Overthinking, Musuh Terbesar Produktivitas dan Ketenangan
Overthinking kerap menjadi musuh tersembunyi yang dapat merusak banyak hal dalam kehidupan. Orang yang overthinking sering kali terjebak dalam siklus pemikiran yang berulang dan merenungkan kemungkinan-kemungkinan yang tidak perlu.
Orang yang overthinking juga cenderung berlebihan dalam memikirkan situasi dan masalah. Akibatnya, mereka sering merasa cemas, stres, dan kesulitan mengambil keputusan.
Mungkin kita semua pernah mengalami overthinking. Khawatir akan hal-hal yang belum tentu terjadi. Menyesali keputusan di masa lalu. Terlalu fokus pada masalah tanpa menghasilkan solusi yang jelas. Pikiran yang terus menerus berkecamuk itu akan membuat kita kesulitan fokus pada hal lain.
Ini bisa terjadi dalam berbagai konteks, seperti pertemanan, keluarga, bahkan hubungan dengan pasangan. Ketika berpapasan dan menyapa tetangga, tetapi si tetangga tidak menyapa balik. kamu yang overthinking akan berpikir macam-macam. “Jangan-jangan marah sama aku kali,ya?” atau “Sombong amat sih jadi tetangga,” Padahal bisa saja si tetangga tidak mendengar sapaan.
Overthinking juga bisa terjadi dalam hubungan pasangan. Saat pasangan tidak memberi kabar, orang yang overthinking akan berpikiran berlebihan. Si overthinking ini bisa menganggap dirinya sudah bukan prioritas lagi, bahkan bisa menuduh pasangannya selingkuh. Padahal, bisa saja dia sedang tidur, rapat, atau ponselnya ketinggalan.
Belum lagi jika overthinking dalam jodoh. Melihat teman-teman yang sudah menikah dapat membuat seseorang membandingkan dirinya dengan orang lain. Ini juga bisa memicu overthinking. Hal ini ditambah tekanan dari keluarga dan orang lain. Padahal, setiap orang memiliki garis waktu masing-masing, termasuk dalam urusan jodoh.
Tanpa disadari, overthinking dapat menggangu kualitas hidup. Orang yang sering mengalami overthinking memiliki kecenderungan untuk merasa cemas, khawatir, dan stres. Respons stres yang berlebihan dapat menyebabkan detak jantung yang meningkat, keringat berlebihan, dan perasaan tegang.
Mengutip dari buku Panduan Mengelola Ragam Overthinking yang ditulis Raka Sarinating Gati, overthinking juga dapat memengaruhi sistem saraf otonom. Saraf ini mengatur fungsi-fungsi tubuh yang tidak disadar, seperti detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan. Hal ini dapat menyebabkan tubuh berada dalam keadaan yang tidak baik-baik saja karena ketegangan yang terus menerus.
Lantas, apa penyebab overthinking? Bagaimana cara mengatasi overthinking?
Penyebab Overthinking 1. Berpikir Negatif
Overthinking bisa terjadi ketika kita selalu berpikir negatif saat melihat dan menafsirkan situasi. Ketika kita melihat secara pesimis atau dari sisi buruknya saja, maka pikiran negatif itu bisa muncul. Pola pikir negatif sering kali berasal dari pengalaman masa lalu, trauma, dan perasaan tidak aman.
2. Selalu Membandingkan Diri
Membandingkan diri dengan orang lain sering kali membuat kita merasa tidak cukup baik. Ini juga membuat seseorang meragukan kemampuannya sendiri sehingga kurang percaya diri. Mereka yang kurang percaya diri akan terus menerus mempertanyakan setiap tindakan atau keputusan yang mereka ambil. Akibatnya, mereka menjadi overthinking dan sulit dengan kemampuan diri sendiri.
3. Terlalu Perfeksionis
Orang dengan sifat perfeksionis lebih rentan mengalami overthinking. Mereka cenderung memiliki standar tinggi dan menginginkan hasil yang sempurna dalam setiap pekerjaan.
Seorang perfeksionis akan merasa tidak puas dengan hasil yang tidak sesuai dengan standar yang mereka tetapkan. Akibatnya, mereka akan terjebak dalam pola overthinking karena terlalu mencari cara sempurna dalam sebuah masalah. Hal ini dapat menyebabkan seseorang kewalahan sehingga tidak mampu mengambil keputusan.
4. Pengalaman Traumatis
Pengalaman traumatis akan membuat seseorang mengalami gangguan secara emosional atau fisik. Hal ini dapat menyebabkan seseorang terus-menerus berpikir negatif, dan khawatir akan pengulangan kejadian di masa lalu. Overthinking dapat menjadi mekanisme bertahan untuk menghindari potensi bahaya masa depan.
5. Ketidakpastian
Ketakutan akan ketidakpastian masa depan juga bisa memicu overthinking. Misalnya, kehidupan pribadi, karier, hubungan percintaan, atau masalah lainnya. Hal ini karena kita tidak memiliki kontrol penuh atas situasi tersebut.
Ketika berada pada ketidakpastian, sering muncul berbagai pertanyaan dan keraguan dalam pikiran seseorang. Ini yang dapat menyebabkan seseorang overthinking atau berpikir berlebihan terhadap situasi yang belum jelas.
Cara Mengurangi Overthinking agar Hidup Tenang 1. Cari Tahu Pemicunya
Overthinking bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Untuk itu, identifikasi apa yang menyebabkan kamu overthinking. Setelah itu, cari solusi untuk menyelesaikna masalah tersebut.
2. Menerima Diri Sendiri
Tidak ada manusia yang sempurna. Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan. Untuk itu, jangan mengkiritik diri sendiri secara berlebihan. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain.
Mulailah untuk menerima diri sendiri dengan semua keunikan dan ketidaksempurnaan yang ada. Dengan begitu, kamu bisa lebih percaya diri dalam mengambil keputusan ke depannya.
3. Fokus pada Pengembangan Diri
Alih-alih menghabiskan waktu dan energi untuk membandingkan diri, lebih baik kita mengalihkannya ke arah yang lebih positif dan produktif. Fokus pada pengembangan diri untuk meningkatkan keterampilan. Cari kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat. Jangan lupa untuk menjaga kesehatan badan dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga, dan tidur yang cukup.
4. Tetap Berpikir Positif
Ganti pikiran negatif dengan pikiran positif yang lebih realistis. Ubah cara berpikir kita terhadap suatu peristiwa atau kejadian tertentu. Dengan begitu akan mengurangi overthinking.
5. Fokus pada Solusi
Jangan biarkan pikiran mengarah kepada masalah yang sedang terjadi. Alihkan pikiran kita untuk mencari solusi dari masalah tersebut. Pikirkan langkah apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Ini lebih baik daripada terperangkap dalam overthinking.