Sebelum Tewaskan IRT,Marisa Putri Pernah Buat Heboh Kampus,Tabrak Tiang Bendera karena Main HP
SRIPOKU.COM – Sebulan sebelum Marisa Putri tabrak IRT di Pekanbaru, ternyata ia sudah pernah membuat kampus heboh.
Rupanya bukan sekali dua kali Marisa Putri berulah namun berulang kali.
marisa Putri ternyata beberapa kali menabrak di kawasan kampusnya.
Sekitar sebulan lalu, Marisa Putri ternyata menabrak pondasi tiang bendera yang berada di halaman kampus Abdurrab Jalan Riau Ujung Pekanbaru.
Salah seorang mahasiswi Universitas Abdurrab yang enggan namanya disebut mengatakan, saat itu ia tengah berhenti tidak jauh dari tiang bendera.
Namun mendadak ia menabrak pondasi tiang bendera di halaman kampus.
“Pada heboh juga saat itu, ia mendadak menabrak pondasi tiang bendera. Pondasinya segi empat, lumayan besar, jadi tiang benderanya aman, tapi pondasinya sompel. Tapi kemudian ia sudah mengganti kerugian dan sudah diperbaiki kembali,” ujar mahasiswa tersebut.
Baca juga: Sosok T dan O Buronan Polisi, 2 Rekan Beri Ekstasi Marisa Putri di KTV Sebelum Tabrak Tewaskan IRT
Baca juga: Curhat Anak IRT yang Tewas Ditabrak Marisa Putri, Akui Menyesal Seandainya Mama Gak Pergi Kerja
Ia juga menceritakan, bahwa Marisa Putri saat itu juga beralasan ia tengah main handphone, sehingga tidak sadar kalau ada tiang bendera di sana.
“Alasannya sih main handphone, tapi posisinya berhenti sebelum menabrak. Memang sudah dicurigai juga sebenarnya, nggak taunya sekarang beneran kejadian begini, parah sih,” ujarnya.
Ia juga mengakui pondasi tersebut memang sudah berkali-kali ditabrak karena posisinya juga berada di tengah-tangah.
Sebelum Marisa Putri juga sudah beberapa kali ditabrak.
Kemudian setelah Marisa Putri menabrak pondasi itu, juga ada ditabrak lagi baru-baru ini.
“Tapi kalau yang menabrak yang lain sebelumnya bisa dimaklumi, karena kondisinya saat itu malam hari. Kemudian yang baru-baru ini karena orang baru, orangtua yang mengantar anaknya mendaftar kalau saya tak salah, bisa dimaklumi juga. Tapi Marisa kemaren itu siang hari, dan ia juga bukan sebulan dua bulan datang rutin ke kampus, tapi sudah semester 3 sekarang,” tuturnya.
Sosok Marisa Putri di mata penjaga kampus
Penjaga Kampus Abdurrab buka suara soal sosok Marisa Putri mahasiswi yang tabrak IRT hingga tewas di Pekanbaru.
Suasana kampus Abdurrab Jalan Riau Ujung tampak sepi pada Minggu (4/8/2024) menjelang senja datang. Maklum saja, weekend memang aktivitas kampus diliburkan.
Di kampus Universitas Abdurrab ini merupakan tempat berkuliahnya Marisa Putri, gadis yang menabrak ibu rumah tangga yang menggunakan motor di Jalan Tuanku Tambusai atau Jalan Nangka hingga meninggal dunia, yang kemudian diketahui Marisa tersebut positif menggunakan narkoba dan pulang dugem, yang saat ini sudah ditetapkan menjadi tersangka.
Gerbang masuk dan keluar kampus tersebut juga tampak tertutup portal besi.
Dua penjaga yang merupakan security kampus tampak stanby dalam pos jaga yang berada di antara 2 portal.
Disebutkan dua security tersebut, mereka sering melihat Marisa saat datang ke kampus.
Namun mereka tidak kenal lebih jauh bagaimana sosok dan kepribadiannya.
“YA paling sekedar sapa aja kalau lewat. Kalau dibilang baik, ya kurang tau juga, karena saya taunya sekadar tau gitu aja. Lebih dari itu saya tidak tau,” kata security yang enggan namanya disebut.
Marisa sendiri ke kampus dikatakannya memang menggunakan Toyota Raize tersebut kesehariannya, yang kemudian diketahui mobil tersebut yang ia gunakan pada Sabtu pagi tersebut saat menabrak ibu rumah tangga yang menggunakan sepeda motor saat melintas di Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru
Curhat Anak IRT yang Tewas Ditabrak Marisa Putri
Curhatan anak Renti Marningsih, IRT tewas ditabrak mahasiswi mabuk di Pekanbaru pilu.
Yeyen tak kuasa membendung kesedihan saat ibunya meninggal ditabrak Marisa Putri hingga tewas.
Ia bahkan mengungkap penyesalannya hingga masakan terakhir sang ibu yang tak disadarinya.
