Gedung Kontroversial Mirip Ka’bah Mulai Dibangun
JAKARTA, KOMPAS.com – Proyek pekerjaan bangunan kontroversial mirip Ka’bah yakni The Mukaab telah dimulai prosesnya.
Bangunan yang dirancang mirip kubus tersebut berlokasi di Riyadh, Arab Saudi dan akan menjadi salah satu bangunan terbesar di dunia.
The Mukaab akan menjadi pusat utama New Murabba, yang merupakan area modern di pusat kota Riyadh, Arab Saudi. Pembangunan kawasan ini telah diluncurkan sejak bulan Februari tahun lalu.
Struktur kubus tersebut diproyeksikan memiliki panjang 400 meter di setiap sisinya, yang akan membuatnya cukup besar untuk menampung 20 Empire State Buildings di dalamnya.
Baca juga: Madiun Bangun Replika Merlion, Big Ben dan Kabah untuk Memicu Ekonomi
“Bangunan ini akan terlihat seperti sebuah bangunan tetapi sebenarnya jauh lebih dari itu. Ini adalah ikon global dan menjadi pusat kota seperti di ibu kota negara yang lain,” ungkap kepala eksekutif New Murabba, Michael Dyke dikutip dari laman Middle East Eye.
Michael mengatakan bahwa 10 juta meter kubik tanah telah digali oleh para pekerja proyek untuk mempersiapkan pembangunan The Mukaab.
Meskipun berbentuk kubus, The Mukaab akan menjadi gedung pencakar langit pertama di dunia yang memiliki strutkur sepenuhnya tertutup.
Bangunan ini juga akan berisi kamar hotel di mana pada bagian dinding luarnya akan menampilkan gambar holografik sehingga memberikan pengalaman unik bagi para tamu untuk merasakan pengalaman berkunjung ke berbagai wilayah di dunia.
“Saat Anda berada di dalam, Anda tidak dapat melihat kubah tersebut. Anda hanya akan merasakan pengalaman seperti tidur di Serengeti dan Anda dapat bangun di New York City. Anda dapat menciumnya, merasakannya, dan menyentuhnya,” tambah Michael.
The Mukaab akan terdiri dari bentuk-bentuk segitiga yang saling tumpang tindih, dengan gaya arsitektur yang terinspirasi oleh wilayah Najd di Arab Saudi.
Baca juga: “The Mukaab, Proyek Ambisius Arab Saudi yang Dituding Mirip Ka’bah
Michael menambahkan, tahap pertama pembangunan New Murabba akan selesai pada tahun 2030, yang mengatakan bahwa proyek tersebut akan mencakup 8.000 rumah untuk 35.000 orang.
Jika sudah selesai dikerjakan sepenuhnya, proyek tersebut bisa menampung masyarakat hingga 400.000 orang.
Bentuk The Mukaab telah banyak dikritik terutama oleh umat Musim di seluruh dunia karena kemiripannya dengan Ka’bah di kota suci Mekkah.