Reaksi Media Arab Soal Kekalahan dari Timnas Indonesia: Bencana
KOMPAS.com – Media-media Arab Saudi memberikan penilaian mereka soal kekalahan 0-2 The Green Falcons dari Timnas Indonesia pada Selasa (19/11/2024).
Hasl Indonesia vs Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, berakhir dengan kemenangan 2-0 bagi skuad Garuda.
Dwigol dari Marselino Ferdinan memberikan Timnas Indonesia kemenangan perdana atas Arab Saudi sepanjang sejarah pertemuan kedua negara sejak1981.
Media Arab Saudi, Aawsat menulis bagaimana hasil tersebut merupakan sebuah “bencana” dan tim Arab Saudi kini memasuki “terowongan gelap” setelah kekalahan di Jakarta.
Hasil kontra Merah Putih menambah pilu di skuad Green Falcons setelah mereka juga gagal menang lawan Jepang (0-2), Bahrain (0-0), dan Australia (0-0) sebelum ini.
“Tim Saudi ini jelas terpengaruh oleh absensi sejumlah pemain utama terutama pemain bintang di lini menyerang, Salem Al-Dawsari,” tulis mereka.
Baca juga: BERITA FOTO: Indonesia Vs Arab Saudi, Kemenangan Garuda di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Media sama lalu bertanya kepada sosok sepak bola nasional Arab Saudi, Bandar Al-Juaithan.
Menurut Al-Juaithan, salah satu alasan kemenangan Garuda adalah mereka mempelajari dengan baik cara bermain ARab Saudi.
“Pelatih Indonesia mempelajari tim kita secara ekstensif dan mengandalkan tekanan tinggi kepada para pembawa bola,” ujarnya.
“Mereka bermain dengan bola-bola terobosan ke belakang pemain bertahan dan mengeksploitasi ruang-ruang besar di pertahanan tim Saudi.”
“Di samping transisi yang cepat, bermain dengan garang, dan tidak memberikan kesempatan kepada para pemain terampil tim untuk bermain bebas.”
Baca juga: Indonesia Libas Arab Saudi, Masih Ada Kans Lolos, Beri Segalanya demi Garuda
Namun, ia juga memberikan kritik mendalam terhadap skuad asuhan Herve Renard.
“Tim Saudi sangat pelan dalam membangun serangan dan kerap salah mengoper. Ini memberi tim Indonesia kesempatan untuk mengeksploitasi kesalahan-kesalahan para pemain Green Falcons,” ujarnya.
Ia pun menitikberatkan salah satu keluhan yang sempat disampaikan oleh pelatih Arab Saudi sebelum ini, Roberto Mancini, terkait waktu bermain para personel timnas Arab Saudi di Liga Pro Arab Saudi seiring kedatangan para bintang seperti Cristiano Ronaldon dan Neymar.
Hal ini menjadi masalah di saat 24 dari 27 pemain Arab merumput di kancah domestik.
Al-Juaithan terutama menyoroti performa para pemain lini depan yang tak bisa menciptakan kesempatan emas depan gawang Maarten Paes.
“Ini karena klub-klub lokal mengandalkan pemain asing di lini depan,” ujarnya.
Garuda Lukai Kans Arab Saudi
Sementara itu, media berbahasa Inggris Arab News mengutarakan bahwa Garuda sangat melukai kans Arab Saudi untuk lolos otomatis ke Piala Dunia 2026.
“Hanya enam poin dari enam pertandingan di Grup C serta tidak ada gol dalam empat pertandingan terakhir menjadi hal yang menyedihkan bagi sang pelatih, Herve Renard,” tulis mereka.
“Gol pada masing-masing babak dari Marselino Ferdinan membuat 60.000 lebih penggemar di Jakarta berdiri.”
“Namun, tidak akan luput dari perhatian Renard – dalam pertandingan keduanya sebagai pelatih – bahwa talenta kreatif seperti Marselino membuat perbedaan seperti halnya pemainnya, Salem Al-Dawsari, yang harus absen karena cedera.”
Baca juga: Indonesia Bekuk Arab Saudi, Shin Tae-yong Puji Kekompakan Garuda
“Dia sangat dirindukan. Tanpa Pemain Terbaik Asia 2022, Arab Saudi mungkin menguasai mayoritas bola, tetapi mereka hanya menciptakan sedikit peluang ke depan dan beberapa kali dihantam oleh serangan balik cepat Indonesia.”
Mereka pun menulis soal kartu kuning kedua Justin Hubner pada menit ke-89 pertandingan.
Namun, mengingatkan bahwa bek Timnas Indonesia tersebut seharusnya bisa keluar lapangan lebih cepat ketika ia mengangkat kaki tinggi mengenai muka Hamad Al-Qahtani pada babak pertama.
“Para pemain Arab Saudi akan berargumen bahwa sang pemain bertahan (Hubner) seharusnya mendapatkan kartu merah jauh lebih awal, namun pada kenyataannya, Arab Saudi berada di posisi kedua untuk sebagian besar pertandingan,” ujarnya.