Informasi Terpercaya Masa Kini

Polri Bukan Hanya Jaga Stabilitas Keamanan tapi Juga Jaga Ketahanan Pangan

0 3

Tugas Polri bukan hanya menjaga stabilitas keamanan. Tetapi juga ada tugas lainnya yakni ikut menjaga ketahanan pangan.

Karenanya Polri memulai pelatihan “Polisi Penggerak Ketahanan Pangan” pada Rabu (4/12). Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual selama tiga hari, sejak 4 hingga 6 Desember 2024, dan diikuti oleh 6.601 peserta dari seluruh Indonesia.

Pelatihan ini, menurut Karo Binkar SSDM Polri, Brigjen Polisi Langgeng Purnomo, menjadi bagian dari upaya strategis Polri untuk mendukung program ketahanan pangan nasional, yang sejalan dengan visi pemerintah menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

“Polri bukan hanya menjaga stabilitas keamanan, tetapi juga mengambil peran aktif dalam stabilitas ekonomi dan sosial melalui ketahanan pangan,” ujar Brigjen Pol Langgeng yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Posko Gugus Tugas Polri.

Pelatihan ini, lanjut Langgeng, memanfaatkan platform Zoom Meeting dan YouTube Streaming, sehingga memungkinkan jangkauan yang luas dan efisien ke seluruh jajaran Polri, mulai dari tingkat Polda, Polres, hingga Polsek.

Peserta meliputi Kabag Binkar, Kasubbag Mutjab, Kasubbag Kompeten, Kabag SDM Polres, dua pendamping dari setiap Polres, dan satu perwakilan Polisi Penggerak Ketahanan Pangan dari desa percontohan di setiap Polsek.

Program ini ujar Langgeng, dirancang untuk membekali para peserta dengan kompetensi khusus dalam mendukung program pekarangan pangan bergizi, yakni optimalisasi pemanfaatan pekarangan rumah sebagai sumber pangan.

Dalam pelaksanaannya, polisi tidak bertindak sebagai petani, melainkan sebagai penggerak yang mendorong masyarakat untuk secara aktif terlibat dalam program ini.

Beberapa materi yang disampaikan dalam pelatihan ini meliputi peran Polri dalam ketahanan pangan nasional, diskusi dan studi kasus: penerapan program pekarangan pangan bergizi, perencanaan strategis untuk program desa, simulasi pemetaan desa dan prioritas program, kepemimpinan di komunitas pedesaan, monitoring dan evaluasi program, dan sustainable development, penyusunan roadmap keberlanjutan program.

Selain itu, pelatihan ini mencakup sesi simulasi untuk pemetaan desa dan penyusunan prioritas program pekarangan pangan bergizi, yang relevan dengan kebutuhan masyarakat di setiap wilayah.

Langgeng membeberkan, pelatihan ini dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama, yang saat ini sedang berlangsung, bersifat manajerial dan memberikan pemahaman umum mengenai ketahanan pangan.

Tahap kedua akan dilaksanakan pada Januari 2025 dengan fokus pada mekanisme teknis dan melibatkan narasumber dari Kementerian Pertanian serta Kementerian Desa.

“Program ini adalah kontribusi nyata Polri dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Kami berharap keberlanjutan program ini dapat memberdayakan masyarakat secara mandiri,” tutur Langgeng Purnomo.

Dengan pelatihan ini, tutur Langgeng, Polri menegaskan komitmennya dalam mendukung terciptanya masyarakat yang tangguh, mandiri, dan berdaya melalui pendekatan inovatif ketahanan pangan.

Leave a comment