Eks Mendag Mari Elka Tersentuh dengan Pidato Paus Fransiskus di Istana
Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) periode 2004—2011 Mari Elka Pangestu mengaku terkesima dengan pidato yang disampaikan oleh Paus Fransiskus di Istana Negara, Rabu (4/9/2024).
“Pidatonya sangat menyentuh karena mengenai persaudaraan, dia pesannya juga Bhinneka Tunggal Ika, dan social justice dan juga kepercayaan kepada Tuhan,” ujarnya kepada Bisnis saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan.
Lebih lanjut, Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia mengatakan bahwa pidato Paus Fransiskus begitu dekat bagi khalayak di Indonesia lantaran mencerminkan secara langsung budaya Tanah Air.
Baca Juga : Fakta Baru Kesederhanaan Paus Fransiskus: Tak Pakai Sepatu Baru saat ke Indonesia
Misalnya, Mari menekankan bahwa Paus seringkali menyebutkan kata perbedaan dan semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang sudah mengakar diketahui oleh masyarakat Indonesia.
“Dia menangkap [pidato] dari [nilai bangsa]. Dia merasa itu mencerminkan kekuatan Indonesia dan uniknya Indonesia. Dia appreciate lah. Saya bangga. [Bhinneka Tunggal Ika] disebut berapa kali, perbedaan ya dia sampaikan juga akan melakukan dialog antaragama dan melanjutkan itu sebagai wujud dari social justice,” pungkas Mari.
Baca Juga : : Paus Fransiskus: Banyak Negara Tidak Mau Lagi Punya Anak, tapi Memiliki Binatang
Sebagai informasi, Paus Fransiskus memang sempat melafalkan dengan lancar semboyan Negara Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika saat menyampaikan kata sambutannya di Istana Negara.
Menurut pantauan Bisnis, saat duduk di samping Presiden Joko Widodo (Jokowi) petinggi gereja katolik dunia itu menyoroti fondasi saling menghargai terhadap perbedaan budaya, etnik hingga agama di Indonesia seperti samudera yang menyatukan negara kepulauan itu.
“Semboyan negara anda Bhinneka Tunggal Ika, bersatu dalam keberagaman secara harfiah berarti berbeda-beda tetapi satu jua, mengungkapkan realitas beraneka sisi dari berbagai orangg yang disatukan dengan teguh dalam satu bangsa,” ujarnya dalam forum tersebut.