Ini Penyebab Harga Bitcoin Naik Signifikan dan Tembus Hingga US$ 62.000

- JAKARTA. Dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin (BTC) naik signifikan dari US$ 51.500 menjadi US$ 57.000. Bahkan pada hari ini Kamis (29/2) pukul 11.56 WIB harga BTC sudah menembus US$ 62.467. Trader Tokocrypto Fyqeh Fachrur menyebutkan, ada beberapa sentimen yang memicu lonjakan harga Bitcoin. Indikasi kuat kenaikan tersebut disebabkan permintaan yang meningkat, serta lonjakan transaksi ETF Bitcoin yang mencapai US$ 2,4 miliar....

Ini Penyebab Harga Bitcoin Naik Signifikan dan Tembus Hingga US$ 62.000

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin (BTC) naik signifikan dari US$ 51.500 menjadi US$ 57.000. Bahkan pada hari ini Kamis (29/2) pukul 11.56 WIB harga BTC sudah menembus US$ 62.467. 

Trader Tokocrypto Fyqeh Fachrur menyebutkan, ada beberapa sentimen yang memicu lonjakan harga Bitcoin. Indikasi kuat kenaikan tersebut disebabkan permintaan yang meningkat, serta lonjakan transaksi ETF Bitcoin yang mencapai US$ 2,4 miliar. 

“Dengan minat investor yang tinggi tersebut, manajemen aset seperti Ishares milik Blackrock dan lainnya membutuhkan tambahan Bitcoin,” ujar Fyqieh kepada Kontan.co.id, Kamis (29/2). 

Baca Juga: Harga Bitcoin Mendekati All Time High, Simak Sentimen Pendorongnya

Fyqieh menutukan, sentimen selanjutnya adalah kabar pembelian tambahan Bitcoin yang dilakukan Microstrategy sebesar 3.000 BTC juga berpotensi meningkatkan harga. Dengan akuisisi terbaru ini, total kepemilikan Bitcoin MicroStrategy kini berjumlah 193.000 Bitcoin, diperoleh dengan harga rata-rata US$ 31.544, dengan total sekitar US$ 6,09 miliar.

Selain itu, menurut dia, banyaknya institusi keuangan dan perusahaan besar yang mulai mengadopsi Bitcoin sebagai aset cadangan atau sebagai metode pembayaran juga telah meningkatkan kepercayaan dan minat terhadap Bitcoin. 

“Hal ini tentunya juga memberikan dorongan tambahan bagi kenaikan harga Bitcoin,” kata dia 

Lebih lanjut, Fyqieh mengatakan, dari sisi politik ada kekhawatiran shutdown pemerintah Amerika Serikat (AS). Dia menilai, ketika tenggat waktu untuk potensi shutdown pemerintahan AS semakin dekat, kemungkinan penutupan parsial pada tanggal 1 Maret dan penutupan penuh pada tanggal 8 Maret 2024, pasar tengah mencermati perkembangannya. 

Baca Juga: Harga Bitcoin Nyaris Sentuh Rp 1 Miliar, Begini Saran Bagi Investor

Tak hanya itu, pengumuman Presiden AS Joe Biden tentang pertemuan dengan para pemimpin Kongres AS pada tanggal 27 Februari 2024 untuk membahas situasi dan implikasinya terhadap Ukraina menambah lapisan signifikansi geopolitik dalam diskusi tersebut, mempengaruhi sentimen investor dan dinamika pasar.

“Secara teknikal, Bitcoin saat ini berada dalam kondisi bullish kuat dan berpotensi untuk melanjutkan kenaikan. Dan data aliran pasar ETF Bitcoin spot tetap menjadi titik fokus,” kata Fyqieh. 

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow