Informasi Terpercaya Masa Kini

Keanggotaan Indonesia, dan Posisi BRICS di Tengah Bayang-Bayang Sanksi Donald Trump

0 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indonesia telah secara resmi gabung dalam keanggotaan penuh BRICS yang di antaranya digawangi oleh Rusia dan China. Status keanggotaan penuh tersebut disampaikan oleh Brasil yang kini memegang kursi keketuaan BRICS.

Keanggootaan ini menjawab beragam spekulasi sebelumnya yang menyebut Indonesia hanya menjadi negara pemantau. Status ini juga dianggap sebagai wujud keterlibatan aktif RI di dalam BRICS.

“Keanggotaan ini merupakan hasil dari keterlibatan aktif Indonesia dengan BRICS selama beberapa tahun terakhir, termasuk saat menghadiri KTT BRICS di Johannesburg pada 2023 di bawah Keketuaan Afrika Selatan, dan KTT Kazan 2024 di bawah Keketuaan Rusia,” ungkap Kemlu RI dalam keterangannya, Senin (6/1/2025).

Status keanggotaan RI ke dalam BRICS dibayang-bayangi oleh sikap AS di bawah Presiden terilih AS Donald Trump yang cenderung memandang negatif organisasi tersebut.

Apalagi belakangan Trump sempat mengancam BRICS yang mewacanakan untuk membuat mata uang tandingan buat menggantikan dolar AS. Trump mengancam akan mengenakan sanksi pengenaan tarif 100 persen organisasi yang terdiri dari sembilan negara itu (Indonesia belum masuk).

“Gagasan bahwa Negara-negara BRICS tengah berupaya menjauh dari Dolar sementara kita berdiam diri dan menonton sudah berakhir,” tulis Trump di media sosial pada Desember 2024 lalu. 

Trump pun menuntut komitmen dari negara-negara BRICS bahwa mereka tidak akan menciptakan mata uang baru atau mendukung mata uang lain untuk menggantikan dolar AS yang perkasa.

“Atau mereka akan menghadapi tarif 100% dan harus mengucapkan selamat tinggal pada penjualan ke ekonomi AS yang luar biasa,” tulis Trump di platform media sosialnya Truth Social.

Wacana untuk membuat mata uang baru telah disampaikan oleh

politisi di Brasil dan Rusia untuk mengurangi dominasi dolar AS dalam perdagangan global.

 

Presiden Brasil Lula da Silva telah mengajukan proposal soal mata uang tersebut. Namun, perbedaan pendapat di internal BRICS telah memperlambat kemajuan wacana tersebut. India termasuk yang menolak tersebut.

Bergabungnya Indonesia ke BRICS

Indonesia resmi mengajukan permintaan keanggotaan untuk bergabung dengan BRICS pada Oktober tahun lalu. Permintaan itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono yang menghadiri KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia.

Brasil pada Senin mengumumkan bahwa Indonesia telah menjadi anggota penuh BRICS, blok ekonomi berkembang yang semakin dipandang sebagai penyeimbang Barat.

Kementerian luar negeri Brasil dalam keterangannya mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa negara terpadat di Asia Tenggara itu bersama dengan anggota lain memiliki keinginan untuk mereformasi lembaga tata kelola global dan berkontribusi positif terhadap kerja sama di kawasan Selatan Global.

Brasil yang memegang jabatan presiden bergilir kelompok tersebut pada 2025, mengatakan tawaran Indonesia untuk bergabung dengan blok tersebut telah disetujui selama pertemuan puncak pada 2023 di Johannesburg.

BRICS dibentuk pada tahun 2009 oleh para anggota pendirinya, Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok. Afrika Selatan bergabung pada tahun berikutnya. Tahun lalu, kelompok tersebut berkembang dengan Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab menjadi anggota penuh.

Kemlu RI menambahkan, partisipasi Indonesia di BRICS merupakan perwujudan dari amanat konstitusi, yakni berperan aktif dalam menjaga tatanan global.

“Indonesia memandang keanggotaannya di BRICS sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kolaborasi dan kerja sama dengan negara berkembang lainnya, berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan pembangunan yang berkelanjutan,” katanya.

Indonesia berkomitmen berkontribusi secara aktif dalam agenda BRICS, termasuk mendorong ketahanan ekonomi, kerja sama teknologi, pembangunan berkelanjutan, dan mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, serta kesehatan masyarakat.

“BRICS menjadi wadah penting bagi Indonesia untuk menguatkan kerja sama Selatan-Selatan, memastikan suara dan aspirasi negara-negara Global South terdengar dan terwakili dalam proses pengambilan keputusan global,” kata Kemlu RI.

“Kami berdedikasi penuh untuk bekerja sama dengan seluruh anggota BRICS, ataupun dengan pihak lainnya, untuk mewujudkan terciptanya dunia yang adil, damai, dan sejahtera,” tambah Kemlu RI.

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono yang menghadiri KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia pada 2024 menyatakan bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan pengejawantahan politik luar negeri bebas aktif. Ia tidak menganggap ini sebagai bahan dari kubu-kubuan.

“Bukan berarti kita ikut kubu tertentu, melainkan kita berpartisipasi aktif di semua forum,” kata Sugiono dalam keterangannya yang dirilis Kementerian Luar Negeri RI pada 24 Oktober 2024

Pemerintah RI tidak menyinggung soal mata uang BRICS yang dianggap sebagai ancaman dari Amerika Serikat. Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia menyatakan AS tidak terlau mempersoalkan dengan keputusan Indonesia bergabung dengan BRICS.

“Ini adalah posisi yang telah dibuat oleh Pemerintah Indonesia, kami menghargai keputusan individu suatu negara,” ujar Dubes AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir saat memberikan keterangan pers di Kedubes AS di Jakarta, Rabu (20/11/2024).

Menurut Dubes Lakhdir, AS punya banyak partner dan juga bagian dari anggota BRICS, dan hal tersebut juga bukan suatu masalah. Sebut saja seperti India yang juga bagian dari rekan AS.

Leave a comment