15 Batasan Sehat yang Perlu Dibuat Menantu dan Mertua
Membangun hubungan dekat dengan keluarga besar suami mungkin tidak selalu mudah. Namun, ada batasan sehat yang perlu dibuat menantu dan mertua untuk meningkatkan kesejahteraan diri masing-masing.
Perdebatan antara menantu dan mertua sering kali terjadi, terutama soal pengasuhan anak. Masalah ini bisa menjadi panjang, sehingga memengaruhi hubungan pernikahan Bunda dan pasangan.
Oleh karena itu, menetapkan batasan tentu menjadi hal penting bagi mereka. Bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga menjaga hubungan keluarga tetap baik.
15 Batasan sehat yang perlu dibuat menantu dan mertua
Berikut beberapa contoh batasan sehat yang dapat dibuat oleh menantu dan mertua untuk menjaga hubungan:
1. Pastikan batasan yang jelas mengenai frekuensi dan waktu kunjungan
Apakah mertua akan menelpon setiap hari? Apakah dia terus-menerus akan berkunjung di akhir pekan? Apa pun pendekatan yang mertua gunakan, Bunda dan pasangan tetap membutuhkan ruang sendiri.
Jika tidak, Bunda mempertaruhkan hubungan karena tidak bisa memprioritaskan satu sama lain saat ada orang lain yang terus-menerus menghalangi.
Baca Juga : 7 Cara Membangun Boundaries dalam Hubungan agar Harmonis dan Langgeng2. Setujui topik mana yang tidak boleh dibicarakan
Dilansir dari laman marriage, pastikan bahwa Bunda setuju dengan pasangan mengenai hal-hal yang tidak boleh diganggu mertua. Mungkin itu termasuk soal anak-anak, tempat tinggal, atau cara mengelola keuangan rumah tangga.
3. Berhenti berbicara kritis
Beberapa orang perlu diingatkan bahwa kritik tidak membantu. Niatnya mungkin baik, tetapi disertai bias yang pada akhirnya dapat membahayakan kesejahteraan emosional Bunda.
4. Tidak menoleransi saran yang tidak diinginkan
Tidak seorang pun suka diberi tahu apa yang harus dilakukan, tetapi ikut campur juga dapat bersifat mengendalikan dan secara umum merusak kesehatan mental.
5. Keputusan Bunda berlaku jika menyangkut anak-anak
Anak-anak sering kali merasa terjebak di tengah-tengah. Itulah sebabnya Bunda perlu memberi batasan kepada ibu mertua agar tahu apa yang boleh dan tidak dilakukan terhadap anak-anak.
Misalnya, apa yang mereka makan atau bagaimana mereka berbicara satu sama lain. Menentukan aturan anak-anak adalah tugas Bunda.
6. Tidak memaksakan keyakinan
Semua orang suka memberi tahu orang lain cara melakukan sesuatu, terutama jika mereka pernah mengalami situasi serupa sebelumnya.
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, saat memberi tahu seseorang apa yang harus mereka percayai, otak mereka akan berhenti dan beralih ke mode bertahan. Mereka tidak hanya berhenti mendengarkan, tetapi tidak akan pernah menerima nasihat karena mereka melihat Bunda sebagai ancaman.
Jadi, jelaskan bahwa setiap orang perlu menghargai keyakinan satu sama lain.
7. Tidak pilih kasih
Bunda perlu memastikan bahwa batasan tersebut mencakup sesuatu tentang pilih kasih. Ini bisa dilakukan di antara anak-anak dan sepupu mereka atau bahkan pasangan, dan saudara kandung mereka.
8. Komunikasi yang jujur
Menentukan seperti apa komunikasi yang sehat juga akan membantu. Ini tentang mendengarkan satu sama lain dan membiarkan setiap orang mandiri dalam menjalankan kehidupan mereka.
9. Masalah hubungan adalah masalah pribadi
Wajar saja jika mertua khawatir, tetapi tidak wajar jika mereka memberi tahu apa yang dimakan anaknya, pasangan Bunda, dan cara berbicara kepada mereka. Apa pun yang terjadi di antara Bunda dan pasangan adalah masalah pribadi.
Itu juga berarti menetapkan batasan dengan diri sendiri. Jika tidak ingin mertua ikut campur, hindari terlalu banyak berbagi cerita dengannya.
10. Tidak oversharing
Oversharing merupakan istilah yang menggambarkan terlalu banyak bercerita. Perlu diingat bahwa menetapkan batasan membutuhkan kesadaran diri tentang kebutuhan kita. Ini juga berarti perlu memahami bagaimana Bunda memengaruhi hubungan.
11. Hindari meremehkan pendapat orang lain
Bergantung pada mertua dan pengalamannya, ia mungkin bersikap mengontrol atau mengabaikan. Namun, ingatlah bahwa hal itu biasanya merupakan mekanisme pertahanan yang muncul dari rasa sakit yang mendalam karena ingin diterima.
Apa pun masalahnya, bekerjasamalah dengan mertua untuk memintanya mendengarkan, bukan merendahkan.
12. Rumah dan harta benda bukan untuk diambil
Beberapa mertua akan benar-benar masuk ke kamar tidur Bunda dan pasangan dan mungkin meminjam apa pun yang mereka butuhkan saat itu. Namun, ketahuilah bahwa Bunda juga perlu menetapkan batasan terkait hal ini.
13. Tidak membicarakan anggota keluarga lain di belakang
Tidak ada yang suka terlibat dalam gosip, apalagi jika itu ditunjukkan kepada orang-orang dalam keluarga.
14. Tetapkan aturan untuk mendisiplinkan anak-anak
Hanya Bunda dan pasangan yang dapat memutuskan bagaimana memberi penghargaan dan hukuman, dan tidak seorang pun boleh mengendalikan atau memanipulasi keputusan tersebut.
15. Masalah keuangan adalah masalah pribadi
Uang merupakan topik yang sensitif, terutama dalam keluarga. Oleh karena itu, beri tahu batasan bahwa masalah keuangan rumah tangga adalah masalah pribadi Bunda dan pasangan.
Pilihan Redaksi
Berapa Lama Me Time dalam Hubungan agar Tetap Langgeng?
Hukum Istri Cemburu dengan Ibu Mertua
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Bukan Tanggung Jawab Istri, Ini Pandangan dalam Islam
Nah, itulah beberapa batasan sehat yang perlu ditetapkan menantu dan mertua agar hubungan tetap baik. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!