Informasi Terpercaya Masa Kini

10 Film Indonesia Terbaik yang Jarang Diketahui, Mendunia!

0 4

Dunia perfilman Indonesia kini sudah semakin maju. Ada banyak karya yang sudah berhasil merebut berbagai penghargaan bergengsi. Namun sayangnya, tidak semua film tersebut lantas diketahui oleh masyarakat luas.

Terdapat beberapa film Indonesia terbaik yang jarang diketahui. Sebab dari segi genre, tayangan ini kebanyakan memang tak seperti film horor yang selalu ramai penonton. Namun jangan salah, sinematografi dan juga plot yang dihadirkan nggak kalah apik dengan film luar negeri, lho.

Kalau kamu mengaku penggemar film Indonesia, maka deretan judul berikut jangan sampai dilewatkan!

1. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021)

Kalau kamu penggemar novel-novel Eka Kurniawan, judul film yang satu ini tentu sudah nggak asing lagi. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas adalah film yang diadaptasi dari novel berjudul sama.

Tak banyak yang tahu, film ini sudah mengikuti Festival Film Internasional Tokyo (TIFF) dan membawa pulang Golden Leopard dari Locarno International Film Festival 2021. 

Rilis pada tahun 2021, Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas menceritakan tentang Ajo Kawir (Marthino Lio) yang hobi bertarung. Namun, hobinya itu adalah untuk menyembunyikan kondisinya yang impoten. 

Berbagai cara dicoba untuk menyembuhkan kelemahannya, akhirnya ia bertemu dengan Iteung (Ladya Chetyl) yang juga seorang petarung. Mereka pun akhirnya menikah dan hidup bersama. 

2. Sekala Niskala (2017)

Sebelum terkenal dengan film-filmnya sekarang, Kamila Andini pernah merilis film yang termasuk film Indonesia terbaik yang jarang diketahui. Film tersebut berjudul Sekala Niskala atau dalam bahasa Inggrisnya The Seen Unseen. 

Di tahun 2018, film ini berhasil tayang di Festival Film Internasional Busan, Festival Film Internasional Toronto, dan juga Jogja-NETPAC Asian Film Festival. Sekala Niskala mengambil latar budaya Bali tentang anak kembar perempuan dan laki-laki bernama Tantri (Thaty Titi Kasih) dan Tantra (Ida Bagus Putu Radithya Mahajisena).

Suatu hari, Tantri mengetahui kalau Tantra menderita penyakit yang membuatnya kehilangan indrawinya. Dengan kondisi tersebut, Tantri pun semakin jauh dengan kembarannya. Namun di tengah kerinduannya itu, Tantri menjalin koneksi di dunia fantasi demi melepas rindunya bertemu Tantra. 

3. Istirahatlah Kata-Kata (2016)

Wiji Thukul merupakan seorang penyair yang karyanya selalu kritis menyuarakan ketidakadilan. Keberaniannya itu lantas membuat kehidupannya mengalami kesulitan. Terinspirasi dari kisah hidupnya, Yosep Anggi Noen lantas membuat film yang berjudul Istirahatlah Kata-Kata. 

Istirahatlah Kata-Kata memperlihatkan kondisi pelarian Wiji Thukul (Gunawan Maryanto) yang dipenuhi ketakutan. Namun dalam kondisinya itu, ia masih terus menulis puisi dan cerpen dengan nama penanya yang lain. Selain menggambarkan kondisi Wiji Thukul, film ini juga menunjukkan kehidupan keluarganya di Solo yang juga penuh tekanan. 

4. Kucumbu Tubuh Indahku (2018)

Film Indonesia terbaik yang jarang diketahui selanjutnya berjudul Kucumbu Tubuh Indahku. Merupakan karya Garin Nugroho, film ini terpilih untuk mewakili Indonesia dalam Academy Awards (Piala Oscar) tahun 2020 lalu. 

Kucumbu Tubuh Indahku mengisahkan perjuangan seorang penari Lengger untuk menemukan jati dirinya. Cerita bermula pada tahun 1980-an, saat Juno kecil (Raditya Evandra) tumbuh tanpa kehadiran orang tuanya. 

Sang ayah meninggalkan dirinya pasca tragedi G30S. Juno pun kemudian menemukan pelarian dalam Tari Lengger yang merupakan warisan tradisi di desanya. Saat mulai menekuni tarian itu, jalan yang harus ditempuh untuk mewujudkan impiannya mulai berliku.  

