Judoka Aljazair Dilaporkan Tolak Lawan Atlet Israel di Olimpiade Paris
REPUBLIKA.CO.ID, PARIS — Judoka Aljazair Messaoud Dris dilaporkan mengundurkan diri dari pertandingan pertamanya di Olimpiade Paris 2024 setelah terpilih untuk bertanding melawan judoka Israel Tohar Butbul di putaran pertama kompetisi di bawah 73 kg. Ini adalah kedua kalinya pejudo Aljazair memilih resiko terkena sanksi ketimbang bertanding melawan Israel.
Menurut laporan outlet berita Prancis Ouest France pada Jumat, atlet Aljazair tersebut diperkirakan menolak tampil dalam pertandingan tersebut karena negaranya tidak mengakui Negara Israel. Implikasi dari keputusannya bisa berdampak luas, kata Ouest France, karena ia bisa dilarang mengikuti kompetisi di masa depan oleh Komite Olimpiade Internasional dan Federasi Judo Dunia.
Ini bukan kejadian pertama judoka Aljazair menolak bertanding melawan Israel. Pada 2021, judoka Aljazair Fethi Nourine dan pelatihnya diskors selama 10 tahun oleh Federasi Judo Internasional (IJF) karena mengundurkan diri dari Olimpiade Tokyo setelah hasil undian tersebut menempatkannya di jalur untuk bertarung melawan petarung Israel.
Fetih yang kala itu berusia 30 tahun itu dijadwalkan menghadapi Mohamed Abdul Rasool dari Sudan untuk pertarungan pertamanya di kelas 73 kg putra dan kemenangan akan mempertemukannya dengan Tohar Butbul dari Israel di babak berikutnya.
Nourine mengatakan dukungan politiknya terhadap perjuangan Palestina membuatnya enggan bertarung dengan Butbul. Komite Olimpiade Aljazair mencabut akreditasi untuk Nourine dan pelatihnya Amar Benikhlef dan memulangkan mereka dari Olimpiade.
Insiden tersebut bukan kali pertama Nourine mengundurkan diri dari kompetisi demi menghindari lawan dari Israel. Ia menarik diri dari kejuaraan dunia 2019 di Tokyo karena alasan yang sama. Pada Olimpiade 2016 di Rio, Islam El Shehaby dari Mesir berhenti dari olahraga tersebut, beberapa jam setelah menolak untuk menjabat tangan lawannya dari Israel, Or Sasson, di putaran pertama kompetisi di atas 100 kg putra.