Informasi Terpercaya Masa Kini

10 Makanan Berikut Dapat Mengganggu Bakteri Baik dalam Usus,Jangan Makan Berlebihan

0 17

TRIBUNHEALTH.COM – Pencernaan atau kesehatan usus memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Pasalnya usus yang bermasalah kerap kali mengundang berbagai masalah kesehatan yang lebih serius.

Dalam hal ini, mikrobioma atau bakteri baik dalam usus berperan dengan mendukung kinerja pencernaan.

Sayangnya kehadiran bakteri baik ini dapat terganggu oleh berbagai makanan yang dikonsumsi.

Misalnya, konsumsi makanan ultraproses, makanan tinggi gula, serta alkohol, dapat berdampak buruk terhadap bakteri baik usus.

Akibatnya konsumsi makanan tersebut dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan atau bahkan kesehatan secara umum.

Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini 10 makanan yang dapat berdampak negatif terhadap mikrobioma usus.

Gorengan

Makanan yang digoreng mengandung banyak lemak tidak sehat, makanan yang digoreng dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri berbahaya dan meningkatkan peradangan.

Pilih metode memasak yang lebih sehat seperti memanggang, membakar, atau mengukus.

Gunakan minyak sehat seperti minyak zaitun untuk memasak.

Pemanis buatan

Zat-zat seperti aspartam dan sukralosa dapat mengubah bakteri usus, yang berpotensi menyebabkan intoleransi glukosa dan masalah metabolisme.

Gunakan pemanis alami seperti madu atau sirup maple secukupnya.

Batasi asupan soda diet dan produk bebas gula.

Baca juga: 6 Makanan yang Mengandung Gula Tersembunyi, Perlu Dihindari karena Bikin Gula Darah Melonjak

Gula rafinasi

Konsumsi gula yang berlebihan dapat memberi makan bakteri dan ragi yang berbahaya di dalam usus, yang menyebabkan disbiosis dan peradangan.

Kurangi asupan makanan ringan, makanan penutup, dan minuman manis. Pilih buah-buahan dan pemanis alami sebagai gantinya.

Makanan ultraproses

Makanan olahan (ultraproses) mengandung banyak zat aditif, pengawet, dan pemanis buatan.

Makanan olahan dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus, yang menyebabkan peradangan dan berkurangnya keragaman mikroba.

Pilih makanan utuh yang tidak diolah.

Baca label dan hindari produk dengan daftar bahan yang panjang.

Daging merah

Konsumsi daging merah yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan kadar bakteri berbahaya dan peradangan dalam usus.

Batasi asupan daging merah hingga konsumsi sesekali.

Tambahkan lebih banyak protein nabati seperti kacang-kacangan, lentil, dan tahu ke dalam makanan Anda.

Alkohol

Alkohol dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus, meningkatkan permeabilitas usus (usus bocor), dan menyebabkan peradangan.

Batasi konsumsi alkohol dan pilihlah minuman yang secukupnya. Minumlah banyak air untuk tetap terhidrasi.

Baca juga: 6 Dampak Buruk Alkohol, Membebani Kerja Liver dan Mengancam Kesehatan jantung

Antibiotik

Meskipun bukan makanan, penggunaan antibiotik secara terus-menerus dapat mengganggu mikrobioma usus secara signifikan dengan membunuh bakteri yang bermanfaat.

Gunakan antibiotik hanya jika diresepkan oleh tenaga kesehatan profesional.

Konsumsi probiotik selama dan setelah pengobatan antibiotik untuk membantu memulihkan keseimbangan usus.

Pola makan tinggi lemak

Pola makan yang mengandung banyak lemak tidak sehat, terutama lemak jenuh dan lemak trans, dapat mengurangi keragaman mikroba dan meningkatkan bakteri berbahaya.

Pilih lemak sehat seperti yang berasal dari alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak zaitun.

Batasi asupan lemak trans yang ditemukan dalam makanan olahan.

Produk susu

Bagi sebagian orang, terutama mereka yang tidak toleran terhadap laktosa, susu dapat menyebabkan iritasi usus dan ketidakseimbangan bakteri usus.

Pilih produk susu bebas laktosa atau alternatif susu seperti susu almond atau susu kedelai jika Anda tidak toleran terhadap laktosa.

Gluten

Gluten dapat menyebabkan peradangan dan disfungsi penghalang usus pada individu dengan penyakit celiac atau sensitivitas gluten.

Hindari makanan yang mengandung gluten jika Anda sensitif.

Pilih biji-bijian bebas gluten seperti quinoa, beras, dan millet.

(TribunHealth.com)

Leave a comment