Baca Juga: 10 Film Indonesia Penonton Paling Sedikit 2024, Hanya Ratusan

5. Ziarah (2016)

Ziarah jadi film yang berhasil meraih dua penghargaan sekaligus, yakni di ASEAN International Film Festival and Awards 2017 untuk kategori Best Screenplay dan Special Jury Award. Film ini diproduseri, disutradarai, dan ditulis oleh BW Purba Negara. 

Uniknya, Ziarah dibintangi oleh Ponco Sutiyem yang memerankan tokoh Mbah Sri berusia 95 tahun. Film ini akan mengikuti perjalanan Mbah Sri dalam mencari makam suaminya yang bernama Prawiro. Pasalnya, pada Agresi Militer Belanda kedua, Prawiro pergi berperang dan tak pernah kembali. 

6. Marlina: Si Pembunuh dalam Empat Babak (2017)

Marlina: Si Pembunuh dalam Empat Babak jadi film Indonesia terbaik yang jarang diketahui yang didistribusikan ke 18 negara. Karya ini bahkan mendapat banyak nominasi dan penghargaan, termasuk dalam Festival Film Indonesia 2018. 

Menggandeng Marsha Timothy, Marlina: Si Pembunuh dalam Empat Babak mengisahkan seorang janda bernama Marlina. Rumahnya yang berada di padang sabana di Sumba didatangi sekawanan perampok.

Perampok yang berjumlah 7 orang itu lantas mengancam nyawa dan kehormatan Marlina di hadapan suaminya yang sudah menjadi mumi. Sebagai bentuk perlawanan, ia pun memenggal kepala bos perampok yang bernama Markus (Egi Fedly). 

7. Siti (2014)

Pertama kali tayang di Jogja-NETPAC Asia Film Festival 2014, Siti meraih banyak penghargaan dari dalam dan luar negeri. Penghargaan tersebut di antaranya adalah Best Performance for Silver Screen Award di Singapore International Film Festival 2014 dan Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2015. 

Siti menceritakan tentang perjuangan hidup Siti (Sekar Sari), yang merupakan ibu muda berusia 24 tahun. Ia harus menjadi tulang punggung untuk keluarganya. Sementara suaminya yakni Bagus (Ibnu Widodo), sebelumnya berprofesi sebagai pelaut hingga akhirnya kecelakaan dan lumpuh. 

Baca Juga: 10 Film Indonesia Penonton Paling Sedikit 2024, Hanya Ratusan

8. Laut Memanggilku (2021)

Merupakan film pendek karya Rumpal Tampubolon, film Indonesia terbaik yang jarang diketahui ini berjudul Laut Memanggilku. Film tersebut berhasil terpilih menjadi Film Pendek Terbaik (Sonje Awards) dalam Busan International Film Festival. 

Laut Memanggilku mengisahkan tentang Sura, anak nelayan yang hidup sebatang kara. Ia hidup tanpa orang tua sampai suatu hari menemukan sebuah boneka di tepi laut. Sura pun menjadikan boneka itu sebagai pengganti orang tua sekaligus temannya.  

9. Yuni (2021)

Film karya Kamila Andini lainnya yang tak kalah menarik untuk ditonton adalah YUNI. Film ini berhasil mendapatkan penghargaan Platform Prize di Toronto International Film Festival 2021. Kisah bermula dari Yuni (Arawinda Kirana), seorang siswa SMA yang dikenal cerdas dan punya mimpi besar.

Namun, jalannya untuk meraih mimpi itu tidak mudah. Sebab, lingkungan tempat tinggalnya masih memegang adat untuk segera menikah setelah lulus sekolah. Dirinya pun tetap bertekad demi mimpinya. Bahkan, ia menolak lamaran dari dua laki-laki yang tak dikenalnya. Namun saat laki-laki ketiga datang melamarnya, Yuni pun bingung harus memilih mempercayai mitos atau mengejar mimpinya. 

10. Turah (2016)

Film terbaik yang terakhir adalah Turah yang berhasil mendapatkan dua penghargaan dalam Jogja-NETPAC Asian Film Festival. Film ini memotret kehidupan warga di pesisir pantai utara Pelabuhan Tegalsari bernama Tirang.

Di desa terpencil itu, warga kesulitan mendapat akses listrik dan air bersih. Situasi itu kemudian diperparah dengan kehadiran juragan tanah bernama Darso (Yon Daryono) dan kaki tangannya. Pasalnya, ia mengeruk keuntungan dan jerih payah warga Kampung Tirang. 

Demikian deretan film Indonesia terbaik yang jarang diketahui. Bukan hanya menyajikan sinematografi dan plot yang apik, tetapi film di atas juga banyak yang menyuarakan kritik sosial yang berani. 

Baca Juga: 10 Film Horor Indonesia Terbaik dan Terseram Sepanjang Masa

Leave a comment