Informasi Terpercaya Masa Kini

Dedi Mulyadi Kini Minta Satu Hal ke Warga Jakarta,Nangis Melihat Gunung Dibelah Hutannya: Sakral

0 11

TRIBUNJATIM.COM –  Alasan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menangis melihat kondisi wilayah Puncak.

Dedi Mulyadi melihat hutan di wilayah tersebut dibabat demi pembangunan ekowisata.

Bahkan, Dedi Mulyadi merasa jika martabatnya sedang direndahkan.

Hal tersebut karena, Dedi Mulyadi sosok yang menghormati gunung.

Baca juga: Nasib Bos Hibisc Fantasy usai Disemprot Dedi Mulyadi, Akun Medsosnya Tak Muncul Lagi Setelah Ngeyel

“Saya ini termasuk orang yang begitu menghormati gunung. Ketika orang seenaknya demi kepentingan komersial membelah hutannya hanya untuk kesenangan-kesenangan dan duit, saya nangis. Kenapa? bagi saya sebagai orang Sunda, saya merasa martabat saya direndahkan,” ujar Dedi Mulyadi di Bekasi, Jawa barat, Jumat (7/3/2025), dikutip dari Kompas.com.

Baginya, gunung adalah sesuatu yang sakral.

Maka dari itu harus dihormati dan tidak boleh dirusak.

“Gunung itu sesuatu yang dihormati, karena dia adalah sumber dari kehidupan. Dari gunung itu lahirlah air, dari mata air lahirlah kehidupan, ada danau, ada sawah. Kemudian itu lahir jadi kehidupan manusia,” kata Dedi.

Sebelumnya diberitakan, Dedi Mulyadi tidak kuasa menahan tangis saat melihat alih guna lahan di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat pada Kamis (6/3/2025).

Alih guna lahan ini pun menjadi pemicu banjir berulang di kawasan berhawa dingin tersebut.

Gubernur Jabar itu tampak tertunduk sesekali menyeka air matanya setelah melihat kerusakan hutan di Gunung Gede Pangrango.

Dari kejauhan, Dedi Mulyadi melihat tanah terbelah.

Ia tidak menyangka ada pembangunan ekowisata Eiger Adventure Land, yaitu jembatan gantung.

Dedi Mulyadi Minta Warga Jakarta Tak Lagi Bangun Villa di Puncak

Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengatur kembali tata ruang kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, yang rusak akibat menjamurnya tempat wisata. 

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta warga dari luar wilayah, termasuk Jakarta, untuk tak lagi membangun vila di sana. 

“Paling utama, warga Jakarta jangan lagi bikin bangunan dan vila di Puncak. Kalau sekarang airnya langsung ke Jakarta, mereka cari tempat untuk tidur,” ucap Dedi saat inspeksi mendadak (sidak) ke kawasan Puncak pada Kamis (6/3/2025), dikutip dari Warta Kota.

Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, kawasan Puncak Bogor merupakan palang pintu Jakarta sehingga harus dijaga kelestariannya. 

Penataaan kembali Puncak akan disesuai dengan aspek-aspek penata ruangan yang memadai yang memberikan keselamatan bagi warga. 

“Bukan hanya warga Jawa Barat yang kami pikirkan, tetapi juga warga DKI Jakarta. Untuk itu, kami akan berkoordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta untuk membicarakan hal ini,” imbuh dia. 

Terkait Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2022 yang dituding sebagai biang keladi hancurnya landscape kawasan Puncak, Dedi memastikan akan mencabutnya. 

“Kita akan mencabut Perda itu dan dikembalikan alam Jawa Barat seperti kondisi semula” imbuh dia.

Nasib bos tempat wisata Hibisc Fantasia akhirnya terungkap

Sempat ngeyel dan membela diri di hadapan Dedi Mulyadi kini bos Hibisc Fantasy tak lagi bisa berkutik.

Apalagi dirinya saat ini jadi sasaran empuk netizen di media sosial.

Terungkap akun sosmed Direktur PT Jaswita Lestari Jaya, pemiliki taman rekreasi Hibisc Fantasy Puncak yang jadi biang kerok banjir itu akhirnya menghilang juga.

Angga Kusnan memiliki akun media sosial yang aktif, yakni Instagram.

Di laman Instagramnya, Angga Kusnan mencantumkan beberapa informasi.

Rupanya Angga merupakan seorang pengusaha muda.

Ia adalah Ketua Umum HIPMI Bandung Barat dan Ketua lPNI Bandung Barat.

Berikut akun sosmed Angga yang dipantau sudah menghilang sejak Jumat (7/3/2025).

Sosok Direktur PT Jaswita Lestari Jaya (JLJ) Angga Kusnan, kini sedang ramai disorot publik.

Baca juga: Bongkar Hibisc Fantasy Puncak, Dedi Mulyadi Siap Bakal Ganti Kerugiannya, Dulu Dibangun Rp 40 Miliar

Sebab Angga Kusnan sempat ngeyel saat diminta oleh Dedi Mulyadi membongkar bangunan Hibisc Fantasy Puncak yang belum berizin.

