Informasi Terpercaya Masa Kini

Sosok Shi Ming,Juara MMA Wanita yang Ternyata Juga Kerja Jadi Dokter,Penampilannya Kontras

0 2

TRIBUNTRENDS.COM – Seorang petarung wanita seni bela diri campuran (MMA) asal Tiongkok bernama Shi Ming mencuri perhatian publik, tidak hanya berkat kemenangannya yang mengejutkan di turnamen UFC (Ultimate Fighting Championship), tetapi juga berkat perannya yang unik sebagai praktisi penuh waktu pengobatan tradisional Tiongkok (TCM). 

Pada 23 November 2024, dalam turnamen Road to UFC yang digelar di Makau, Shi Ming yang saat ini berusia 30 tahun mencetak kemenangan spektakuler dengan memberikan tendangan kepala yang keras kepada lawannya, Feng Xiaocan, pada ronde ketiga final strawweight putri. 

Meski Feng yang berusia 22 tahun lebih tinggi 15 cm dibandingkan Shi, dan diprediksi akan unggul dalam pertandingan tersebut, Shi berhasil mengejutkan dunia dengan KO yang membuat Feng tidak sadarkan diri selama beberapa menit sebelum dilarikan ke rumah sakit.

Meski begitu, Feng kemudian mengonfirmasi bahwa dirinya baik-baik saja melalui media sosial.

Baca juga: 4 Rekomendasi Skincare Review Dokter Detektif, Tidak Overclaim, Harga Mulai Rp 26 Ribuan Saja!

Momen dramatis tersebut membuat Zhang Weili, juara UFC Asia pertama, turut menyaksikan pertandingan tersebut dan tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. 

Ia bahkan menyatakan bahwa aksi Shi membuat rambutnya berdiri tegak, menandakan betapa mengesankannya pertarungan tersebut. 

Keberhasilan Shi dalam pertarungan ini membuka peluang besar bagi karirnya, dengan kontrak UFC yang mengikutinya serta tambahan penghargaan Performance of the Night senilai Rp 796 juta.

Sejak 2020, Shi telah meraih 12 kejuaraan MMA di berbagai negara seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Myanmar, sebuah pencapaian luar biasa yang semakin memperkuat reputasinya di dunia MMA.

Namun, di balik semua itu, Shi tetap rendah hati. Setelah pertarungan, dia mengungkapkan bahwa meski dia akan fokus pada karir bertarungnya, dia tetap mempertimbangkan untuk kembali ke dunia TCM seiring bertambahnya usia.

Dia juga menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi Feng, yang mendapat banyak pujian dari pengikutnya di media sosial sebagai cerminan dari kepribadian penuh empati seorang dokter TCM.

Shi yang bekerja sebagai ahli akupunktur di Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Tiongkok Kota Kunming pada siang hari, juga dikenal dengan julukan “dokter TCM seni bela diri paling tangguh” oleh para penggemarnya.

Pada malam hari, Shi berlatih keras di Kunming Ong Bak Muay Thai Boxing and MMA Gym, di bawah bimbingan pelatih gulat AS, Bagher Amanolahi.

Keahliannya dalam akupunktur dan pijat, yang dia pelajari selama bertahun-tahun, tidak hanya membantu dirinya tetapi juga rekan-rekannya dalam memulihkan cedera selama latihan dan pertandingan.

Baca juga: Rekam Jejak Raja Al Fath Widya Dokter Pembela Guru Supriyani, Bongkar Sebab Luka Anak Aipda WH

Shi juga sering dibandingkan dengan Wong Fei-hung, tokoh seni bela diri legendaris Tiongkok, yang dikenal bukan hanya sebagai petarung hebat, tetapi juga seorang ahli akupunktur.

Lahir di provinsi Heilongjiang pada tahun 1994, Shi terinspirasi untuk mengejar karir di bidang TCM oleh kakeknya, yang juga seorang dokter TCM.

Dia kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Pengobatan Tiongkok Yunnan.

Dalam sebuah wawancara, Shi mengungkapkan bahwa sebagian besar rekan-rekannya tidak mengetahui bahwa dia juga seorang petarung MMA, meskipun akhirnya mereka mengetahui dan memilih untuk menghormati keinginan Shi untuk menjaga kehidupan profesionalnya tetap rendah hati dan terpisah dari kehidupan medisnya.

Sejak memulai latihan bela diri pada usia 13 tahun, Shi tidak memberitahukan orang tuanya tentang keterlibatannya dalam pertarungan MMA.

Baca juga: Cerita Dokter Boyke Punya Pasien Hamil di Usia 12 Tahun, Baru Ketahuan saat Usia Janin 26 Minggu

Namun, setelah kemenangan luar biasanya di UFC, para komentator bercanda bahwa orang tuanya pasti merasa sulit untuk tidak mengetahui tentang kesuksesannya.

Bahkan ada yang berkelakar bahwa rumah sakit tempat Shi bekerja harus memutar video perkelahiannya di lobi untuk memberi pelajaran kepada para pelaku kekerasan terhadap pekerja medis.

Karakter Shi yang luar biasa, yang menyelamatkan nyawa di siang hari sebagai dokter dan berkelahi di malam hari sebagai petarung, telah menginspirasi banyak orang dan menjadi contoh betapa seseorang bisa memadukan dua dunia yang berbeda dengan dedikasi yang tinggi.

***

(TribunTrends/Jonisetiawan)

Leave a comment