Kapan Anak Boleh Minum Susu Sapi? Begini Penjelasan Dokter
Susu sapi menjadi salah satu asupan nutrisi yang penting untuk tumbuh kembang anak. Namun, kapan usia tepat anak boleh mengonsumsi susu sapi?
Susu merupakan cairan bergizi tinggi yang terbentuk dari kelenjar susu mamalia yang menjadi sumber makanan. Selain ASI yang merupakan susu terbaik untuk bayi, susu sapi juga bisa diberikan pada anak.
Meski begitu, pemberian susu sapi pada bayi tidak boleh sembarangan, Bunda. Kira-kira, kapan waktu terbaiknya?
Kapan anak boleh minum susu sapi?
Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Christopher Andrian, M.Gizi, Sp.GK, menjelaskan bahwa Si Kecil boleh mengonsumsi susu sapi segar atau fresh milk ketika mereka sudah berusia 12 bulan atau satu tahun ke atas. Susu ini pun bisa dijadikan sebagai sumber protein hewani yang dibutuhkan oleh tubuhnya.
“Sebenarnya kalau kita ngomongin fresh milk, rekomendasinya itu di atas 12 bulan, satu tahun. Mengapa? Karena itu memang sebagai sumber protein hewani,” katanya dalam acara Media Gathering “Ngopi Susu”: Yuk #StartFresh dengan Greenfields Fresh Milk Pasteurisasi dari Peternakan Terbesar di Indonesia!, beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Ini Waktu yang Baik Minum Susu agar Anak Tumbuh Sehat dan Tinggi
Meski begitu, dokter yang akrab disapa Chris ini turut memberikan syarat sebelum susu sapi diberikan pada Si Kecil. Bunda perlu memastikan bahwa MPASI-nya anak berjalan dengan baik.
“Di atas 12 bulan, kita boleh memberikan fresh milk tadi untuk anak kita. Dengan catatan, proses MPASI itu juga baik. Karena kan 12 bulan itu sudah masuk ke kriteria makanan keluarga,” ungkapnya.
“Kalau untuk anak, kita mengharapkan itu ASI eksklusif sampai enam bulan. Mulai MPASI usia senam sampai sembilan bulan dengan tekstur makanan yang lunak. Di atas 12 bulan sudah masuk ke makanan keluarga. Nah, untuk fresh milk, itu kita bisa masukkan ke usia 12 bulan tadi. Kalau misalnya masih pakai ASI, tetap pakai ASI. Prioritas tetap nomor satu ASI,” sambung dr. Chris.
Berapa banyak susu yang sebaiknya diminum anak?
Dilansir dari laman Baby Center, ketika anak berusia sekitar dua sampai lima tahun, para ahli merekomendasikan pemberian susu dengan jumlah yang sedikit. Perkiraannya adalah 16 hingga 20 ons atau sekitar 470 ml sampai 590 ml setiap harinya.
Jika balita mengonsumsi terlalu banyak susu, ia mungkin tidak cukup lapar untuk mengonsumsi camilan atau makanan lainnya. Lantaran Si Kecil tidak makan terlalu banyak, Bunda perlu berikan makanan yang mengandung nutrisi sebanyak mungkin.
Jika anak menginginkan lebih banyak susu daripada yang Bunda berikan, tawarkan mereka air untuk mengilangkan dahaga. Jangan biarkan anak meminum susu atau jus sepanjang hari, ya.
Paparan minuman yang mengandung gula dalam waktu lama dan sering dapat menyebabkan masalah bagi gigi mereka. Ingat juga untuk menyikat gigi anak setelah mereka minum susu.
Makanan kaya kalsium selain susu
Jika anak tidak menyukai susu, jangan memaksa mereka untuk meminumnya demi mendapatkan kalsium ya, Bunda. Nyatanya, ada berbagai makanan lain yang kaya akan vitamin D dan kalsium.
Dikutip dari laman What To Expect, berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:
- Yogurt
- Keju (mozzarela, cheddar, krim keju)
- Tahu
- Ikan salmon
- Biji chia
- Bok choi
- Brokoli
Pilihan Redaksi
- 7 Sumber Makanan Bayi 1 Tahun yang Bergizi agar Si Kecil Tumbuh Cerdas dan Sehat
- Minum Susu Bikin Anak Tinggi, Mitos atau Fakta? Simak Cara Pilih Kandungan yang Tepat
- Kata Dokter soal Ramai Pemberian Protein Shake untuk Menambah Berat Badan Anak
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!