PROKALTENG.CO – Di era digital saat ini, kebiasaan scrolling di media sosial seakan menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, kebiasaan ini bisa berdampak buruk, terutama bagi kesehatan mental. Fenomena ini, yang dikenal dengan sebutan doomscrolling, mengacu pada kebiasaan menggulir layar ponsel tanpa henti untuk mencari informasi, khususnya yang bernada negatif.
Fenomena ini pertama kali mencuat pada tahun 2020, akibat dorongan rasa ingin tahu atau kebutuhan untuk memahami situasi tertentu. Sayangnya, kebiasaan ini sering kali berujung pada siklus yang tidak produktif dan merugikan.
Berikut ini adalah beberapa dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh doomscrolling terhadap kesehatan mental, yang dirangkum dari berbagai sumber, termasuk mayoclinic.org.
Dampak Negatif Doomscrolling pada Kesehatan Mental
- Kecemasan dan Depresi Terlalu banyak mengonsumsi konten negatif dapat memperburuk suasana hati, memicu perasaan cemas, marah, atau putus asa. Konten yang bersifat negatif dapat menciptakan lensa buruk yang memperburuk persepsi seseorang terhadap dunia. Dalam jangka panjang, ini dapat meningkatkan risiko depresi dan gangguan kecemasan. Kebiasaan ini juga dapat menghambat kemampuan seseorang untuk mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah sehari-hari.
- Gangguan Tidur Kebiasaan scrolling di malam hari sering menyebabkan penundaan tidur. Banyak orang merasa sulit berhenti meskipun tahu bahwa mereka harus tidur. Kekurangan tidur ini tidak hanya memengaruhi suasana hati, tetapi juga dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik, meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, serta penurunan sistem kekebalan tubuh.
- Produktivitas Menurun Waktu yang dihabiskan untuk scrolling di media sosial sering kali mengorbankan aktivitas lain yang lebih penting. Kebiasaan ini dapat mengganggu konsentrasi dan alur kerja, serta mengurangi efisiensi. Akibatnya, seseorang bisa merasa tertekan akibat tugas-tugas yang menumpuk karena kurangnya manajemen waktu.
- Penurunan Kesejahteraan Sosial Kebiasaan doomscrolling juga dapat berdampak pada hubungan sosial. Waktu yang terlalu banyak dihabiskan di dunia maya membuat seseorang lebih jarang berinteraksi dengan orang di sekitarnya secara emosional. Hal ini dapat menimbulkan perasaan kesepian dan keterasingan, yang akhirnya menurunkan dukungan sosial yang penting untuk menjaga kesehatan mental.
Cara Mengatasi Doomscrolling dan Meningkatkan Kesehatan Mental
- Tetapkan Batas Waktu Penggunaan Media Sosial Mengurangi doomscrolling memang tidak mudah, terutama jika sudah menjadi kebiasaan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan aplikasi pengatur waktu untuk membatasi durasi media sosial. Misalnya, hanya menggunakan media sosial selama 30 menit di pagi hari dan 30 menit di malam hari.
- Prioritaskan Aktivitas Positif Alihkan perhatian dari media sosial dengan melakukan aktivitas yang lebih positif dan bermanfaat, seperti berolahraga, membaca, atau bermeditasi. Selain membantu mengurangi waktu scrolling, aktivitas ini juga dapat meningkatkan suasana hati dan kesejahteraan secara keseluruhan.
- Kurangi Paparan Konten Negatif Unfollow akun-akun yang sering membagikan konten negatif dan prioritaskan untuk mengikuti akun yang menyajikan konten positif atau edukatif. Algoritma media sosial biasanya akan menyesuaikan tampilan konten berdasarkan kebiasaan pengguna, sehingga perubahan ini dapat membantu menciptakan pengalaman yang lebih sehat.
- Gunakan Mode Malam dan Matikan Notifikasi Sederhana tapi efektif, gunakan mode malam atau matikan notifikasi untuk mengurangi godaan untuk terus menggulir. Selain itu, letakkan ponsel di luar jangkauan, terutama saat tidur, untuk mencegah gangguan.
- Jadwalkan Waktu Bebas Teknologi Sisihkan waktu setiap hari untuk bebas dari perangkat teknologi. Gunakan waktu ini untuk fokus pada hubungan interpersonal, menikmati alam, atau sekadar merenung. Kebiasaan ini dapat membantu mengurangi ketergantungan pada media sosial.
Kesimpulan
Doomscrolling, meskipun terlihat sepele, dapat memberikan dampak besar pada kesehatan mental dan kualitas hidup seseorang. Dengan menerapkan beberapa langkah di atas, Anda bisa mulai mengurangi kebiasaan ini dan kembali menikmati keseimbangan hidup yang lebih sehat. Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Anda yang ingin terlepas dari kebiasaan buruk tersebut. (pri/jawapos.com)