Informasi Terpercaya Masa Kini

Bek Keturunan Indonesia Cetak Gol Super di Liga Champions Lalu Kartu Merah, Dipuji Pahlawan tapi juga Dibilang Konyol

0 1

BOLASPORT.COM  – Bek Belanda keturunan Indonesia, Ryan Flamingo, menampilkan dua wajah berbeda dengan mencetak gol super untuk PSV Eindhoven, tapi juga dikartu merah wasit di Liga Champions.

Ryan Flamingo menjadi salah satu sosok yang menyita perhatian dalam kemenangan PSV Eindhoven pada matchday 7 Liga Champions.

Tim beralias Boeren alias Sang Petani bertamu ke markas jagoan Serbia, Red Star Belgrade, Selasa (21/1/2025).

PSV menaklukkan tuan rumah dengan skor 3-2 di Stadion Rajko Mitic.

Anak asuh Peter Bosz kelihatan bakal berpesta pora karena unggul 3-0 sebelum babak pertama berakhir.

Uniknya, ketiga gol tersebut sama-sama diawali sepak pojok Joey Vermeer.

Dua gol pertama terlahir dari sundulan maut Luuk de Jong yang membelokkan umpan Vermeer (17′, 23′).

Adapun gol terakhir PSV dibuat Flamingo dengan cara yang keren.

Lesakan korner Vermeer diarahkan ke kotak penalti sementara kiper lawan, Omri Glazer, keluar dari sarang untuk menepisnya.

Namun, bola jatuh di kepala Guus Til yang membuat si kulit bulat memantul liar ke arah Flamingo.

Sebelum jatuh ke rumput, bola dihantam secara sempurna oleh kaki Flamingo.

Tendangan voli bek 22 tahun itu melaju deras ke arah gawang yang kosong ditinggalkan Glazer.

PSV Eindhoven unggul 3-0 dua menit menjelang istirahat (43′).

Apes bagi Flamingo, puja-puji yang dia raih berkat gol super di babak pertama terganggu oleh insiden kartu merah.

Lima menit pascajeda, dia diusir wasit setelah melanggar Nemanja Radonjic saat winger Red Star itu menggiring bola sendirian menuju kotak penalti PSV.

Pelanggaran Flamingo membuat dirinya mengubah persepsi publik dari sosok pahlawan hingga pelakon blunder yang mendapatkan kritik pedas pengamat sepak bola Belanda.

Aksinya dibilang konyol karena seharusnya bisa dihindari dan membuat keunggulan PSV terancam buyar.

Setelah kehilangan Flamingo, mereka tampil oleng dan kebobolan dua gol melalui aksi Cherif Ndiaye (71′) dan Nasser Djiga (77′).

 

Untung bagi PSV Eindhoven, Red Star gagal mencetak gol ketiga dan menyamakan skor.

Walhasil, tim tamu pulang dengan kemenangan 3-2 sambil dibikin deg-degan.

“Itu cara bertahan yang bodoh dari Flamingo,” kata eks penyerang timnas Belanda, Youri Mulder, dikutip BolaSport.com dari Voetbal International.

“Bola sebenarnya bisa didapatkan kiper Walter Benitez,” lanjutnya.

Pandit yang lain, Jan van Halst, ikut merespons dengan kritik senada.

“Sebuah kesalahan dasar dalam bertahan. Situasi satu lawan satu,” katanya.

“Anda tidak harus menjatuhkannya atau mengambil risiko.”

“Anda tahu bahwa Anda akan mendapatkan kartu merah atau Anda dilewati dan dia (penyerang lawan) ada di depan kiper.”

“Dia malah menyentuh kaki penyerang lawan dengan kakinya,” ujar Van Halst.

Terlepas dari kesalahan fatalnya, Ryan Flamingo cukup tajam untuk ukuran bek di Liga Champions.

Ia sudah menyarangkan bola dua kali ke gawang musuh di pentas tersebut musim ini.

Flamingo merupakan bek andalan timnas U-21 Belanda yang masih menunggu jatah promosi ke tim senior Oranje.

Pemuda bertinggi badan 1,87 meter ini diketahui memiliki darah Belanda-Suriname dengan garis keturunan dari Indonesia.

Leave a comment