Informasi Terpercaya Masa Kini

Baru Dilantik Prabowo, Dubes RI Respons Dua Teknisi PT DI yang Ditahan Korsel

0 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto melantik 31 Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Senin (24/3/2025) sore WIB. Salah satu yang dilantik adalah Dubes RI untuk Korea Selatan (Korsel), Cecep Herawan. Dia pun menyampaikan komitmen para dubes untuk menjalankan tugas diplomasi demi kepentingan bangsa dan negara.

“Pada sore hari ini, saya bersama 31 duta besar lainnya baru saja dilantik oleh Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Presiden Prabowo Subianto. Di mana kita sudah melakukan sumpah dan janji kita untuk terus senantiasa menegakkan negara kesatuan Republik Indonesia dan menjalankan semua undang-undang yang diamanatkan kepada kita selaku duta besar luar biasa dan berkuasa penuh di masing-masing negara,” ujar Cecep kepada awak media.

Baca: Wamenhan Jamu menteri DAPA Korsel Bahas Jet KF-21

Mantan sekjen Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) tersebut mengaku, sebagai duta besar, ia dan rekan-rekan lain memiliki peran penting sebagai perpanjangan tangan bangsa di negara sahabat. Sebelum menjalankan tugasnya, kata cecep, para dubes juga telah mengikuti proses orientasi yang dipandu oleh Kemenlu dengan mengundang para menteri dan kepala lembaga negara memberikan materi, guna menyelaraskan visi dan misi diplomasi dengan arah pembangunan nasional.

“Kami telah melalui proses orientasi yang dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri agar kita semua punya visi misi yang sama dalam menjalankan visi misi pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto dengan asta citanya,” jelas Cecep.

Baca: Korsel Siap Produksi Massal Jet KF-21 Boramae Mulai 2026

Dia juga menyinggung tentang insiden dua teknisi PT Dirgantara Indonesia (PT DI) yang kini ditahan otoritas Korsel dengan tuduhan mencuri data. Teknisi PT DI tersebut berada di Korsel sebagai bagian pengembangan proyek jet tempur KF-21 Boramae yang melibatkan Korsel dan Indonesia.

Dia pun menyampaikan arahan Presiden Prabowo untuk mengatasi masalah itu. “Tentunya saya baru saja dilantik dubes Indonesia dan Korea Selatan terkait kasus menimpa para insinyur PT DI itu sudah jadi perhatian kita dan ini menjadi salah satu priorotas kerja kita sesuai pimpinan di Jakarta,” ucap Cecep.

Baca: Jet Korsel Cegat Pesawat Tempur Rusia yang Mendekati Wilayahnya

Selain itu, dengan dukungan dari pemerintah pusat, Cecep yakin, para dubes akan berjuang untuk memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa dan negara. Selain itu, Cecep juga menyebut, para dubes telah memahami prioritas nasional dalam pemerintahan Presiden Prabowo melalui arahan dari para menteri kabinet.

“Kami yakin dengan dukungan dan arahan dari pusat, kami selaku wakil bangsa di negara akreditasi masing-masing akan mampu dan terus berjuang untuk memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa dan negara,” katanya.

Berikut daftar lengkap dubes yang dilantik Prabowo:

1. Manahan MP Sitompul (Boznia dan Herzegovina berkedudukan di Sarajevo)

2. Penny Dewi Herasati (Hungaria, berkedudukan di Budapest)

3. Muhsin Syihab (Kanada merangkap International Civil Aviation Organization (ICAO) berkedudukan di Ottawa

4. Siti Nugraha Maulana (Kerajaan Denmark merangkap Republik Lithuania berkedudukan di Kopenhagen)

5. Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji (Republik Kenya merangkap Republik Demokratik Kongo, Republik Federal Somalia, Republik Uganda, United Nations Environmental Programme (UNEP), dan United Nations Human Settlements Programme (UN-Habitat) berkedudukan di Nairobi)

