Informasi Terpercaya Masa Kini

Djohan Emir Setijoso Mundur dari Presiden Komisaris BCA, Apa Alasannya?

0 8

TEMPO.CO, Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mengumumkan Djohan Emir Setijoso telah mundur dari posisi Presiden Komisaris BCA. Djohan mengumumkan dirinya mundur pada Senin, 16 Desember kemarin.

Sekretaris Perusahaan BBCA Raymon Yunarto mengatakan pengunduran diri Djohan akan disampaikan dapat Rapat Umum Pemegang Saham pada 2025 mendatang. “Pengunduran diri tersebut akan disampaikan untuk memperoleh persetujuan,” kata Raymon dalam keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 17 Desember 2024.

Raymon memastikan mundurnya Djohan sebagai Presiden Komisaris tak memiliki dampak material terhadap kelangsungan usaha perseroannya.

Sebelumnya, Djohan Emir Setijoso pernah menjabat sebagai Presiden Direktur BCA periode 1999-201, dan terakhir bertanggung jawab atas koordinasi umum, Divisi Audit Internal, Perencanaan Perusahaan, Keuangan & Akuntansi, dan Sekretaris Perusahaan.

Sebelum bergabung dengan BCA, Dhojan bekerja di Bank Rakyat Indonesia pada medio 1965-1998 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur. Ia juga pernah menjadi Presiden Komisaris Inter Pacific Bank pada 1993-1998.

Selama karirnya, Djohan dikenal berpengalaman dalam strategi perbankan dan keuangan, pengawasan perbankan, audit internal, perbankan korporat, perbankan cabang, dan perbankan individu.

BCA dan entitas anak pun pernah mencatat laba bersih semester I 2024 sebesar Rp 26,9 triliun. Laba bersih itu meningkat 11,1 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 24,19 triliun pada semester I 2023. Sementara itu, total kredit meningkat sebesar 15,5 persen yoy dari Rp 735,9 triliun menjadi Rp 850 triliun.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pertumbuhan total kredit tersebut berada di atas rata-rata industri. “Pertumbuhan ini ditopang oleh ekspansi pembiayaan secara berkualitas serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan,” katanya dalam konferensi pers daring paparan kinerja BCA semester I 2024 pada Rabu, 24 Juli 2024.

Di kuartal III 2024, Bank BCA mencatat tren positif untuk kinerja bisnis beli sekarang bayar nanti atau buy now pay later (BNPL), dengan fasilitas kredit Paylater BCA mengalami pertumbuhan tiga digit. Wakil Presiden Eksekutif bagian Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial (CSR) BCA Hera F. Haryn mengatakan jumlah outstanding kredit Paylater BCA mencapai Rp 300 miliar lebih pada kuartal III tahun ini, dengan pertumbuhan 169 persen year-to-date.

“Kami melihat bahwa ini sangat positif, bisa menyasar segmen-segmen yang memang terbiasa untuk mungkin tidak terlalu big ticket size. Tapi kami melihat bagaimana antusiasnya mereka untuk memanfaatkan fasilitas Paylater,” kata Hera saat ditemui wartawan di acara Indonesia Knowledge Forum (IKF) XIII-2024 yang berlangsung di Jakarta Pusat, Selasa, 12 November 2024.

Pilihan Editor: Bank Mandiri, BRI, dan BCA Siapkan Uang Tunai Puluhan Triliun Rupiah untuk Nataru

Leave a comment