Gadaikan Rumah dan Cincin Nikah demi Modal Produksi Si Doel Anak Sekolahan, Rano Karno: Cincin Belum Aku Tebus
JAKARTA, KOMPAS.com– Aktor dan politisi Rano Karno kenang perjuangannya dulu di balik sukses sinetron Si Doel Anak Sekolahan.
Menjadi salah satu sinetron sukses di era tahun 1990an, ada pengorbanan Rano Karno untuk mewujudkan serial itu.
Sempat mengalami penolakan berbulan-bulan dari berbagai stasiun televisi, Rano akhirnya bisa mendapat kesempatan dari salah satu stasiun televisi.
Hanya saja ada syarat yang tak dipahami oleh Rano dan harus dipenuhi saat itu.
“Aku enggak tahu waktu itu, (pihak televisi) ‘kita sharing ya,'” kenang Rano dikutip dari YouTube Daniel Mananta Network.
Baca juga: Ikut Casting Film Si Doel Anak Betawi, Rano Karno: Enggak Pernah Terbayang Bakal Mainkan Si Doel
“Sharing maksudnya apa. (Ternyata) Kita bagi hasil, tapi produksinya berarti gue,” sambungnya.
Karena tak memiliki biaya, Rano akhirnya menjual dan menggadaikan aset pribadinya demi produksi Si Doel Anak Sekolahan.
“Gue enggak punya duit. Aku jual rumahku, aku gadai semua, cincin kawinku aja belum aku tebus,” tutur Rano.
“Termasuk aku pinjem sama istriku, aku minta untuk biaya produksi,” imbuhnya.
Baca juga: Alasan Unik Rano Karno Ajak Ahong Main Sinetron Si Doel Anak Sekolahan
Bahkan, di awal-awal sinetron Si Doel Anak Sekolahan tayang, mendiang Benyamin Sueb bersedia untuk tak dibayar.
“Ini yang gila, para pemain, sampai Benyamin, enggak pernah (minta bayaran),” kata Rano.
“Setelah meledak, datang lah Benyamin, ‘Be ada honor segini, cukup enggak?’ Udah cukup,” lanjutnya menirukan perkataan Benyamin.
Tak hany Benyamin, sejumlah pemeran lainnya juga tak keberatan bekerja tanpa dibayar lebih dulu.
“Si Doel bagi saya, jatuh bangun. Kalau bukan kekuatan Tuhan putus asa saya,” ujar Rano Karno.