Informasi Terpercaya Masa Kini

Ciri-Ciri Kucing Mau Mati dan Tanda yang Harus Diperhatikan

0 3

Sebagai orang tua dari anak bulu alias anabul kucing apakah Anda tahu tanda-tanda kucing mau mati? Jika tidak, maka ada baiknya, mengetahui hal ini.

Dengan mengetahui ciri-ciri kucing mau mati, maka sebagai orang tua anabul, perlu mengurus dan mempersiapkan momen terakhir anabul kesayangan itu bersama Anda.

Berikut ini beberapa ciri-ciri kucing mau mati, termasuk tanda-tanda kucing mau mati karena keracunan yang mungkin saja dialami oleh anabul kesayangan.

Tanda dan Ciri-Ciri Kucing Mau Mati

Apa ciri-ciri kucing mau mati akibat hal alami dan tanda-tanda kucing mau mati karena keracunan sama?

Ciri-ciri kucing mau mati keracunan berbeda dengan tanda-tanda kucing mau mati karena sebab yang alami.

Beberapa ciri kucing mau mati karena keracunan di antaranya:

1. Tremor dan kejang Ketika anabul mau mati karena keracunan, biasanya seluruh tubuhnya akan tremor dan kejang-kejang. Selain itu, pupil matanya akan membesar dan mata terbalik. Kucing pun akan kesulitan untuk bernapas.

2. Muntah dan diare Zat beracun biasanya tidak akan bisa dicerna oleh kucing, akibatnya kucing akan muntah, diare, mulut berbusa hingga mengeluarkan darah akibat sistem pencernaan rusak.

3. Air liur berlebih Akibat racun yang masuk dari mulut, mulut kucing bisa iritasi sehingga produksi air liur akan berlebihan.

4. Tubuh membengkak Bila kucing keracunan karena digigit atau disengat serangga maka tubuh kucing bisa bengkak, terutama di bagian wajah dan perut. Selain itu, tubuh kucing suhunya juga meninggi akibat reaksi zat beracun yang berlebihan.

5. Gusi dan lidah membiru Saat anabul menjilat benda atau makanan beracun maka lidah dan gusi akan berwarna pucat atau biru akibat organ tubuh tidak berfungsi dengan baik dan oksigen tidak mengalir ke seluruh tubuh.

Selain keracunan, kucing juga bisa mati karena kondisi yang alamiah. Tanda-tanda ini sama seperti ciri-ciri anak kucing mau mati.

Berikut ini ciri-ciri kucing mau mati bila anabul Anda memang sudah berusia lanjut sebagaimana dirujuk dari Care Credit.

Sebagai informasi, harapan hidup kucing hanya berkisar antara 13 hingga 17 tahun. Walaupun ada sejumlah faktor turut memengaruhi lifespan kucing tersebut.

1. Kehilangan nafsu makan Bila anabul mulai kehilangan nafsu makan, maka ini bisa jadi salah satu hal yang perlu diwaspadai. Namun, banyak kondisi yang juga bisa menyebabkan hilangnya nafsu makan. Jadi penting untuk menemui dokter hewan jika kucing Anda berhenti makan.

2. Penurunan berat badan Meskipun kehilangan nafsu makan dapat menyebabkan penurunan berat badan, kucing yang masih makan pun dapat mengalami penurunan berat badan saat mendekati akhir hidupnya. Kucing kehilangan massa otot karena kemampuan tubuh untuk mencerna protein menurun. Ini merupakan bagian normal dari proses penuaan. 3. Penurunan energi Saat tubuh kucing akan mati, Anda mungkin melihat penurunan tingkat energi mereka. Selain itu rasa sakit atau lemas juga dapat menguras energi, sehingga menyebabkan kucing Anda memilih tidur daripada melakukan hal-hal yang biasanya mereka sukai.

4. Masalah mobilitas Seiring dengan menurunnya kondisi tubuh, kucing dapat mengalami kesulitan bergerak dan menjadi semakin lemah. Selain itu kucing yang berusia antara 11 dan 14 tahun juga rentan terhadap osteoartritis. Ini dapat membuat pergerakannya menjadi sulit dan menyakitkan.

