Informasi Terpercaya Masa Kini

Balasan Ganas Hizbullah Tewaskan Perwira Brigade Baram Israel,Bombardir Yaara dan Galilea Barat

0 12

Balasan Ganas Hizbullah Tewaskan Perwira Brigade Baram Israel, Beringas Bombardir Kota Yaara dan Galilea Barat

TRIBUNNEWS.COM – Jaringan media MNA, mengutip sumber lokal melaporkan kalau sejumlah warga Israel tewas dan terluka menyusul insiden di Ya’ara di wilayah utara pendudukan Israel.

MNA mengutip lansiran media Israel, Senin (19/8/2024) memberitakan, “Berdasarkan perkiraan awal, insiden serius terjadi di wilayah Ya’ara, yang terletak di utara wilayah pendudukan.”

Baca juga: Israel Kekurangan Amunisi Level Kritis, Peluru Iron Dome Tak Memadai Tangkis Rudal Masif Hizbullah

Laporan menyebutkan bahwa dalam insiden tersebut, sejumlah warga Israel terbunuh dan terluka.

“Sumber berita Arab melaporkan bahwa sirene peringatan berbunyi di Acre dan Nahariyya di wilayah pendudukan Palestina, serta di Zar’it dan Shtula,” tulis MNA.

Sebuah surat kabar Israel melaporkan adanya korban jiwa setelah serangan drone dan rudal yang diluncurkan dari selatan Lebanon menuju wilayah utara Palestina yang diduduki.

Media lain Israel melaporkan, sebuah drone meledak di Galilea Barat.

Baca juga: Pertama Kalinya Rudal Hizbullah Jamah Pemukiman Shamir Israel, Serangan Roket Guyur Galilea-Golan

Perwira Brigade Baram Israel Tewas

Seorang tentara Israel tewas dalam serangan pesawat nirawak Hizbullah di Galilea Barat Senin pagi ini.

Tentara tersebut diidentifikasi sebagai Perwira Kepala Mahmood Amaria, berusia 45 tahun, seorang pelacak di Brigade Regional “Baram” ke-300 – menurut pernyataan Pasukan Pendudukan Israel (IDF).

Lima pesawat nirawak bermuatan bahan peledak diluncurkan dari Lebanon dalam serangan itu, dengan tiga di antaranya dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome – menurut IDF.

“Dua pesawat nirawak menyerang Galilea Barat. Pesawat nirawak yang menyerang dekat Ya’ara menewaskan satu tentara dan melukai beberapa lainnya, termasuk satu orang dengan luka serius,” tulis laporan RNTV.

“Hizbullah kemudian mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah pernyataan, dengan mengatakan bahwa serangan itu menargetkan posisi militer Israel,” tambah laporan tersebut.

Israel Tewaskan Selusin Warga Lebanon Selatan

Serangan Hizbullah ini menjadi pembalasan atas serangan udara Israel menewaskan lebih dari selusin orang di Lebanon selatan.

Para korban termasuk seorang ibu dan dua anaknya karena ketakutan akan perang habis-habisan antara Hizbullah dan Israel.

Setidaknya tiga belas orang, termasuk seorang ibu dan dua anaknya, dibantai dalam serangan udara Israel di Kegubernuran Nabatieh di Lebanon selatan pada Sabtu (17/8/2024) , sementara lima lainnya terluka.

Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa korban jiwa dan luka-luka akibat serangan udara yang dilakukan jet tempur Israel di desa Wadi al-Kfour di wilayah Nabatieh.

Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) melaporkan bahwa serangan tersebut menargetkan pabrik semen dan sebagian besar korbannya adalah pengungsi dan pekerja Suriah.

Pembunuhan itu terjadi ketika Israel melakukan pengintaian dan penerbangan drone di Lebanon selatan, terutama di kota-kota dan desa-desa di Tyre, Bazourieh, dan Qadmus.

Ketakutan akan perang habis-habisan antara Israel dan Hizbullah yang dapat mencapai Tel Aviv dan Beirut masih tetap tinggi.

Pada tanggal 14 Agustus, Hizbullah menyerang beberapa lokasi tentara Israel di dekat perbatasan selatan Lebanon ketika utusan utama Washington, Amos Hochstein, mengunjungi negara itu untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat Lebanon.

Kunjungan Hochstein dilakukan dengan dalih untuk menghindari pecahnya perang besar-besaran di Lebanon dan wilayah tersebut, karena Israel dan AS saat ini sangat menantikan pembalasan Hizbullah dan Iran terhadap pembunuhan Israel di Beirut dan Teheran bulan lalu.

Ismail Haniyeh, kepala biro politik dan perunding utama Hamas, dibunuh oleh Israel di Teheran pada tanggal 31 Juli, satu hari setelah serangan Israel di Beirut yang menewaskan komandan tinggi Hizbullah Fuad Shukr dan beberapa warga sipil, termasuk anak-anak.

Washington dan negara-negara barat lainnya sejak itu berusaha keras untuk menghalangi Hizbullah dan Iran yang berjanji akan memberikan tanggapan balasan, sementara pada saat yang sama AS berjanji untuk membela Israel jika terjadi perang habis-habisan.

Serangan hari Sabtu di Lebanon terjadi setelah perundingan gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Doha terhenti pada hari Jumat dan para perunding akan bertemu lagi minggu depan.

Gerakan Perlawanan Lebanon, Hizbullah, telah melakukan serangan rutin sejak awal Oktober tahun lalu terhadap posisi militer rezim Israel sebagai pembalasan atas serangan rezim pendudukan terhadap Gaza dan Lebanon selatan.

Israel melancarkan perang brutal di Gaza yang terkepung pada tanggal 7 Oktober setelah Hamas melakukan operasi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap entitas pendudukan sebagai pembalasan atas kekejaman yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.

Israel telah melakukan pengepungan total terhadap wilayah padat penduduk tersebut, memutus bahan bakar, listrik, makanan, dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.

(oln/rntv/mna/*)

Leave a comment