Indonesia Gabung BRICS, Rupiah Menguat
JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan, penguatan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dipengaruhi sikap Indonesia yang bergabung ke dalam kelompok BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).
“Pasar merespons positif bergabungnya Indonesia ke dalam kelompok BRICS merupakan langkah strategis yang dapat meningkatkan posisi tawar Indonesia di kancah global, khususnya di mata OECD (Organization for Economic Co-operation and Development),” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, dikutip dari Antara.
Menurut dia, keputusan Indonesia gabung BRICS justru akan meningkatkan posisi tawar Indonesia di mata OECD yang selama ini seolah diposisikan tak setara dengan negara lain.
Baca juga: Apa Itu BRICS dan Kenapa Indonesia Ingin Gabung?
“Keanggotaan Indonesia di BRICS untuk membuka peluang kerja sama di berbagai bidang, seperti teknologi, ketahanan pangan, dan perubahan iklim. Ini merupakan langkah strategis untuk memperluas pengaruh dan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional,” ungkap Ibrahim.
Fenomena dedolarisasi yang menjadi salah satu agenda BRICS dinilai akan terjadi secara alami seiring penurunan dominasi AS, digantikan kekuatan-kekuatan baru dari negara anggota BRICS.
Tren dedolarisasi disebut bakal lebih banyak terjadi dalam konteks perdagangan antar-anggota BRICS, seperti yang telah diterapkan China dan Rusia dengan menggunakan mata uang lokal untuk 90 persen transaksi ekspor-impor mereka.
Namun, untuk menciptakan mata uang alternatif global atau sistem transfer pengganti SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication), kemungkinan sangat sulit.
Baca juga:
- Mengenal SWIFT, Sistem Keuangan Global yang Dipelintir Barat untuk Tekan Rusia
- Manfaat Indonesia Gabung Jadi Mitra BRICS
Penguatan kurs rupiah turut dipengaruhi rencana kebijakan tarif presiden terpilih AS Donald Trump yang akan lebih longgar.
Sebelumnya, rencana pelonggaran kebijakan tarif dari Trump memberikan efek pelemahan terhadap indeks dollar AS hingga 1 persen. Setelah rencana tersebut dibantah, pelemahan indeks dollar AS berkurang menjadi 0,6 persen.
Indeks dollar pada hari ini mencapai 108,6 dan obligasi AS sepuluh tahun sebesar 4,65 persen.
Nilai tukar rupiah ditutup menguat 55 poin atau 0,34 persen menjadi Rp 16.143 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya sebesar Rp 16.198 per dollar AS pada akhir perdagangan Selasa.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa turut menguat ke level Rp 16.169 per dollar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.193 per dollar AS.
Baca juga: Pentingnya Keanggotaan Indonesia di BRICS