Informasi Terpercaya Masa Kini

Usulan Dana Zakat Dipakai Makan Bergizi Gratis, Menag Ingatkan Harus Sesuai Asnaf

0 3

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Agama (Kemenag) Nasaruddin Umar mengingatkan bahwa penggunaan dana zakat harus sesuai dengan syariat Islam, yakni sesuai dengan asnaf.

Zakat yang telah terkumpul wajib disalurkan kepada delapan golongan yang berhak menerimanya atau disebut asnaf.

“Zakat itu kan ada asnaf-nya (golongan orang yang berhak menerima zakat),” ujar Nasaruddin saat ditemui usai acara Tanwir I Aisyiyah di Hotel Tavia, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2025).

Delapan golongan tersebut adalah fakir, miskin, amil, muallaf, orang yang dililit utang, budak yang ingin memerdekakan diri, ibnu sabil, dan fi sabilillah.

Menurut Nasaruddin, penggunaan dana zakat untuk menopang program makan bergizi gratis (MBG) bagi anak sekolah dirasa tidak masalah.

Baca juga: Soal Makan Bergizi Gratis Dibiayai Zakat, Prabowo: Pemerintah Siap Beri Makan Anak Indonesia

Namun, jika terealisasi, maka penerima zakat melalui makan bergizi gratis ini harus masuk dalam delapan golongan yang berhak menerimanya.

“Kalaupun mau begitu kan enggak ada masalah, yang penting kan asnaf-nya,” kata Nasaruddin.

Sebelumnya diberitakan, usulan pendanaan makan bergizi gratis dari zakat dilontarkan Ketua DPD RI Sultan Najamuddin.

Menurut dia, masyarakat perlu dilibatkan dalam pendanaan program ini.

Sebab, tidak mungkin semua anggaran negara dipakai hanya untuk makan bergizi gratis.

“Memang negara pasti di bawah Pak Prabowo, Mas Gibran, ini betul-betul ingin, ya, ingin program makan bergizi gratis ini maksimal. Hanya saja, kan kita tahu semua bahwa anggaran kita juga tidak, tentu tidak akan semua dipakai untuk makan gizi gratis,” ujar Sultan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta pada 14 Januari 2025.

Baca juga: Soal Zakat untuk Makan Bergizi Gratis, Pasha Ungu: Jika untuk Mustahik Tepat

Dia lantas mengatakan, nilai zakat yang begitu besar juga bisa digunakan untuk pendanaan program makan bergizi gratis.

“Saya sih melihat ada DNA dari negara kita, DNA dari masyarakat Indonesia itu kan dermawan, gotong royong. Nah, kenapa enggak ini justru kita manfaatkan juga,” kata Sultan.

Leave a comment