Informasi Terpercaya Masa Kini

Aufal Siswa SD di Madura Malah Nangis Dapat Makan Siang Gratis,Panitia Heran: Nanti Dibungkus

0 2

TRIBUNJATIM.COM – Seorang siswa SDN Pandian 1, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, malah menangis di hari pertama makan siang gratis, Senin (13/1/2025).

Bukannya senang dapat makan siang gratis, Aufal Mahrom Salim (7) malah nangis sesenggukan.

Ia menolak jatah makan siang gratis sejak gurunya membagikan makanan di kelasnya.

Baca juga: Pelajar Asal Papua Senang Ada MBG, Di Kampung Halaman Biasa Makan Hanya 1 Kali Sehari: Kadang Sagu

Tak ayal aksi siswa kelas 1 SD itu pun membuat panitia terheran-heran.

“Saya sudah bawa bekal sendiri,” kata Aufal, sapaan akrabnya, kepada Kompas.com, Senin (13/1/2025).

Kawan Aufal yang duduk berdampingan sempat membujuknya agar tidak menangis.

Kawan lainnya yang duduk di belakang kursi Aufal, juga sempat melakukan hal yang sama, namun tetap tidak berhasil.

Bahkan Sekretaris Daerah Sumenep, Edy Rasyadi, dan Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Agus Dwi Saputra, yang meninjau program tersebut, juga ikut turun tangan.

Mereka sempat berusaha menghibur dan mengajak Aufal untuk makan bersama, namun tetap ditolak.

Hingga makan bersama digelar, Aufal tetap tidak makan dan masih sesenggukan karena menangis.

Sesekali dia mengusap air mata dengan kedua tangannya.

“Dia suka masakan mamanya, (orangnya) suka milih memang,” jelas wali kelas Aufal, Nurul Komariyah (39).

Setiap hari, biasanya Aufal membawa bekal roti dari rumahnya.

Nurul Komariyah sempat menunjukkan kotak persegi empat yang berisi roti milik Aufal.

“Biar nanti dibungkus dan dibawa pulang ya,” bujuk Nurul.

Namun respons berbeda ditunjukkan oleh Aisyah Rani Ramadianty (7) dan Nazrul Mukminin (7), saat menerima menu makanan bergizi gratis di mejanya.

Seperti para siswa lain di kelas 1 SD, keduanya lahap menyantap menu yang tersedia.

Kepada Kompas.com, keduanya mengaku senang mendapatkan makanan tersebut.

“Senang (menerima MBG), biasa jajan sosis,” tutur Aisyah dengan polosnya.

Baca juga: Siswa SD Rela Berenang Seberangi Sungai Arus Deras Demi ke Sekolah, Kades Miris Tak Ada Jembatan

Usai makan bersama, Aisyah dan Nazrul sempat bergantian menjelaskan menu yang dinikmatinya saat itu.

Di antaranya ada tempe, telur, sayur dan susu.

“Nasinya cukup, jangan banyak-banyak,” jelas Aisyah sambil tersenyum.

Ketua Unit Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG), M Kholilur R menyatakan, program MBG secara resmi dimulai di Kabupaten Sumenep.

Ada 18 sekolah yang menjadi sasaran MBG di wilayah kecamatan kota Sumenep.

Belasan sekolah tersebut mulai tingkat PAUD hingga SMA. 

“(MBG) akan tersedia setiap hari Senin hingga Jumat dan di hari Sabtu kosong,” katanya.

Diketahui, ada beberapa siswa tak mau makan lantaran tak suka menu yang diberikan dalam program MBG.

Salah satunya di SDN 25 Palembang di Jalan Inspektur Marzuki dan sudah mendapatkan makan bergizi gratis.

Menu Senin (6/1/2025), ada nasi, tempe, tahu isi ayam ataupun ikan yang diolah, lalu sayur buncis dan buah pisang.

Namun ada beberapa siswa kelas 3 di SDN 25 Palembang yang tak mau makan menu yang tersedia.

“Saya enggak suka makan tempe, tahu, dan sayur buncis,” ujar Gibran. 

Menurutnya, ia sukanya makan ikan ataupun ayam secara utuh.

Kalaupun sayur, sukanya sayur kangkung.

Untuk itulah, Gibran pun tak memakan makanan yang disediakan.

Baca juga: Usai Ramai Hadiah Ditarik Pemkab Lagi, Bidan Rusmiati Kini Dapat 2 Motor: Bukan karena Viral

Meskipun ia sudah berusaha mencicipi tempe, namun tetap saja Gibran tak mau. 

“Saya tadi juga sudah sarapan nasi goreng, jadi masih kenyang,” kata Gibran yang berusia sembilan tahun.

Hal yang sama diungkapkan Nafiza yang juga ogah makan lantaran tak suka tempe dan tahu.

“Saya enggak suka tempe dan tahu jadi enggak makan, tadi di rumah juga sudah makan,” tutur Nafiza.

Meskipun begitu, ada juga anak-anak yang lahap makan hingga habis, seperti Queen.

“Saya suka makan tempe, tahu, ayam, sayur dan buah jadi saya makan semuanya,” ucap Queen.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 25 Palembang mengatakan, anak-anak rata-rata di rumah sudah makan.

Untuk itu harapannya, menu.yang dihadirkan bisa bervariasi.

“Harapannya ke depan makannya lebih dimodif supaya anak-anak suka makannya.”

“Kita juga berupa mengedukasi anak-anak supaya mensyukuri makanan yang ada, supaya mau makan,” katanya, melansir Sripoku.com.

Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Adrianus Amri menambahkan bahwa menu makanannya nantinya bervariasi mulai dari nasi, sayur dan buah.

Untuk lauknya nanti diganti-ganti, ada ikan, ayam, tempe, tahu, dan lain-lain yang disesuaikan dengan budget yang ada.

“Untuk TK dan SD anggarannya itu Rp11 ribu dengan rincian Rp6 ribu untuk modal bahan dan Rp5 ribu untuk jasa katering, transportasi dan lain-lain).”

“Lalu untuk SMP anggarannya Rp 15 ribu dengan rincian Rp10 ribu untuk bahan dan Rp5 ribu untuk jasa katering, transportasi, dan lain-lain. Untuk anggarannya semua dari pusat melalui APBN,” katanya.

Sementara itu pihak Balai BPOM Palembang pun mengecek makanan secara langsung dan hasilnya aman untuk dikonsumsi.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Leave a comment