Tragedi itu membuat putri Renti Maningsih begitu terpukul lantaran tak bisa lagi memeluk ibunya.
Renti Marningsih adalah korban tewas ditabrak Marisa Putri di Jalan Tuanku Tambusai jalur selatan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau pada Minggu (4/8/2024).
Tragedi tersebut tidak hanya menyimpan duka mendalambagi pihak keluarga Renti , tapi juga membuat banyak pihak terenyuh.
Apalagi anak Renti Marningsih sempat membagikan curahan hatinya melalui akun instagram pribadinya.
Anak Renti Marningsih bernama Yeyen tersebut juga membagikan pesan terakhir ibunya Renti Marningsih.
Pesan terakhir itu sepertinya menjadi pertanda perpisahan Renti Marningsih dengan anaknya Yeyen.
Yeyen menangis mengutarakan penyesalannya yang tak ia lakukan sebelum sang ibu meninggal.
Ia menyesal tak melarang mamanya pergi dari rumah sebelum akhirnya tewas dalam kecelakaan.
Yeyen mengaku masih ingin memeluk dan menemui ibunya setiap pulang kerja.
“Seandaikan pagi itu aku ngelarang mama pergi, ap aku masih bisa meluk mama hari ini?
seandainya mama lewat jalan lain, apa aku masih bisa ngellat mama pulang dengan tersenyum?
seandainya aku kaya, mama ga perlu pergi kerja, apa mama bakal ngebukain aku pintu rumah dan bilang “poyen mama sudah pulangg”,” ungkap Yeyen anak korban di akun instagramnya @farahfrnns.
Yeyen juga menyesal lantaran tak sempat memakan masakan terakhir ibunya sebelum ibu kandungnya itu meninggal dunia.
“Penyesalan satu persatu bermunculan. seharusnya aku makan nasi yg mama masak pagi itu kalau tau ternyata itu adalah masakan terakhir mama.
seharusnya aku selalu meluk dan cium mama,
bukan hanya disaat hari raya, ulang tahun mama, dan juga hari terakhir aku melihatnya.
seharusnya aku ngeperlakuin mama lebih baik lagi, aku memang anak yg durhaka,” ucap Yeyen.
Untuk itu ia akan selalu mengingat momen kenangan terakhir dirinya bersama ibunya di pagi hari sebelum kejadian itu terjadi.
“Kenangan pagi itu akan selalu akan kuingat, di mana mama minta maaf tidak sempat untuk memasak lauk dan bilang “nanti beli lauk disimpang aja ya, mama blm sempat masak, mau ke pasar dlu. bsk2 kalau mau beli lauk disana aja, enak-enak,” tutur Yeyen.
“Ma, ga ada yang lebih enak dri masakan mama seharusnya aku bisa ngejawab seperti itu, tapi aku pergi gitu aja,” sambungnya.
Yeyen mengaku sangat menyesal tak maksimal bersama sang ibu semasa hidup.
Namun meski terluka, Yeyen mengaku ikhlas atas kepergian sang ibu.
“Banyak kata seandainya di pikiranku, penyesalan selalu berkecamuk dibenakku, tapi tidak ada kata seandainya dalam ketetapan Allah, tidak ada yang perlu disesali karna semua itu memang jalan yang terbaik untuk mama. yeyen ikhlas kok ma, tapi yen cengeng, mama jangan sedih ya liat yen nangis. bsk bsk yen bakal jadi anak yg kuat seperti yang mama mau,” ucapnya.
Pada akhir postingannya, anak dari Renti Marningsih yang menjadi korban perbuatan mahasiswi Pekanbaru Marisa Putri, mengungkapkan bahwa ibunya tersebut adalah ibu yang terbaik untuknya.
“Ma, yen mau bilang kalau mama adalah ibu terbaik untuk yeyen. mama ga akan ada gantinya. mama adalah mama yeyen, selamanya akan jadi mama yeyen. Yeyen sayang mama,” ujarnya.
Tak hanya itu, Yeyen juga mengungkap salam perpisahan.
Ia berharap dikemudian hari dapat bersama dengan ibunya lagi.
“Ma? cepet banget perginya? Yeyen nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma udah jadi anak yang kurang baik.. mama ga perlu mikirin Yen lagi ya, Yen baik disini., Mama baik ya disana, Yen sayangggg banget sama mama, tapi Allah lebih sayang mama jadi ngebawa mama ke sisi-NYa. ma, skrg Yen ga bisa kuat kayak yg mama mau, Yen cengeng, jangan marah ya ma, nanti kalo kita ketemu lagi mama boleh kok marahin, tpi skrg mama jauh, jadi mama belum boleh marah ya.. bantu ye Kuat dari sana ya.
Kalau udh saatnya kita ketemu, kita cerita lagi ya ma, sampai ketemu bulanku, Yeyen sayang mamaaa,” tutupnya.
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com