5. Perubahan perilaku Perilaku kucing yang sekarat dapat berubah secara signifikan saat mendekati akhir hidupnya. Meskipun perubahan ini mungkin tidak sama untuk setiap kucing. Perubahan perilaku di antaranya adalah:

  • Mudah emosi: Kucing mungkin menjadi lebih mudah mendesis, menggeram, atau menyerang.
  • Lebih manja: Beberapa kucing menjadi lebih manja menjelang akhir hidupnya, dan mereka mungkin ingin selalu berada di dekat Anda dan mengikuti Anda.
  • Bersembunyi: Kucing yang sekarat mungkin lebih cenderung bersembunyi dalam jangka waktu yang lama, tidak mau keluar untuk makan atau melakukan hal-hal yang biasanya mereka sukai.
  • Sering kebingungan: Kucing senior dan kucing yang mendekati akhir hidupnya dapat mengalami disfungsi kognitif seperti halnya demensia pada manusia. Mereka mungkin lupa di mana mereka berada dan merasa tersesat di rumah.
  • Peningkatan vokalisasi: Kucing akan lebih ekspresif terhadap kesedihannya dengan mengeong dan mengeluarkan suara keras lainnya.

6. Jarang merawat diri Ketika kucing kehilangan energi dan merasa tidak enak badan, mereka biasanya berhenti merawat diri mereka sendiri secara teratur. Akibatnya, bulu mereka menjadi kotor atau berantakan.

7. Sering merasa kedinginan Kucing mengembangkan kulit yang lebih tipis seiring bertambahnya usia, dan mereka mungkin juga kehilangan massa otot, yang dapat mempersulit kucing senior untuk mengatur suhu tubuh mereka. Oleh karena itu, bila Anda sering melihat kucing mencari tempat yang lebih hangat di dalam rumah maka ini bisa jadi salah satu tanda bahwa ia akan mati.

8. Pernapasan yang tidak normal Pada tahap akhir, kucing mungkin menunjukkan perubahan dalam pola pernapasan mereka, seperti napas yang berat atau tidak teratur. Mereka mungkin berhenti bernapas selama beberapa detik sebelum mulai bernapas lagi. Pada akhirnya, napasnya mungkin akan berbunyi. Ini dikenal sebagai death rattle, artinya sistem pernapasan kucing akan mati dan mulai terisi cairan.

Lantas, berapa lama kucing sakaratul maut? Hingga kini belum ada informasi mengenai berapa lama kucing akan mengalami sakaratul maut. Namun, bila anabul kucing Anda sudah mengalami sejumlah gejala di atas, maka ada baiknya segera mencari tahu cara mempersiapkan kepergian kucing tersebut.

Bagaimana Cara Mengurus dan Mempersiapkan Kucing Mau Mati?

Berikut adalah beberapa cara mengatasi kucing mau mati sebagaimana dirangkum dari Daily Paws, terutama bila kucing kesayangan mengeluarkan gejala-gejala di atas.

  • Segera bawa ke dokter hewan. Biarkan dokter hewan memeriksa dan memastikan penyebab kucing Anda mengeluarkan gejala-gejala tersebut.
  • Bila dokter hewan mengatakan bahwa kucing Anda memang sudah saatnya pergi dan tidak ada yang bisa dilakukan, maka hal-hal yang bisa melakukan hal-hal adalah sebagai berikut:
    • Jaga kucing tetap hangat.
    • Tempatkan di tempat yang nyaman.
    • Rawat bulu kucing Anda dengan menyisir bulunya dan membersihkan kotorannya
    • Tawarkan makanan dengan bau yang kuat untuk mendorongnya makan.
    • Pastikan ia memiliki akses yang mudah ke makanan, air, kotak kotoran, dan tempat tidur.
    • Berilah akses yang mudah pada tempat favoritnya, seperti di jendela atau di sofa.
    • Jaga agar lingkungannya tetap tenang dan damai. Jangan biarkan hewan peliharaan lain mengganggunya.
    • Tanyakan kepada dokter hewan tentang obat-obatan untuk meringankan gejalanya. Obat-obatan tersebut dapat berupa obat pereda nyeri, perangsang nafsu makan, atau steroid.
    • Habiskan waktu dengan kucing Anda sesuai keinginannya.
    • Katakan pada anabul Anda bahwa ia boleh pergi dan ia telah melakukannya tugasnya dengan baik. Katakan juga bahwa Anda sangat menyayanginya.

Baca juga:

  • Ciri-ciri Kucing Sakit dan Cara Merawatnya
  • 8 Makanan Kucing yang Bagus untuk Bulu dan Bikin Gemuk
  • 10 Penyebab Kucing Bernapas dengan Cepat & Cara Mengatasinya
Leave a comment