Mulai 2025 Pemerintah Hadiahkan Medical Check Up Gratis Saat Ulang Tahun, Bagaimana Syarat dan Caranya?
KOMPAS.com – Pemerintah akan memberlakukan medical check up secara gratis mulai 2025.
Program baru tersebut dibeberkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ketika rapat dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (31/10/2024).
Budi menyampaikan, masyarakat bisa melakukan medical check up secara gratis pada hari ulang tahunnya.
Ia berharap, masyarakat bisa melakukan deteksi dini dan mencegah penyakit sesuai kategori usia dengan layanan tersebut.
“Skrining ini dilakukan setiap hari ulang tahun untuk memastikan kesehatan terpantau secara dini,” ujar Budi dikutip dari Tribunnews, Kamis (31/10/2024).
Lantas, bagaimana aturan dan cara medical check up gratis mulai 2025? Simak penjelasan Kemenkes berikut ini.
Baca juga: Cara Skrining SatuSehat Health Pass, Jadi Syarat Masuk Indonesia Cegah Mpox
Syarat medical check up gratis mulai 2025
Medical check up gratis yang diberlakukan mulai 2025 berbeda dengan skrining kesehatan dari BPJS Kesehatan yang termasuk program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Perbedaan medical check up gratis dengan BPJS Kesehatan adalah program yang diberikan pemerintah saat masyarakat berulang tahun dirancang untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit sesuai golongan usia.
Pemerintah berharap medical check up gratis dapat meningkatkan efektivitas deteksi dini dan meminimalkan risiko kematian serta kecacatan.
Sementara itu, skrining kesehatan menggunakan BPJS Kesehatan hanya mencakup 14 jenis penyakit, yakni diabetes melitus, hipertensi, stroke, jantung, kanker serviks, kanker payudara, TBC, anemia, kanker paru, kanker usus, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), thalassemia, hipotiroid kongenital, dan hepatitis.
Dalam pelaksanaan medical check up gratis, pemerintah akan membagi kategori skrining berdasarkan golongan usia dengan syarat sebagai berikut:
- Skrining balita: difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital yang, jika teridentifikasi secara dini, dapat diobati untuk mencegah kematian atau kecacatan
- Skrining remaja (di bawah 18 tahun): meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi. Skrining ini bertujuan mendeteksi masalah kesehatan yang sering muncul pada usia anak hingga remaja
- Skrining dewasa: difokuskan pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks, yang merupakan penyebab utama kematian pada wanita di Indonesia, serta kanker prostat pada laki-laki
- Skrining lansia: meliputi pemeriksaan alzheimer, osteoporosis, serta kesehatan umum terkait penuaan.
Baca juga: Apakah Skrining Pranikah Ditanggung BPJS Kesehatan?
Cara medical check up gratis
Dilansir dari laman Sehat Negeriku, Kamis (31/10/2024), medical check up gratis dilakukan di puskesmas dan sekolah sesuai dengan kategori usia yang relevan.
Kemenkes juga bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil supaya program tersebut terlaksana.
Berikut cara medical check up gratis:
- Masyarakat mendatangi puskesmas terdekat berdasarkan kategori usia mereka pada hari ulang tahun
- Membawa kartu identitas
- Ikuti proses verifikasi data kependudukan.
Baca juga: Cara Skrining BPJS Kesehatan Gratis, Setahun Sekali untuk Tahu Risiko Penyakit
Apakah medical check up gratis termasuk kanker payudara?
Program medical check up gratis yang dimulai pada 2025 juga dapat dimanfaatkan untuk skrining kanker payudara.
Pemerintah menggratiskan skrining kanker payudara untuk meningkatkan keinginan perempuan di Indonesia memeriksakan dan mendeteksi penyakit ini.
Sebabnya, 66.000 wanita Indonesia menerima diagnosis kanker payudara dengan tingkat kematian yang sangat tinggi, yaitu 30 persen dari total kasus.
Dilansir dari Antara, Kamis (31/10/2024), hal tersebut sesuai dengan data dari Global Cancer Observatory (Globocan) pada 2022.
Namun, perempuan yang dapat mengikuti skrining kanker payudara secara gratis ditentukan oleh usia mulai dari remaja berusia 18 tahun, dewasa, hingga lansia.
Medical check up gratis yang diberikan pemerintah juga mencakup kanker serviks, kanker hati, dan hepatitis.
Baca juga: Skrining Kesehatan Kepulangan Jemaah Haji, Apa Saja Tahapannya?