6. Marsekal TNI (purn) Yuyu Sutisna (Kerajaan Maroko merangkap Republik Islam Mauritania, berkedudukan di Rabat)

7. Yayan Ganda Hayat Mulyana (Kerajaan Swedia, merangkap Republik Latvia, berkedudukan di Stockholm)

8. Fikry Cassidy (Republik Bolivarian Venezuela, merangkap Persemakmuran Dominika, Grenada, Saint Lucia, Saint Vincent dan The Grenadines, dan Republik Trinidad dan Tobago, berkedudukan di Caracas)

9. Listiana Operanta (Republik Bulgaria merangkap Republik Albania dan Republik Makedonia Utara, berkedudukan di Sofia)

10. Rina Prihatyasmirasi (Republik Ceko, berkedudukan di Praha)

11. Vedi Kurnia Buana (Republik Chile, berkedudukan di Santiago)

12. Chery Sidharta (Republik Demokratik Federal Ethiopia, merangkap Republik Djibouti, Negara Eritrea dan African Union, berkedudukan di Addis Ababa)

13. Hersindaru Arwityo Ibnu Wiwoho Wahyutomo (Republik Finlandia, merangkap Republik Estonia, berkedudukan di Helsinki)

14. Dicky Komar (Republik Lebanon, berkedudukan di Beirut)

15. Didik Eko Pujianto (Republik Irak, berkedudukan di Baghdad)

16. Chandra Warsenanto (Republik Islam Pakistan, berkedudukan di Islamabad)

17. Rolliansyah Soemirat (Republik Islam Iran merangkap Turkmenistan, berkedudukan di Tehran)

18. Junimart Girsang (Republik Italia merangkap Republik Malta, Republik San Marino, Republik Siprus, Food and Agriculture Organization (FAO), International Fund And Agriculture Development (IFAD), World Food Programme (WFP), dan International Institute for the Unification of Private Law (UNIDROIT), berkedudukan di Roma)

19. Agung Cahaya Sumirat (Republik Kamerun, merangkap Republik Chad, Republik Guinea Ekuatorial, Republik Gabon, Republik Kongo, dan Republik Afrika Tengah berkedudukan di Yaounde)

20. Cecep Herawan (Republik Korea, berkedudukan di Seoul)

21. Simon Djatmoko Irwantoro Soekarno (Republik Kuba merangkap Persemakmuran Bahama, Republik Dominika, Republik Haiti, dan Jamaika berkedudukan di Havana)

22. Kartika Candra Negara (Republik Mozambique merangkap Republik Malawi, berkedudukan di Havana)

23. Mirza Nurhidayat (Republik Namibia merangkap Republik Angola, berkedudukan di Windhoek)

24. Bambang Suharto (Republik Federal Nigeria merangkap Republin Ghana, Republik Liberia, Burkina Faso, Republik Benin, Republik Kamerun, Republik Togo, Republik Kongo, Republin Niger, Sao Tome and Principe, Gabon dan ECOWAS berkedudukan di Abuja)

25. Hendra Halim (Republik Panama, merangkap Republik Honduras, Republik Kosta Rika, dan Republik Nikaragua berkedudukan di Panama City)

26. Susi Marleny Bachsin (Republik Portugal, berkedudukan di Lisabon)

27. Ardian Wicaksono (Republik Senegal, merangkap Republik Cabo Verde, Republik Gambia, Republin Guinea, Republik Guinea Bissau, Republik Mali, Republik Pantai Gading, Republik Sierra Leone, berkedudukan di Dakar)

28. Andreano Erwin (Republik Serbia merangkap Montenegro, berkedudukan di Beograd)

29. Agus Priono (Republik Suriname, merangkap Republik Kooperatif Guyana, berkedudukan di Paramaribo)

30. Siti Ruhaini Dzuhayatin (Republin Uzbekistan, merangkap Republik Kyrgyzstan berkedudukan di Tashkent)

31. Arief Hidayat (Republik Zimbabwe, merangkap Republik Zambia, berkedudukan di Harare)

Leave a comment