Komentar Jujur Santri di Jombang saat Uji Coba Makan Bergizi Gratis
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG – Ungkapan jujur para santri saat menikmati hidangan uji coba makan bergizi gratis di Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ma’arif, Denanyar, Jombang.
Seperti diketahui, ribuan santri Ponpes Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang ikut berpartisipasi dalam rangka agenda uji coba pemberian makan bergizi gratis yang dipantau langsung oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan juga Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindyana pada Jumat (20/12/2024) siang.
Rysard Tadatala (16) salah satu santri asal Tulungagung menyatakan ia mendapat paket makanan yang isinya ikan lele, tempe dan sayur-sayuran.
“Kalau saya lihat, awalnya saya agak kurang srek gitu. Kalau yang saya dapat dari yang umum, yang dari kotak putih itu, kan adanya itu isinya lele, tempe, sama sayur-sayur gitu,” ucapnya saat ditanya awak media apa isi dalam kotak yang ia terima.
Baca juga: Imelia Nangis Tak Santap Separuh Makan Bergizi Gratis, Sisakan Buat Adik di Rumah: Ayah Buruh Tani
Ia mengira, paket makanan yang ia terima adalah makanan bergizi yang nantinya akan disuguhkan. Namun, karena masih uji coba, sehingga ada beberapa paket makanan yang memang isinya kurang lebih sama, namun porsinya sedikit lebih banyak.
“Saya pikir itu nanti jadi menu utamanya. Nah, tapi setelah tadi saya lihat, untuk anak-anak lain yang mendapat makanan-makanan khusus dari Bapak Menko, itu ternyata banyak. Jadi, saya kira gizinya nanti bisa mencukupi lah untuk anak-anak di Indonesia,” katanya.
Pada uji coba tadi, ada paket makanan dalam kotak putih yang dikhususkan untuk umum. Juga ada contoh paket makanan bergizi yang menjadi contoh pemberian makan bergizi gratis kedepan, di dalam sebuah wadah piring berwarna perak.
Baca juga: Revisi Anggaran Makan Bergizi Gratis dari Rp 15 Ribu Jadi Rp 10.000 Per Porsi, Bisa Dapat Apa Saja?
Dalam kotak putih, tersaji nasi putih, lauk-pauk ikan lele dan ada juga telur, serta tambahan sayur-sayuran yang dibungkus dalam plastik. Sementara di wadah piring besar, ada nasi putih, tahu, tempe, ayam atau ikan laut, sayur-sayuran dan juga buah-buahan.
“Untuk rasanya, seimbang. Ya, cuma untuk anak-anak yang umum tadi kan dapat paket makan nasi di kotak putih. Juga ada paket makanan percontohan di wadah piring besar, yang porsinya banyak. Untuk yang mayoritas, yang bukan untuk khusus nanti diujikan di program ini, itu rasanya itu agak-agak kurang, menurut saya,” bebernya.
Lebih lanjut, Rysard mengatakan jika dengan porsi yang diberikan dan ia lihat, ia merasa porsi tersebut masih belum cukup hanya untuk mengenyangkan perut. Namun, jika untuk gizi ia rasa sudah cukup.
“Jujur sih kurang kenyang ya dengan porsi segini kalau untuk saya. Tapi kalau untuk pemenuhan gizi saya rasa cukup ya. Soalnya nanti kalau kekenyangan juga bikin ngantuk setelah pelajarin itu,” pungkasnya.
Sementara itu santri lain yakni Agung yang berasal dari Lamongan, Jaw Timur mengatakan jika ia puas dengan prosi uji coba pemberian makanan bergizi gratis ini.
“Puas, rasanya lumayan enak juga. Lauknya tadi yang saya makan ada ikan lele, sayur sama tempe,” katanya.
Ia juga berharap, kedepan makanan bergizi gratis ini bisa terus dikonsumsi oleh para santri khususnya di Pondok Pesantren. “Semoga ada terus. Jadi makannya bisa teratur dan ada yang membagikan juga,” tukasnya.
Sebagai informasi, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat dikonfirmasi awak media mengatakan jika pada tanggal 6 Januari 2025 Ponpes Mambaul Ma’arif, Denanyar termasuk salah satu tempat yang akan launching pemberian makan bergizi gratis.
“Uji coba terus dilakukan sebagai upaya persiapan. Dan nanti akan terus menjadi bagian dari perbaikan sistem supaya ketika penambahan anggaran sampai Rp 400 triliun selama 5 tahun yang akan datang bisa menjadikan proses pelaksanaannya maksimal,” ucapnya saat diwawancarai awak media pasca kegiatan.
Pria yang akrab disapa Cak Imin ini mengatakan, nantinya bukan hanya Ponpes Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang saja yang akan terdapat pemberian makan bergizi gratis.
“Jombang pada dasarnya semua akan dapat, tapi semuanya akan diuji coba. Harganya Rp 10.000 per satu kali makan pastinya akan ada penyesuaian-penyesuaian mungkin proteinnya, atau sayur-mayurnya,” katanya.
Sementara itu, menurut Kepala Badan Gizi Nasional yang juga turut hadir memantau uji coba makan bergizi gratis di Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang.
Saat dikonfirmasi awak media, Dadan mengatakan untuk menjalan teknis pemberian makan bergizi gratis ini nantinya akan ada tim khusus yang bekerja untuk menyiapkan makan bergizi gratis ini.
“Yang bertugas nanti satu orang akan kami kirim dari pusat dan akan didampingi oleh ahli gizi lokal, didampingi oleh akuntan lokal. Kemudian mereka juga akan dibantu tergantung teknologi yang ada di dapur yakni 30 sampai 50 pekerja lokal,” ucapnya saat dikonfirmasi awak media pada Jumat (20/12/2024).