Badan Gizi Buka Peluang Katering Ikut Siapkan Makan Bergizi Gratis
JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Gizi Nasional membuka peluang untuk bekerja sama dengan pihak katering dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis yang bakal diimplementasi tahun depan.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, sejatinya, pihaknya akan membangun satuan pelayanan untuk pengadaan menu makan bergizi yang seluruhnya dikelola badan gizi, dengan masyarakat lokal sebagai pekerjanya.
Namun, ia mempersilakan pihak katering yang terbuka untuk bekerja sama, untuk turut ambil bagian.
“Seluruhnya dilakukan oleh Badan Gizi Nasional, jadi nanti kalau ada catering yang bersedia dan siap jadi bagian makan bergizi gratis, kita gunakan catering itu,” kata Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2024).
Baca juga: Pemerintah Tentukan Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp 15.000 per Anak
Kendati begitu, pihaknya akan menempatkan pegawai BGN dalam perusahaan catering tersebut untuk menjamin seluruh pengendalian operasional dan kualitas menu.
Dadan menuturkan, menu makan bergizi gratis merupakan tanggung jawab ahli gizi di setiap satuan pelayanan. Ahli gizi ini bakal ditempatkan di satuan pelayanan seluruh Indonesia.
“Jadi menu itu tidak ditentukan Badan Gizi, tapi Badan Gizi menentukan secara nasional komposisi nutrisi, gizi nasional,” ucap dia.
Menunya, kata Dadan, disesuaikan dengan bahan pangan di daerah masing-masing.
Adapun bahan pangan yang menjadi perhatian, antara lain beras, ayam, telur, susu, sayuran, buah, dan ikan.
“Atau bahan pangan lain misalnya daun kelor yang akan menambah kandungan gizi makanan sehat,” ucap dia.
Baca juga: Menteri Kehutanan Sinergikan Perhutanan Sosial untuk Makan Bergizi Gratis
Sementara itu, anggaran program makan bergizi gratis dipatok sebesar Rp 15.000 per anak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Namun praktiknya bersifat fleksibel menyesuaikan harga bahan pangan di daerah.
Ia tak menutup kemungkinan bakal ada subsidi silang dengan mengalihkan sisa anggaran dari kota dengan biaya bahan pangan rendah ke kota yang lebih mahal.
“Mungkin ada yang kurang dari (Rp 15.000) itu, kelebihannya kita kirim ke daerah-daerah yang memang membutuhkan budget lebih. Jadi ditentukan di APBN per anak sekian. Tapi implementasinya tergantung dari pelaksanaan di daerah masing-masing,” tutur dia.
Dadan menyatakan, pihaknya tidak membeli paket makanan seharga Rp 15.000, melainkan membeli bahan baku untuk dimasak sendiri.
Untuk tahap pertama, program makan bergizi gratis bakal menyadari 3 juta anak terlebih dahulu.
“Januari mungkin kita 3 juta anak, untuk 3 bulan pertama. (Tiga bulan berikutnya) kita tambah doubling,” jelasnya.
Sebagai informasi, program makan bergizi gratis bakal dimulai pada 2 Januari 2025.
Sejumlah persiapan dan uji coba terus berlanjut, sembari menentukan menu yang sesuai untuk program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu.