padahal, pihak George telah menyerahkan pelaku kepada polisi dan menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

Linda berharap agar kasus ini tidak melebar kemana-mana dan tidak ada lagi upaya intimidasi terhadapnya ataupun keluarganya. 

“Kami sudah serahkan (George) ke pihak berwajib. Jadi, tolong saya minta kepada netizen jangan menghakimi sepihak, konfirmasi dulu kebenaran apapun itu bijaklah dalam berkata-kata,” ujarnya. 

Diketahui, Dwi Ayu Darmawati sudah sejak dua bulan pada 17 oktober 2024 telah melaporkan kasus penganiyaan tersebut ke polisi.

Namun laporan tersebut tak kunjung ada perkembangan sebelum akhirnya George Sugama Halim ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan pada Senin, (16/12/2024).

 

Terlepas dari latar belakang hingga pelaporan kasus tersebut, Dwi Ayu kini bisa bernapas lega karena pelaku sudah ditangkap.

George Sugama Halim bahkan resmi dijadikan tersangka dan resmi mengenakan baju tahanan sejak Senin (16/12/2024).

 

George yang dijerat Pasal 351 KUHP, dan atau Pasal 351 ayat 2 juga enggan menjawab pertanyaan awak media saat ditanya alasan berkali-kali melakukan penganiayaan kepada Dwi.

 

George Ketakutan di Penjara

Hati Linda Pantjawati sebagai ibu hancur manakala melihat kondisi putranya George Sugama Halim kini dipenjara imbas terjerat dalam kasus penganiayaan karyawan toko roti mereka.

Naluri Linda Pantjawati kasihan melihat putranya ketakutan didalam penjara kini berharap damai dengan Dwi Ayu Darmawati eks karyawan melaporkan penganiayaan tersebut.

Linda Pantjawati berharap kasus tidak lagi diperpanjang lantaran jika terus lanjut tak akan ada habisnya.

George disebut Linda Pantjawati gemetaran tidak mau ada di dalam penjara.

“Nangis gemetar gak mau di penjara. Dia takut katanya. Karena di dalam penjara kan serba tidak enak,” beber Linda Pantjawati melansir dari Tribunjakarta.com, Jumat (20/12/2024).

Ucapan ini pun membuat hati sang ibu luluh. Dengan suara terisak, Linda memohon kepada Dwi Ayu untuk berdamai.

“Jadi saya minta tolong saya berharap semua ini berjalan dengan damai lalu saya memang sudah minta maaf kepada Ayu supaya Masalah ini tidak diperpanjang tidak ada saling tuntut menuntut.  Tidak akan ada habisnya,” ungkapnya.

Sejak awal, Linda mengatakan jika dirinya dan keluarga tak memiliki niat untuk melakukan penganiayaan terhadap para karyawannya.

“Tidak adanya niat sedikitpun saya ataupun anak saya dan keluarga saya untuk menganiayai karyawan,” kata Linda.

Namun, merujuk pada fakta yang ada, Dwi Ayu terluka akibat penganiayaan yang dilakukan George Sugama Halim.

George Sugama Halim sempat melempar patung, mesin EDC, kursi, dan loyang untuk membuat kue hingga mengakibatkan Dwi Ayu babak belur. 

Usai borok George Sugama Halim, anak bos toko kue di Cakung, Jakarta Timur terkuak, kini giliran borok pemilik ‘Lindayes’ yang dikuliti. Si bos rupanya tak bayar gaji karyawan sejak Oktober 2024 lalu.

Adapun barang bukti yang diamankan penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur di antaranya patung, mesin EDC, kursi, dan loyang pembuatan kue dilempar George ke tubuh Dwi Ayu.

 

(*)

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Leave a comment