Kepada Dedi Mulyadi, Angga juga mengaku sudah memiliki izin membangun seluas 15.000 meter.

“Kemudian PT PN meminta kami menambah menjadi 21 hektare, KSO-nya,” kata Angga.

Taman rekreasi itu pun dibangun di atas lahan yang dulunya merupakan kebun teh dan hutan.

Dedi Mulyadi kemudian menanyakan kepada Angga kenapa peringatan dari Satpol PP Kabupaten Bogor tidak dilaksanakan.

Namun ia malah beralasan telah menyegel bangunan-bangunan yang tidak berizin.

“Izin pak memang kami sedang melakukan rekomendasi dari Pemkab Bogor dengan tidak menggunakan gedung tersebut, pada akhirnya kita memang menyegel gedung-gedung yang tidak terpakai, terutama bianglala,” kata Angga dikutip dari Instagram @dedimulyadi71.

Pengakuan Angga itu sontak saja membuat Wakil Bupati Bogor Ade Ruhandi atau Jaro Ade kaget.

“Bukan, ente nu ngabangun, ente nu nyegel? (Anda yang bangun, Anda yang segel),” tanya Jaro Ade.

Angga pun mengatakan saat itu dirinya melakukan penyegelan bersama Satpol PP Kabupaten Bogor.

 Lalu Dedi Mulyadi mencecar Angga kenapa tidak membongkar bangunan tidak berizin itu.

Sebab menurut Kasatpol PP Kabupaten Bogor, M Ade, pihak Hibisc Fantasy mengaku akan membongkar sendiri.

Baca juga: Patung Penyu Telanjur Diaudit Dedi Mulyadi, Disperkim Bongkar Anggaran Asli, Rusak Ulah Pengunjung

“Kenapa gak bongkar sendiri?,” tanya Demul.

“Waktu itu masih diminta revisi site plan,” jawab Angga.

Dedi Mulyadi pun penasaran dengan pemodal tempat wisata itu.

“Yang punya duit siapa sih?,” tanya Dedi Mulyadi.

Namun Angga terlihat kebingungan menjawab pertanyaan itu.

“Ada investor-investor,” jawab Angga.

Dedi Mulyadi pun mendesak Angga untuk menyebutkan sosoknya.

Baca juga: Pantas Dedi Mulyadi Nangis, Sadar Nyaris Resmikan Wisata Biang Kerok Banjir, Warga: Disegel Rakyat!

“Siapa sebutin?,” kat Dedi Mulyadi.

Tak bisa menjawab, Angga Khusnul pun hanya bisa terdiam.

Diungkap Dedi Mulyadi PT Jaswita Lestari Jaya hanya dijadikan boneka oleh para pemodal agar mempermudah perizinan.

“Jaswita gak mungkin punya duit lah, saya tahu lah ini Jaswita cuma dipakai cover aja untuk mendapat izin, agar mudah, tidak ada yang melakukan penindakan, pakailah cover PT Jaswita, Anda itu jadi boneka,” kata Dedi Mulyadi.

Angga pun terlihat menganggukan kepalanya.

 Hari ini, Jumat (7/3/2025), Dedi Mulyadi kembali mendatangi Hibics Fantasy Puncak.

Ditemani Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Bogor, Wawan Haikal, Dedi Mulyadi berkeliling ke bagian dalam Hibisc Fantasy Bogor.

Dedi Mulyadi pun mengaku akan mengawal proses pembongkaran bangunan yang tidak berizin dari taman rekreasi itu.

“Saya konsisten, kalau nggak ditungguin suka kabur, makanya saya tungguin,” kata Dedi Mulyadi dikutip dari Youtube Official iNews, Jumat.

Menurut Dedi Mulyadi, saat ini pihaknya akan fokus membongkar bangunan yang tidak berizin.

“Izin IMB nya hanya untuk 14 bangunan, sedangkan sekarang berdiri 39 bangunan, maka ada 29 bangunan tanpa IMB. Rencana awal 4.600 meter, sekarang sudah mencapai 23 ribu meter,” tuturnya.

Dedi Mulyadi juga mengungkap sosok pemodal taman wisata yang diduga jadi biang kerok banjir ini.

Menurut dia, pemilik uangnya yakni pengusaha dari Semarang dan Jakarta.

“Yang mengajukan perizinan untuk kegiatan usaha ini adalah anak PT Jaswita, tetapi berdasarkan keterangan dari Direkturnya kemarin, bahwa uang yang digunakan adalah uang mitra, ada para pemodal dari Semarang, Jakarta,” bebernya.

Namun Dedi Mulyadi tidak mengetahui perjajian antara PT Jaswita Lestari Jaya dengan pemodal.

“Saya nggak tahu perjanjiannya seperti apa, nanti Direkturnya belum datang sampai sekarang,” katanya.

Menurut Demul, Angga belum muncul lagi setelah pertemuan dengannya kemarin.

“Biasanya kemarin ada di sini (direktur), nggak tahu hari ini belum datang,” kata Demul dengan wajah ketus.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id

Leave a comment