Melakukan Engine Brake, Jangan Sampai Merusak Transmisi Matik
SOLO, KOMPAS.com – Engine brake merupakan salah teknik yang digunakan pengemudi untuk mengurangi kecepatan pada turunan. Teknik ini juga bisa digunakan pada mobil dengan transmisi matik.
Iwan, Pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic, Solo, mengatakan, engine brake dapat dilakukan di turunan untuk mengurangi kerja dari rem agar tidak panas berlebihan karena menahan beban mobil secara penuh.
Maka dari itu, penggunaan engine brake juga harus dilakukan dengan benar agar tidak merusak transmisi matik.
Baca juga: [POPULER OTOMOTIF] Video Hyundai Creta Tertimpa Kontainer | Chery Tiggo 5X Resmi Meluncur | 10 Mobil Terlaris di Indonesia Mei 2024
“Penggunaan engine brake harus dilakukan dengan langkah yang benar, agar tidak merusak matik, lakukan perpindahan gigi secara perlahan dan bertahap untuk mendapatkan efek engine brake,” kata Iwan kepada Kompas.com, belum lama ini.
Selain itu, saat melewati turunan posisi tuas transmisi jangan langsung di pindah ke 1 atau L, pengemudi perlu memperhatikan putaran mesin.
“Karena kalau putaran mesin masih tinggi bisa merusak transmisi. Lakukan perpindahan ke 1 atau L saat putaran mesin sudah rendah. Idealnya putaran ideal sampai 1.000 rpm paling aman,” kata Iwan.
Iwan juga mengatakan, melakukan engine brake terlalu lama juga bisa mengakibatkan oli matik overheat, sehingga gunakan saja seperlunya.
Baca juga: Rayakan 40 Tahun, BMW Tunas Berikan Exclusive Loyalty Program
Hal yang sama juga dikatakan, Hermas Efendi Prabowo, Pemilik Warner Matic Bengkel Spesialis Matik mengatakan, transmisi matik bisa rusak jika perpindahan gigi dilakukan tanpa memperhatikan laju kendaraan..
“Langsung oper gigi rendah saat mobil masih kecepatan tinggi, jadi transmisi seperti di dorong sangat keras. Kalau sudah jadi kebiasaan tentu bisa mempengaruhi komponen di dalam girboks,” kata Hermas.
Nantinya, kampas kopling akan rawan rusak karena sebelum tekanan pompa oli transmisi bekerja, kopling sudah dipaksa menyalurkan tenaga mesin.