Tak Pakai Uang Prabowo, Anggaran Rp 71 Triliun Dinilai Cukup Jalankan Program Makan Bergizi Gratis
JAKARTA, KOMPAS.com – Anggota Komisi IX DPR Fraksi Nasdem Irma Suryani Chaniago meyakini bahwa program makan bergizi gratis tidak dibiayai dengan uang pribadi Presiden Prabowo Subianto.
Irma menilai anggaran Badan Gizi Nasional sebesar Rp 71 triliun sudah cukup untuk menjalankan program makan bergizi gratis.
“Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa tidak benar program unggulan tersebut akan didanai dari kantong beliau,” ujar Irma kepada Kompas.com, Senin (6/1/2025).
Irma mengatakan Presiden hanya membiayai uji coba program makan bergizi gratis.
Namun, ketika program itu sudah resmi digelar pada Senin (6/1/2025) hari ini, Irma belum mendapat informasi apakah makan bergizi gratis masih dibiayai Prabowo atau tidak.
Baca juga: Istana Akui Anggaran Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Daerah Masih Pakai Uang Prabowo
“Saya belum dapat info ini. By the way, mungkin untuk uji cobanya ya (dibiayai Prabowo), karena memang ada di beberapa tempat uji cobanya terinfo dibiayai beliau,” ujar Irma.
Dia turut mengingatkan bahwa harga-harga makan bergizi gratis di setiap daerah bisa berbeda-beda.
“Insyaallah aman. Memang harus ada penyesuaian-penyesuaian di sana sini. Karena tiap daerah living cost-nya berbeda-beda. Harga tidak termasuk biaya-biaya operasional ya,” imbuh Irma.
Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan/PCO Hasan Nasbi mengatakan beberapa daerah masih menggunakan uang pribadi Prabowo untuk program makan bergizi gratis.
Baca juga: DPR Setujui Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Rp 71 Trilun Masuk APBN 2025
“Yang di Kendari memang itu dia masih punya sisa anggaran uji coba dari yang diberikan oleh Pak Prabowo sebelumnya,” kata Hasan.
“Jadi mereka masih menggunakan dana yang itu,” imbuh Hasan.
Hasan menuturkan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG bakal memanfaatkan anggaran itu terlebih dulu.
Setelahnya, kata dia, SPPG di Kendari akan memakai anggaran yang telah disediakan negara untuk makan bergizi gratis.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengumumkan bahwa pemerintah akan melaksanakan program makan bergizi gratis mulai 6 Januari 2025.
Baca juga: Tak Semua Dapat Susu di Menu Makan Bergizi Gratis, Begini Penjelasan BGN
Pengumuman ini disampaikan usai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor pada Jumat (3/1/2025).
“Pelaksanaan (makan bergizi gratis) 6 Januari. Kementerian kita memang bertugas untuk membantu,” kata Budi Arie.
Program ini akan melibatkan peran desa, koperasi, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Budi Arie menyatakan bahwa sebanyak 1.923 koperasi telah siap berpartisipasi dalam program tersebut.
Beragam jenis koperasi akan terlibat, termasuk koperasi telur, koperasi sayur, dan koperasi lainnya.
Masing-masing koperasi akan menyuplai bahan makanan yang diperlukan, seperti koperasi telur yang akan memasok telur.
“Termasuk koperasi telur berapa, koperasi sayur, beras, koperasi ikan, dan sebagainya. Ya ada 1.923 koperasi yang siap ikut terlibat dalam bagian dari supporting untuk makan bergizi gratis,” ungkapnya.
Budi Arie juga menjelaskan bahwa pemerintah belum menghitung total perputaran uang di desa terkait program makan bergizi gratis ini.
Namun, pemerintah telah mengalokasikan 20 persen dari total Rp 71 triliun anggaran untuk program tersebut sepanjang tahun 2025.