Informasi Terpercaya Masa Kini

Turis Asing Masih Berbondong-bondong ke Bali, tak Terpengaruh Kajian Fodor’s

0 1

bali.jpnn.com, TABANAN – Turis asing sepertinya tidak terpengaruh dengan hasil kajian media travel asing Fodor’s yang tak merekomendasikan Bali untuk tempat berlibur.

Turis asing masih terus berbondong-bondong masuk ke Bali untuk menikmati alam, budaya maupun kulinernya.

Tak terkecuali untuk mengunjungi destinasi wisata DTW Jatiluwih, Penebel, Tabanan, Bali.

Menurut Manajer DTW Jatiluwih I Ketut Purna, kunjungan turis asing ke daerahnya tetap stabil, seperti hari-hari biasa.

“Tidak ada pengaruhnya, masih normal seperti biasa,” ujar I Ketut Purna dilansir dari Antara.

Berdasar data kunjungan Sabtu (23/11), dalam satu hari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tercatat 409 orang, sementara turis domestik ada 502 orang.

Data BPS Bali pada 2023, jumlah kunjungan turis asing mencapai 5.273.258 orang.

Angka ini naik 144,61 persen dibandingkan tahun 2022 yang hanya 2.155.747 kunjungan.

Secara kumulatif, jumlah turis asing yang berkunjung ke Bali pada Januari-Agustus 2024 sudah mencapai 4.155.540 orang.

Angka tersebut naik 21,55 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang berada di angka 3.418.667 orang.

Ketut Purna mengatakan untuk menghindari penumpukan turis di wilayah Bali bagian selatan, maka diperlukan upaya dari berbagai pihak dan para pemangku kepentingan untuk mengenalkan mereka dengan daerah Bali utara, timur, dan barat.

Tujuannya agar para wisatawan itu tidak menumpuk di selatan.

“Ketika Fodor’s memasukkan Bali dalam daftar permasalahan overtourism, hal itu bisa teratasi dengan memaksimalkan lagi upaya mempromosikan potensi pariwisata di Bali,” kata I Ketut Purna.

Dia juga mengajak krama untuk menjaga budaya Bali agar tidak hilang ditelan zaman lantaran menjadi nilai jual di kalangan wisatawan.

“Memang Pulau Bali jika dibandingkan negara lain, keindahan alam tidak ada yang menandingi.

Ayo kita bekerja sama siapapun itu untuk menjaga budaya Bali agar tetap lestari,” tutur Ketut Purna. (lia/JPNN)

Leave a comment