Informasi Terpercaya Masa Kini

Harga Sembako Naik, Pangan Murah Sasar Daerah Rawan Kota Cirebon

0 8

CIREBON, KOMPAS.com – Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digencarkan Pemerintah Daerah Kota Cirebon menyasar daerah rawan pangan.

Komoditas berupa minyak goreng, telur ayam, dan beras yang sedang mengalami kenaikan harga diburu warga.

Mereka juga memburu cabai dan bawang merah yang juga sedang naik daun.

Upaya ini dilakukan tim pengendali inflasi untuk mengintervensi harga yang terus naik.

Baca juga: Blusukan ke Pasar Pabaeng-baeng, Zulhas Bilang Harga Sembako Makassar Lebih Murah daripada di Jawa

Pantauan Kompas.com di lokasi, sejumlah warga dari Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, mengantre cukup panjang di beberapa stan atau gerai penjualan pangan murah, yang kali pertama digelar pada tahun 2025, pada Kamis (30/1/2025) pagi.

Mereka mengantre di gerai minyak goreng, beras stabilitas pasokan harga pangan (SPHP), dan juga telur ayam.

Gerai penjualan jenis sayur-mayur yang berisi komoditas berupa cabai, bawang merah, dan bawang putih juga tak sepi dari serbuan warga.

Warga berusaha untuk mendapatkan item atau jenis pangan murah di tengah kondisi harga yang terus melambung tinggi.

Mereka merasa berat untuk mengatur kondisi keuangan yang sedang pas-pasan untuk memenuhi seluruh kebutuhan rumah tangga.

Baca juga: Survei Litbang Kompas Pilgub Sumsel 2024: Paslon Diminta Benahi Persoalan Infrastruktur dan Kestabilan Harga Sembako

Nani, warga Kampung Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, mengaku sangat terbantu.

Dia membeli beras stabilitas pasokan harga pangan (SPHP) dari Bulog seharga Rp 57.000 per karung lima kilogram atau setara Rp 11.400 per kilogram.

Harga ini sangat murah dibanding harga beras di warung sekitar rumahnya, yang sudah mencapai Rp 15.000 per kilogram.

Nani, yang bekerja sebagai tukang pijet, juga mengantre lama untuk membeli minyak goreng dan telur ayam.

Dia membeli minyak goreng seharga Rp 15.000 per liter, sementara harga minyak saat ini pada umumnya mencapai Rp 17.000 per liter.

Selisih yang juga cukup besar terjadi pada harga telur ayam, yang mencapai Rp 28.000 di pasaran, sementara di GPM dia dapat membeli seharga Rp 24.000 per kilogram.

“Sembako menjulang tinggi lagi, bawang, cabai, tomat, berat, telur, minyak, ya semuanya mahal. Pengennya semua turun. Berat, penghasilan hanya berapa tukang pijat, bapak lagi enggak kerja, sopir angkot,” keluh Nani saat ditemui Kompas.com usai membeli telur, Kamis (30/1/2025) siang.

Baca juga: Demi Swasembada Pangan, Menteri PKP Minta Lahan Pertanian Tak Dibangun Perumahan

Iing Daiman, PJ Sekda Kota Cirebon, menyampaikan upaya Gerakan Pangan Murah dilakukan untuk mengendalikan inflasi.

Pemerintah juga bekerja sama dengan Bulog, peternak ayam telur, serta petani bawang dan cabai untuk menyediakan komoditas di bawah harga standar yang ditentukan di pasaran.

“Kami bersama tim pengendali inflasi daerah gerakan pangan murah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang memang sebagian besar mengalami kenaikan, cabai rawit, merah, dan lainnya. Kami coba intervensi ke pasar, mudah-mudahan eskalasi kenaikannya tidak terlalu tinggi,” kata Iing saat ditemui Kompas.com di lokasi.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Cirebon, Elmi Masruroh, menyebut Gerakan Pangan Murah menyasar daerah rawan pangan, yakni Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.

Daerah rawan pangan ini merupakan hasil pendataan berdasarkan Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) yang telah ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional.

Beberapa kategori adalah akses mobilitas warga, pendapatan masyarakat, ketersediaan suplai pangan, dan juga jumlah populasi.

“Tujuan kami gerakan pangan ialah di daerah rawan pangan, di Kota Cirebon tinggal satu, Kelurahan Argasunya. Ada rumusnya menggunakan peta kerentanan FSVA Badan Pangan Nasional. Dari rumus itu, keluarlah kelurahan ini, Argasunya sebagai daerah rawan pangan,” kata Elmi kepada Kompas.com di lokasi.

Titik ini pun, sambung Elmi, menjadi daerah penyerapan Gerakan Pangan Murah tercepat habis dibanding kecamatan lainnya.

Elmi menyebut, penentuan lokasi ini dinilai tepat sasaran terhadap program Gerakan Pangan Murah.

Leave a comment