Informasi Terpercaya Masa Kini

Pembunuhan Jenderal Rusia Bisa Picu Perang Dunia III, Rusia Bakal Jadikan NATO Target Militer Sah

0 1

MOSKOW, KOMPAS.TV – Pembunuhan Jenderal Rusia Igor Kirillov telah memantik kemarahan Rusia, dan bisa menyebabkan Perang Dunia III.

Hal itu diperlihatkan oleh Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev.

Medvedev bereaksi atas editorial surat kabar Times, yang mengatakan pembunuhan Igor Kirillov, yang merupakan pejabat penting, sebagai aksi yang sah dari pertahanan negara yang tengah terancam.

Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Jenderal Rusia Igor Kirillov: Bom di Skuter Meledak Saat Keluar Gedung

Pernyataan Times itu membela Ukraina, yang badan keamanannya (SBU) disebut bertanggung jawab atas pembunuhan menggunakan bom itu.

Medvedev menegaskan bahwa Moskow juga bisa mengaplikasikan hal yang sama dengan logika tersebut.

Dikutip dari Radio Free Europe/Radio Liberty, Rabu (18/12/2024), Medvedev mengungkapkan NATO dan pejabatnya akan menjadi target militer yang sah bagi Rusia.

Medvedev menuduh NATO dan pejabatnya bersekutu dengan Ukraina di medan perang untuk menahan invasi tentara Rusia, dan itu menjadikan partisipan dari konflik.

Departemen Luar Negeri Amerika Serilat (Deplu AS) pun bereaksi atas pernyataan Medvedev.

Mereka menegaskan komentar eks Presiden Rusia itu meningkatkan retorika yang lebih tak bertanggung jawab dari Kremlin.

Deplu AS juga menegaskan pihaknya dan NATO tak mencari konflik militer dengan Rusia.

“Agresi Kremlin terhadap Ukraina adalah yang paling signifikan dan ancaman langsung bagi keamanan Eropa dan perdamian serta stabilitas di area Euro-Atlantik,” bunyi pernyataan Deplu AS.

“Adalah Kremlin yang perang ini, dan (Presiden Rusia Vladimir) Putin bisa mengakhirinya hari ini,” lanjut mereka.

Baca Juga: Tersangka Pembunuh Jenderal Rusia Igor Kirillov Terancam Hukuman Penjara Seumur Hidup

Juru Bicara Deplu AS Matthew Miller pada pengarahannya, Selasa (17/12/2024), menegaskan Washington tak memiliki hubungan dengan pembunuhan Kirillov.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Inggris menegaskan bahwa pernyataan Medvedev merupakan contoh lain dari mesin propaganda Putin.

Sedangkan Juru Bicara Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan bahwa pernyataan Medvedev hanya sebuah gelombang terbaru dari retorika putus asa yang keluar dari pemerintahan Putin.

Leave a comment