Walking On Eggshells, Ketika Sang Kekasih Membuatmu Serba Salah
Pernah nggak sih kamu berada dalam suatu hubungan dimana kamu selalu merasa serba salah untuk menyenangkan kekasihmu ?
Sampai di satu titik kebingungan, kamu mulai bertanya-tanya kepada dirimu sendiri terus menerus, seperti:
Apa omongan saya tadi salah ya ? Apa niat baik saya malah bikin dia tersinggung?
Apa Pengertian Walking On Eggshells ?
Walking on eggshelss atau berjalan di atas cangkang telur adalah kondisi psikologis dimana seseorang terlalu berhati-hati berbicara atau melakukan sesuatu karena khawatir menyinggung orang lain. Keadaan ini bisa terjadi pada hubungan percintaan, pertemanan, dan hubungan sosial lainnya.
Coba bayangkan, bagaimana kalau kita berjalan di atas cangkang telur yang sangat rapuh? Sangat sangat hati-hati.
Kamu baik, kamu menyenangkan orang lain dengan pemahaman nilai-nilai moral yang baik. Namun anehnya pasanganmu tidak menyukai perhatian-perhatian itu, seringnya kamu takut perbuatan-perbuatan romantismu itu malah membuat dia marah atau ngambek kepada dirimu. Sementara, kamu pun tidak mendapat jawaban pasti darinya mana yang benar dan mana yang salah. Nah, berarti kamu dikondisikan oleh pasanganmu tersebut berada di dalam kondisi psikologis walking on eggshelss.
Walking On Eggshells Sebagai Upaya Mengontrol Dalam Hubungan
Menurut Doctor Ramani Durvasula, Ph.D., kondisi walking on the eggshells biasanya ada di dalam hubungan bersama narsisitik yang menyukai konflik. Artinya kondisi ini hanya ada dalam hubungan yang tidak sehat.
Narsistik itu sangat membenci bahwa orang lain tahu kekurangan mereka, kerentanan, dan kelemahan serta hipersensitif mereka. Memberikannya perhatian-perhatian seperti “aku tahu kamu lelah karena sibuk”, itu dalam pikiran mereka berarti kamu mengetahui kelemahannya dan kamu sedang mengolok-olok si Narsistik (pasanganmu).
Pada moment tertentu pun, dalam berbicara dan bersikap di hadapannya, kamu sampai harus memandangi wajahnya untuk memastikan apakah itu menyinggungnya atau mungkin memperhatikan gestur tubuhnya yang menunjukkan reaksi marah atau tidaknya.
Kondisi ini dapat disimpulkan bahwa kamu tanpa sadar sudah berada dalam kontrol dan kendali pasanganmu, sehingga kamu melakukan sesuatu hanya sesuai yang dia mau, bahkan kamu melakukan sesuatu harus sesuai mood nya dia.
Menanggapi Situasi Ini
Coba jika waktunya lebih panjang dan senggang untuk kalian berdua, monggo dibicarakan kembali masalah yang membuat kesalah pahaman di antara kalian untuk menemukan jawabannya tersebut.
Namun, jika pasangan terbiasa atau selalu membuat kamu berada di kondisi ini (walking on eggshells), mungkin hubungan seperti ini bisa dipertimbangkan lagi kelanjutannya. Apakah kamu mau diabuse dengan dikontrol seperti ini oleh pasanganmu.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kondisi ini tandanya kamu berada dalam toxic relationship atau hubungan tidak sehat, loh.
Lagi pula, berinteraksi dan berhubungan dengan orang dewasa yang sehat jiwanya, pasti kita disuguhkan kondisi interaksi dalam hubungan yang sehat, selalu terbuka, dan lugas, serta jelas dalam memberikan pendapat tentang suka dan tidak sukanya.
Ayo biasakan diri kita berada di dalam kondisi segala jenis relasi sehat.
Semoga bermanfaat 🙂